foto:equal life
Nograhany Widhi K - detikFinance Jakarta
Jakarta - Sebanyak 3 BUMN di sektor strategis produsen alat utama sistem senjata (alutsista) akan direstrukturisasi pemerintah, yaitu PT Dirgantara Indonesia (DI), PT PAL, dan PT Pindad. Hal ini seiring dengan rencana pemerintah untuk memperbarui alutsista TNI.
"Memang kita akan melakukan satu restrukturisasi dalam 3 industri strategis itu. Kalau PT Pindad sehat, kalau PT PAL itu hanya memerlukan restrukturisasi, PT DI sama. Mereka punya tagihan, punya lainnya tapi terlambat mismatch," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Hal itu disampaikan Hatta di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (11/10/2010).
Masa depan ketiga BUMN tersebut sangat bagus. Namun sering mengalami kesulitan modal kerja.
"Ada pesanan dikerjakan tapi APBN-nya terlambat. Katakanlah untuk membayar seperti pesawat Puma, CN-235 yang semuanya sedang dikerjakan. Kalau ini mengerjakan aliran dananya juga harus jalan," kata dia.
Prospek 3 BUMN tersebut seiring dengan rencana pemerintah mengadakan alutsista. Mengenai dana, Hatta optimis hal tersebut bisa dipenuhi. Apalagi, tingkat penerimaan APBN terus meningkat.
Sementara Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan BUMN strategis untuk 5 tahun ke depan adalah Rp 150 triliun. Sekarang sudah ada dana Rp 97 triliun.
"Nanti kurangnya dicari dengan cara lain. Ini sudah menjadi prioritas menteri BUMN untuk gerakkan BUMN strategis menyahut perintah Pak Presiden untuk memproduksi alutsista dengan mengutamakan bahan dan sumber daya dalam negeri," kata dia.
BUMN itu juga diusahakan membuat sistem untuk memperoleh kontrak multiyears dalam produksinya, sehingga lebih mempunyai kepastian modal produksi. Juga dukungan manajemen yang handal.
Sebelumnya Presiden SBY mengatakan memanggil para petinggi PT DI, PT PAL, dan PT Pindad, Panglima TNI serta Wamenhan Sjafrie Sjamsoedin pada Minggu kemarin. SBY dan para BUMN strategis itu mematangkan rencana untuk 5 tahun ke depan tentang modernisasi alutsista.
"Program corvet nasional dijalankan. Kalau cocok semuanya, kapal selam akan kita tambah dengan joint production, Pindad sudah bisa produksi Panser," jelas SBY.
detik finance
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK