Pages

Tuesday, November 30, 2010

Geger, Amerika Punya Nuklir di Belanda!


0diggsdigg


RAHASIA - Kalimat dalam dokumen diplomatik yang dirilis WikiLeaks dan menunjukkan Amerika Serikat memiliki senjata nuklir di Eropa, tepatnya di Jerman, Belanda dan Belgia.

KOMPAS.com - Situs WikiLeaks bikin geger lagi dengan rilis terbarunya yang masih terkait pembongkaran dokumen rahasia diplomatik secara bertahap.

Kali ini, Senin (29/11/2010), organisasi yang didirikan Julian Assange itu merilis informasi sensitif soal proyek senjata nuklir Amerika Serikat di Eropa.

Itu terungkap lewat memo dari Duta Besar AS untuk Jerman yang diunggah WikiLeaks pada laman ini.

Dalam sebuah diskusi tentang penarikan senjata AS dari Eropa, memo tersebut menyatakan: "Penarikan senjata nuklir dari Jerman dan mungkin dari Belgia dan Belanda bisa sangat mempersulit secara politik bagi Turki untuk mempertahankan cadangannya sendiri."

Memo itu ditulis oleh Duta Besar AS, Philip Murphy pada November 2009. Kerajaan tidak pernah menyatakan bahwa nuklir tersebut berada di negeri Belanda.

Anggota Parlemen dari Partai Sosialis Belanda, Harry van Bommel, mendesak kepada pemerintah agar tidak lagi diam, dan mengakui keberadaan nuklir tersebut.

Menurut koran Volkskrant, WikiLeaks memiliki 3.021 memo yang dikirim oleh Duta Besar AS di Den Haag, namun belum dipublikasikan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Belanda tahun 2003-2007, Ben Bot, sudah merasa bahwa dokumen yang dibocorkan WikiLeaks itu akan menjadi pukulan telak bagi diplomasi Amerika.

Sumber: KOMPAS

Megawati Diusulkan Jadi Utusan Khusus Perdamaian Korea

Megawati Diusulkan Jadi Utusan Khusus Perdamaian Korea
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR Komisi I Teguh Juwarno mengusulkan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menjadi utusan khusus untuk menengahi perseteruan di Semenanjung Korea sebagai inisiatif Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Teguh Juwarno dalam dikusi di Jakarta, Selasa mengatakan, usulan tersebut sebagai langkah aktif Indonesia seiring dengan macetnya perundingan enam negara dan tidak berfungsinya Dewan Keamanan dalam menyelesaikan ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Ia menilai, Megawati merupakan sosok yang tepat, karena memiliki tingkat penerimaan yang tinggi dari berbagai negara yang terlibat baik Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, China dan AS.

Selain itu, ia menambahkan, Megawati memiliki kedekatan personal, kultural dan sejarah dengan Korea Utara terkait dengan hubungan baik yang dijalin Presiden Soekarno dengan pemimpin Korea Utara waktu itu Kim Ill Sung.

Bahkan jalinan hubungan baik mantan Presiden Soekarno dengan Kim Ill Sung dikenal dengan diplomasi bunga anggrek hingga kini dirayakan di Korea Utara dengan festival bunga anggrek.

"Persoalannya hanyalah pada elit politik saat ini, Presiden seharusnya memberikan tempat bagi mantan-mantan pemimpin untuk dapat berperan. Ibu Mega sebagai utusan khusus bisa menjadi salah satu contoh yang baik," katanya.

Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia Hariyadi Wirawan mendukung usulan tersebut. Menurut dia, Megawati dapat menjadi utusan khusus Indonesia karena hubungan personal yang kuat dengan Korea Utara.

"Korea Utara negara yang sulit diduga dan hubungan personal mengambil peran, dan Megawati bisa memainkan peran itu," katanya.

Ia juga menjelaskan saat ini, perundingan enam negara sangat sulit untuk dapat memecahkan persoalan karena masing-masing negara memilki kepentingan yang berbeda.

"AS dan China kita ketahui terus berseteru saat ini, dan masing-masing pihak punya kepentingan, sehingga sulit untuk dapat terwujud perundingan enam pihak," katanya.

Anggota DPR Komisi I Helmy Fauzi mengatakan, Megawati memiliki hubungan yang baik dengan Korea Utara. "Megawati beberapa kali diundang baik ketika masih menjabat sebagai presiden maupun sesudahnya," kata politikus PDIP tersebut.

Angota DPR Fraksi Golkar Tantowy Yahya juga sepakat bila Megawati diusulkan untuk menjadi utusan khusus Indonesia. "Kita ketahui selama ini, perlunya untuk memberikan peran yang penting bagi mantan-mantan pemimpin. Kita lihat seperti Henry Kissinger, Bill Clinton di AS juga diberi peran penting, dan ini vital bagi diplomasi kita," katanya.(*)

(T.M041/I007)
ANTARA

ADMM Berupaya Perkuat Kerja Sama Pertahanan





01 Desember 2010, Jakarta -- Apa sebenarnya yang ingin dicapai dalam pertemuan para menteri pertahanan se-Asia Tenggara? Bukankah organisasi ASEAN sudah cukup bisa mewadahinya? Apakah sertamerta pertemuan itu mencetuskan satu konsep tentang kerja sama keamanan lintas negara? Atau ada sesuatu yang lain yang ingin digagas dalam pertemuan ini?

Beberapa pertanyaan itu mengetuk-ngetuk pikiran saat Kementerian Pertahanan mengundang pakar pertahanan dari berbagai institusi untuk mempersiapkan diri menghadapi ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) kelima pada Mei 2011 mendatang. Pertemuan yang berlangsung baru-baru ini pun membuka banyak pekerjaan rumah tangga di bidang pertahanan yang harus diselesaikan anggota ASEAN.

Pekerjaan rumah yang berat tersebut diungkap Profesor Riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti. Dengan terperinci dia mengatakan bahwa konsep ASEAN-lah yang harus dikaji ulang. “Kedekatan multilateral jarang digunakan ASEAN dalam menyelesaikan konflik internal. ASEAN juga enggan menggunakan perjanjian persahabatan dan kerja sama (treaty of amity and cooperation/ TAC) dalam menyelesaikan pihak yang berkonflik,” kata Ikrar mempreteli permasalahan konsep ASEAN.

Secara mudahnya, ASEAN juga tak mengirimkan pasukan perdamaian saat Timor Timur dalam keadaan genting pascareferendum. Negaranegara ASEAN juga tak sepenuhnya membantu operasi kemanusiaan pascatsunami di Aceh. Kondisi ini sangat berbeda dengan organisasi lain seperti PBB yang keanggotaannya sangat terikat.

Momentum

Ikrar melihat pembentukan ADMM justru bisa menjadi momentum memperbaiki keorganisasian ASEAN. Setidaknya secara bertahap mulai dari bidang pertahanan. Berdasarkan urutan sejarahnya, cikal bakal ADMM terjadi pada pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN ke-38 di Vientiane, Laos, Juli 2005. Pertemuan perdana ADMM baru dilakukan di Kuala Lumpur pada Mei 2006. Di sana disepakati ADMM akan menjadi pertemuan tertinggi ASEAN di bidang pertahanan.

Pertemuan ADMM semakin intensif pada Maret 2007 di Bali yang digagas Indonesia. Pertemuan ini berhasil meyakinkan para menteri pertahanan ASEAN bahwa ADMM ternyata mampu memberikan kontribusi dalam mengatasi isu keamanan transnasional. Di pertemuan ADMM kelima Mei 2011 mendatang, Indonesia diberi kepercayaan untuk memperkokoh konsep pertahanan transnasional.

Akankah pertemuan ini bisa menjadi bagian dari mekanisme kerja sama regional yang bersifat multilateral seperti yang diinginkan Ikrar? Lebih jauh, jika pertemuan ini efektif, ADMM justru bisa meningkatkan martabat pertemuan ASEAN yang sekadar sebagai perekat, menjadi sebuah organisasi yang memayungi negara-negara di Asia Tenggara.

Harapan ini pula yang diinginkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Koran Jakarta

Penerbang TNI AU-Singapura Tempur di Udara


F-16A/B TNI AU. RSAF mengoperasikan versi F-16C/D, sedangkan 7 F-16A/B dihibahkan ke RTAF. (Foto: Dispenau)

30 November 2010, Jakarta -- Pertempuran udara (Dog Fight) antara penerbang-penerbang tempur TNI AU dan RSAF baik satu lawan satu maupun satu lawan dua akan terjadi di wilayah udara Rembiga NTB.

Pertempuran tersebut dilakukan dalam Latihan bersama (Latma) dengan sandi ”Elang Indopura 16/10” antara TNI AU dengan Republic of Singapore Air Force (RSAF) di Lanud Ngurah Rai Bali, selama dua minggu.

Dalam Air Manuver Exercise (AMX) TNI AU mengerahkan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, sedangkan RSAF mengerahkan pesawat jenis F-16 Fighting Falcon Blok D yang berpangkalan di Tindal Air Force Base (AFB) Australia dan F-5 Tiger.

Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para penerbang tempur dalam melaksanakan operasi udara bersama dan kerjasama kedua negara khususnya kedua Angkatan Udara.

Sebelum pelaksanaan AMX dilakukan penerbangan Observasi pengenalan wilayah latihan dengan Route Ngurah Rai-Rembiga.

Selain F-16 TNI AU dan F-16 serta F-5 RSAF, kedua Angkatan Udara juga menyiapkan pesawat lainnya diantaranya, TNI AU juga menyiapkan pesawat F-5 Tiger II dan SU-30 MK sebagai pesawat escort dan RSAF menyiapkan F-15 SG, serta didukung pesawat angkut C-130 Hercules dan pesawat helikopter SAR SA-330 Puma.

Sebelum pelaksanaan AMX, telah dilaksanakan pula kegiatan Command Post Exercise (CPX) selama empat hari (19-22/10) di Payalebar Air Force Base Singapura.
Prajurit TNI AD – Singapura Latihan Bersama di Cipatat

(Foto: Mindef)

Brigif 13 (kombinasi) dan perkuatannya melakukan operasi serangan dengan taktik penerobosan infanteri diperkuat satuan anoa (kompi mekanis) dan mendapat perlawanan secara maksimal dari kelompok insujensi bersenjata yang bertahan.

Demikian skenario latihan bersama TNI Angkatan Darat dengan Angkatan Darat Singapura atau SAFKAR INDOPURA ke 22 yang digelar di daerah latihan Cipatat dan Rajamandala, Bandung, Selasa (30/11).

Akhirnya, pasukan Brigif 13 (kombinas) dapat menghancurkan seluruh kekuatan kelompok Insurjensi bersenjata yang bertahan, sehingga sisa-sisa kekuatan kelompok insurjensi bersenjata yang masih hidup sebagian besar dapat ditawan dan sebagian kecil lainnya yang melarikan diri ke arah kedudukan pasukan penutup sehingga dapat ditangkap/dilumpuhkan. Secara taktis kekuatan sisa-sisa kelompok insurjensi bersenjata telah dilumpuhkan serta tidak memiliki lagi kekuatan untuk melakukan perlawanan bersenjata.

Kepala Staf Angkatan Darat ( Kasad ) Jenderal TNI George Toisutta yang didampimgi Kepala Staf Angkatan Darat Singapura Mayor Jenderal Chan Chun Sing, seusai menyaksikan langsung puncak latihan ini mengatakan, tujuan latihan bersama SAFKAR INDOPURA ini selain meningkatkan koordinasi dan kerjasama persahabatan yang lebih erat tentara kedua negara, juga untuk membangun hubungan yang baik.

”Ini latihan yang baru pertama latihan operasi lawan insurjensi yang selama ini lawan insurjensi di indonenasi merupakan tugas khusus atau dikatakan operasi khusus, tapi untuk sekarang operasi insurjensi ini bersifat umum karena selama pengalaman operasi keamanan dalam negeri lawan insurjensi ini kita gunakan sehingga ini perpaduan insurjen pada saat di pemukiman dari Angkatan Darat Singapura yaitu pertempuran kota, kalau di kita ada pertempuran jarak dekat ”, tambah Kasad.

Menurut Kasad , latihan bersama SAFKAR INDOPURA ke 22 ini merupakan salah satu metode latihan untuk meningkatkan kemampuan dan kerjasama di bidang militer yang mana kegua belah pihak sebagai unsur atau bagian dari program pertahanan kedua negara.

Pada latihan bersama ini, melibatkan 600 personil, masing 300 personil dari TNI Angkatan Darat dari Batalyon 303 dan Batalyon 321 Kostrad, dan 300 personil dari Angkatan Darat Singupara. Latihan bersama ini berlangsung sejak 21 Nopember hingga 30 Nopember 2010.


Dispenau/Dispenad/POS KOTA

Indonesia-Singapura Uji Kemampuan Tempur Udara

Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Udara dan Singapura kembali melakukan uji kemampuan terhadap satuan tempurnya dalam latihan bersama bertajuk "Elang Indopura 16/10".

Juru bicara TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro di Jakarta, Rabu, mengatakan, dalam latihan yang berlangsung hingga 10 Desember itu, dilakukan latihan posko dan manuver lapangan.

Manuver lapangan, lanjut Marsekal Pertama Bambang Samoedro, seperti pertempuran udara (dog fight) antara penerbang-penerbang tempur TNI AU dan Angkatan Udara Singapura (RSAF) baik satu lawan satu maupun satu lawan dua di wilayah udara Rembiga Nusa Tenggara Barat.

Dalam "Air Manuver Exercise" (AMX) TNI AU mengerahkan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, sedangkan RSAF mengerahkan pesawat jenis F-16 Fighting Falcon Blok D yang berpangkalan di Tindal Air Force Base (AFB) Australia dan F-5 Tiger.

Latihan itu, kata Bambang, bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang tempur dalam melaksanakan operasi udara bersama dan kerja sama kedua negara khususnya kedua angkatan udara.

Selain F-16 TNI Angkatan Udara dan F-16 serta F-5 RSAF, kedua Angkatan Udara juga menyiapkan pesawat lainnya.

TNI Angkatan Udara diantaranya, menyiapkan pesawat F-5 Tiger II dan SU-30 MK sebagai pesawat escort. Sedangkan pihak RSAF menyiapkan F-15 SG, serta pesawat angkut C-130 Hercules dan pesawat helikopter SAR SA-330 Puma.

Sebelum pelaksanaan AMX, telah dilaksanakan pula kegiatan "Command Post Exercise" (CPX) selama empat hari di Pangkalan Udara Payalebar Singapura.
(R018/B010)
 ANTARA

"Indonesia Teman Sejati Jepang"

Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri pada Selasa di Jakarta mengatakan bahwa kedua negara adalah teman sehati sebagai mitra strategis dwipihak maupun dalam pentas dunia.

Hal tersebut ia sampaikan dalam peringatan hari ulang tahun ke-77 Kaisar Jepang di Jakarta, yang dihadiri berbagai kalangan usaha, pemerintahan serta pejabat diplomatik negara asing lain.

"'Kokoro no tomo' adalah lagu yang banyak dinyanyikan orang Indonesia. Saya ingin mengutip lagu tersebut untuk sebuah pesan, 'ingatlah diriku sebagai teman sehati'," kata Dubes Shiojiri dalam bahasa Indonesia, yang mengundang tepuk tangan hadirin.

"Kemitraan strategis Indonesia-Jepang diharapkan terus berlangsung dan semakin erat," demikian pernyataan Shiojiri, senada dengan harapan Wakil Presiden Boediono, yang hadir dalam kesempatan itu.

Wapres Boediono, yang didampingi Herawati Boediono, berdiri satu panggung dengan Duta Besar Shiojiri dan istri, sementara di latar panggung terpampang bendera Indonesia dan Jepang sebagai lambang persahabatan kedua negara itu.

"Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, kami mengucapkan terimakasih atas hubungan erat ini, juga kepada negara sahabat lain. Terimakasih atas dukungannya," kata Boediono.

Hadirin dijamu makanan khas Jepang diiringi alunan musik dari pesinden asal Jepang, Hiromi Kano, yang membawakan lagu tradisional Jawa.

Kaisar Jepang Akihito berulang tahun pada 23 Desember, namun pelaksanaan kegiatan tersebut dimajukan agar tamu dapat turut menghadiri hari ulang tahun Kaisar, yang dalam bahasa Jepang disebut Tenno Tanjobi.

Di Jepang, acara serupa biasa diperingati Istana Kaisar dengan mengundang warga guna memberi kesempatan bertemu dengan keluarga Kaisar.

Hari ulang tahun Kaisar Jepang menjadi libur nasional di Jepang, meskipun kaisar berganti, seperti halnya Kaisar Meiji, yang memerintah pada 1867-1912, yang hari lahirnya pada 3 November dijadikan Hari Budaya, sementara Kaisar Hirohito, yang memerintah pada 1926-1989, hari ulang tahunnya pada 29 April dijadikan Hari Hijau.
(ANT/A038)

ANTARA

WikiLeaks : AS Anggap Ahmadinejad Sebagai Hitler

WikiLeaks : AS Anggap Ahmadinejad Sebagai Hitler
Wikileaks
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dianggap sebagai Hitler sedangkan presiden Prancis Nicholas Sarkozy disebut seorang "kaisar telanjang" ungkap dokumen Amerika Serikat yang dilansir situs web WikiLeaks pada Senin.

Seperti dikutip Telegraph, dokumen itu juga mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong -il menderita penyakit Epilepsi, presiden Libya Muamar Gaddhafi memiliki perawat pirang seksi yang melayaninya setiap saat.

Kanselir Jerman disebut sebagai Angela "teflon" Merkel dan presiden Afghanistan Hamid Karzai "dilanda paranoia", ungkap dokumen itu.

Pejabat AS menurut dokumen itu menyebut Perdana menteri Rusia vladimir Putin sebagai seorang "pria Alpha," sementara presiden Dmitry medvedev merupakan seorang yang "penakut, ragu-ragu."

Departemen luar negeri AS menurut dokumen itu mengatakan bahwa presiden Barack Obama "lebih melirik timur ketimbang barat," dan "tak punya perasaan apapun untuk Eropa".

WikiLeaks mengaku mendapat serangan cyber pada senin setelah melansir ribuan dokumen rahasia.

Di halaman Twitternya, Wikileaks mengatakan "kami berada dalam serangan penolakan pada layanan distribusi massal."

Wikileaks menambahkan bahwa beberapa surat kabar tetap akan menerbitkan dokumen rahasia tersebut jika "website" tersebut "crashed".

Kebocoran tebaru diperkirakan berisi laporan kedutaan AS di berbagai negara dan website itu mengatakan hal yang diungkapkan akan lebih besar ketimbang bocoran dokumen perang Irak dan Afghanistan.

Departemen luar negeri AS mengaku bahwa penerbitan itu akan menuai risiko langsung terhadap jiwa Julian Assange, tapi bos WikiLeaks itu mengatakan Amerika khawatir jika dimintai pertanggungjawaban atas dokumen yang bocor.

Surat kabar seperti El Pais Spanyol, Le Monde Prancis, der Speigel Jerman, The Guardian Inggris dan New York Times Amerika serikat berencana melansir materi tersebut.

Pihak berwenang Inggris takut bahwa bocoran dokumen itu akan memunculkan rincian operasi rahasia yang bertujuan mengganggu penyelundupan materi nuklir Iran melalui wilayah Teluk dan Turki.
COPYRIGHT © 2010

ANTARA

Arab Saudi Terobsesi Ancaman Iran: Wikileaks

Arab Saudi Terobsesi Ancaman Iran: Wikileaks
Riyadh (ANTARA News/AFP) - Memo diplomatik AS yang dirilis
Wikileaks menunjukkan Arab Saudi terobsesi dengan ancaman dari Iran, dimana
Raja Abdullah mendesak Amerika untuk menghancurkan program senjata nuklir Tehran.

Biasanya menahan diri dalam pernyataan-pernyataan publik
tentang musuh bebuyutannya di Teluk, Riyadh bernafsu secara privat tentang
dugaan aktivitas subversif Iran dan upaya untuk memperoleh bom nuklir untuk
supremasi regional, menurut telegram tersebut.

Namun mereka juga menyingkapkan bahwa para tetangga kerajaan
Teluk itu, semuanya selain Qatar, juga mengkhawatirkan dugaan ambisi Iran untuk
menyebarluaskan Islam Syiah.

"Ia mengatakan kepada Anda agar memotong kepala ular
itu," penasehat utama masalah luar negeri Abdullah Adel al-Jubeir, duta
besar untuk Washington, mengatakan kepada duta besar AS untuk Irak, Ryan
Crocker
, dan Jenderal David Petraeus selama pertemuan dengan raja itu pada
April 2008.

Jubeir mengingatkan mereka tentang "seringnya desakan
raja kepada AS agar menyerang Iran dan dengan demikian mengakhiri program
senjata nuklirnya," menurut sebuah memo dari pertemuan tersebut.

Pada Januari 2009, Deputi Menteri Luar Negeri Pangeran Turki
al-Kabeer "memperingatkan bahwa jika Iran mencoba untuk membuat senjata
nuklir, negara-negara lain di wilayah Teluk akan dipaksa melakukan hal yang
sama" sebagai penghalang.

Sebuah dokumen Februari 2010 dari kedutaan besar AS di
Riyadh mengatakan Raja Abdullah mengulangi sentimen yang sama kepada penasehat
keamanan nasional Gedung Putih waktu itu Jenderal James Jones.

"Raja memberitahu Jenderal Jones bahwa jika Iran
berhasil mengembangkan senjata nuklir, setiap orang di wilayah ini akan
melakukan hal yang sama, termasuk Arab Saudi."

Dalam dokumen tersebut, Abdullah mengatakan kepada delegasi
Amerika pada sebuah pertemuan Maret 2009 bahwa Iran tidak menganggap mereka
melakukan kesalahan apapun  dan tidak
mengakui kesalahan mereka.

Bahkan meskipun konflik Israel-Palestina terselesaikan,
Abdullah mengatakan, "Tujuan Iran adalah menimbulkan masalah."

"Tidak diragukan ada yang tidak stabil pada mereka ...
Semoga Tuhan melindungi kita agar tidak menjadi korban kejahatan mereka."

Sementara pandangan keras raja belum dipublikasikan di masa
lampau, memo-memo tersebut tidak mengejutkan para spesialis keamanan regional.

"Ini merupakan sikap yang sangat diketahui umum,"
kata Theodore Karasik pada Institute for Near East and Gulf Military Analysis
di Dubai.

"Perasaan tersebut dimaksudkan agar disimpan lebih pribadi
... agar supaya dapat menukangi kebijakan," katanya.

Terletak di seberang Teluk, Saudi selalu menentang
kepentingan geopolitik Iran dengan mengangkat tema "Arab lawan
Persia".

"Kami telah membina hubungan baik selama
bertahun-tahun, tetapi pada dasarnya adalah bahwa mereka tidak dapat
dipercaya," kata Abdullah kepada para pejabat AS pada Maret 2009.

Ia menggambarkan bagaimana ia telah mengatakan kepada
Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki agar menjauhi gerakan Islam
Palestina Hamas sebelumnya pada saat yang sama.

Mottaki menjawab bahwa "mereka ini Muslim,"
menurut catatan AS. "Tidak, Arab," jawab Abdullah. "Kamu sebagai
orang Persia tidak ada urusan mencampuri persoalan Arab."

Yang mendasari rivalitas tersebut adalah perpecahan mendalam
Syiah-Sunni. Arab Saudi terutama Sunni, dan minoritas Syiah menghadapi kecaman
terus menerus oleh para pejabat karena telah menolak Islam "yang
benar".
Iran, sementara itu, terutama adalah Syiah.
Memo-memo tersebut menunjukkan tingkat kefrustrasian AS
terhadap keengganan Saudi untuk mengirimkan duta besar ke Irak yang mayoritas
Syiah.

Saudi mengatakan utusan mereka akan menghadapi ancaman
penculikan atau pembunuhan, namun mereka juga menjelaskan bahwa mereka tidak
dapat menerima bias dugaan pro-Syiah Perdana Menteri Nuri al-Maliki.

"Saya tidak mempercayai orang ini ... Dia adalah agen
Iran," kata Abdullah kepada Amerika pada Maret 2009.
Saudi dan tetangga-tetangga mereka memandang agen-agen Iran
bermunculan di seluruh wilayah tersebut, mendirikan "organisasi-organisasi
seperti Hezbollah" di Afrika, Yaman, dan dimana-mana, dokumen tersebut
menyatakan.

Saudi dan sekutu Teluk menandaskan Tehran ada di belakang
pemberontakan Huthi di baratdaya Yaman yang meluber ke Arab Saudi pada akhir
2009, mendorong militer Saudi terlibat konflik lintas batas empat bulan.

Namun Riyadh tidak pernah memberi bukti konkrit mengenai hal
ini, kata memo-memo itu.

Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan Senin
dokumen-dokumen Wikileaks "tidak membuat khawatir kerajaan" dan
menolak memberi komentar secara spesifik.

Namun seorang penasehat masalah luar negeri pemerintah
mengatakan bahwa, disamping penyingkapan-penyingkapan tersebut: "Ini
merupakan exposure paling positif tentang cara raja dan karakternya. Dia jujur
dan langsung" baik dengan orang-orang Amerika yang berkunjung maupun Iran.
(ANT/K004/TERJ)

ANTARA

AS Sesumbar Senapan Barunya Adalah Senjata Pamungkas

AS Sesumbar Senapan Barunya Adalah Senjata Pamungkas
Jakarta (ANTARA News) - Angkatan darat Amerika Serikat segera menggunakan senapan futuristik dengan peluru pintar yang dilengkapi radio kontrol. Senjata baru itu segera digunakan di Afghanistan.

Senapan XM25 menggunakan peluru yang diprogram untuk meledak pada jarak tertentu, sehingga musuh yang bersembunyi tidak bisa luput dari hantamannya.

Senapan tersebut memiliki jangkauan 2.300 kaki sehingga memungkinkan untuk mencapai target yang tak bisa dijangkau senapan konvensional.

XM25 dikembangkan khusus untuk tentara AS dan akan digunakan oleh prajurit akhir bulan ini.

Senapan itu menggunakan laser pengintai untuk menentukan jarak yang tepat, setelah itu si prajurit dapat menambah atau mengurangi jarak hingga 3 meter agar peluru dapat melewati tempat persembunyian lalu meledak di atas atau di samping sasaran.

Tentara dapat menggunakannya untuk melumpuhkan penembak jitu yang tersembunyi sehingga tak perlu meminta bantuan serangan udara.

Peluru ukuran 25 milimeter berisi chip yang menerima sinyal radio untuk jarak yang tepat untuk target.

Letnan Kolonel Christopher Lehner, manajer proyek untuk sistem itu menggambarkan bangsa-bangsa lain akan berusaha membuat senapan sejenis.

Ia memperkirakan militer Amerika Serikat membeli 12.500 senapan XM25 tahun ini, jumlah yang cukup untuk setiap anggota infanteri dan pasukan khusus.

Lehner mengatakan kepada FoxNews: 'Dengan sistem senjata ini, kita menghilangkan persembunyian musuh. Kini taktik tempur harus disusun ulang. Musuh nantinya cuma bisa melakukan satu hal: kabur."

Para ahli mengatakan senapan itu cocok untuk pertempuran jalanan di Afghanistan. Pasukan perlawanan Afghanistan sering bersembunyi di balik tembok dan hanya keluar saat menembak.

Laser senjata itu akan mengukur jarak musuh kemudian tentara AS akan menambahkan satu meter lagi dengan menggunakan tombol di dekat pelatuk.

Ketika ditembakkan, peluru akan tepat meledak satu meter setelah sasaran sehingga pecah tepat di atas pasukan perlawanan dengan kekuatan setara geranat tangan.
(A038/A038/BRT)
COPYRIGHT © 2010
Antara

Indonesia Mempercepat Modernisasi Militer


0diggsdigg

KRI Frans Kaisiepo (368)

militer Indonesia selama bertahun-tahun terus meningkatkan anggaran untuk memodernisasi angkatan bersenjata, terutama berfokus pada angkatan udara dan angkatan laut.

TNI AL

Indonesia memiliki 17.508 pulau yang pulau, yang memiliki 6.000 pulau yang berpenghuni tidak. Indonesia panjang garis pantai 80.000 km di sekitar keanekaragaman ekosistem tropis dan sumber daya yang kaya.

Dengan karakteristik seperti itu, TNI AL untuk membangun sebuah investasi yang kuat di daerah. TNI AL mempunyai 74.000 personel, lebih dari 130 kapal dilengkapi dengan kedua jenis kapal selam serangan dengan rudal anti kapal.

Termasuk enam kelas perusak jenis Van Speijk dibangun oleh Belanda dibeli dari tahun 1980-an, korvet kelas Parchim 16 impor dari Exs. Jerman Timur pada awal 1990-an dan beberapa kapal perang lainnya.

Dari semenjak tahun 1960-1970 terjadi pasang surut dalam pengadaan kapal perang TNI AL. Untuk memperkuat NKRI, TNI AL melakukan pengadaaan kapal perang modern secara berturut-turut.

Khususnya, pada maret 2009 Indonesia menerima kontrak pengadaan empat korvet Sigma 9113 yang diproduksi oleh Belanda. Sigma 9113 mempunyai besar sekitar 1.700 ton, panjang 90,7 meter dan dilengkapi dengan rudal Exocet MM40 penghancur kapal perang, rudal Mistral yang mengunakan sistem peluncuran Tetral buatan MBDA untuk pertahanan udara.

Tanggal 16/08/2010, Departemen Pertahanan menandatangani kontrak dengan Indonesia PT PAL Indonesia (perusahaan perkapalan nasional) dan galangan kapal Damen Schelde Naval (Belanda) untuk membangun Kapal perang jenis Sigma 10.514.

Kapal peang ini mempunyai berat 2400 ton, panjang 105 meter. Kapal perang Sigma 10.514 mempunyai persenjataan mount 100mm kombinasi rudal MM40 Exocet anti-kapal, tabung vertikal meluncurkan sistem rudal anti-udara, anti-pesawat Phalanx, anti-kapal selam roket SR375A disertai navigasi dengan perangkat elektronik yang canggih.

Diharapkan, pada tahun 2014 untuk pertama kalinya Indonesia berhasil melakukan alih teknologi.

Pada waktu 12/2004, Indonesia menandatangani kontrak dengan Korea Selatan sebesar USD 150 juta untuk pengadaan Kapal Angkut Jenis LDP yaitu KRI Makassar dan yang kedua dibuat di PT PAL Indonesia. Korea Selatan juga menerima transfer teknologi kepada PT PAL (perusahaan pembuatan kapal di Indonesia) untuk terus membangun dua kapal jenis LDP di bawah kontrak ditandatangani pada Maret 2005. Kapal LDP ini mempunyai 7.300 ton, bisa membawa 218 tentara, mempunyai 2 landasan helikopter dan mengangkut lima helikopter.

PT PAL sedang mempersiapkan pembangunan tujuh kapal jenis LST untuk sepenuhnya menggantikan kapal Jenis LST buatan Amerika yang telah berusia 40 tahun. Selain itu, ada juga beberapa laporan bahwa Indonesia ingin membuat proyek ambisius yaitu Landing Helicopter Dock (LHD) yang mempunyai panjang 190 meter, dan berat 35.000 ton.

Selain itu Indonesia juga membuat kapal patroli. Pada tahun 2008, kapal patroli PB-57 diintegrasi dengan persenjataan anti-kapal rudal C-802, dan membeli sejumlah kecil anti-kapal rudal C-705 untuk kapal patroli.

Indonesia saat ini sedang berencana melakukkan pengadaan kapal selam jenis kelas Kilo (tipe 636). Namun, masih terkendala dengan keterbatasan dana. TNI AL mempunyai dua kapal selam kelas Cakra (Tipe 209) yang mempunyai persenjataan rudal UGM terintegrasi-84 Harpoon anti-kapal.

Baru-baru ini indonesia menerima 17 IFV BMP 3F Rusia.

Pada akhir 2009, Indonesia menandatangani kontrak dengan PT Dirgantara (penerbangan dan pertahanan Indonesia) senilai $ 80.000.000 yaitu pesawat pengintai maritim CN235-220. pesawat ini digunakan untuk menjaga Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), SAR, penyelundupan, terorisme, anti-kapal selam atau anti-kapal.

TNI AU

TNI AU mempunyai 28.000 prsonil dan dilengkapi 346 dari berbagai jenis pesawat. Pemerintah Indonesia saat ini melakukan pengadaan pesawat generasi yang lebih baru untuk menganti armada yang sudah mulai menua.

Pertama, TNI AU berencana mengganti seluruh armada pesawat Hawk BAE. Dan ada 3 kandidat yaitu "Golden Eagle" T-50 (Korea), L-159B (Republik Ceko), Yak-130 (Rusia). Diharapkan, keputusan seleksi akan dibuat akhir tahun ini.

11 Mei 2010, Indonesia menandatangani kontrak untuk membeli delapan pesawat Tucano EMB-314 yang diproduksi oleh Brasil. Pesawat EMB-314 untuk mengganti pesawat jenis OV-10.

Untuk skuadron tempur, Indonesia berturut-turut melakukan kontrak untuk membeli pesawat tempur Su-27/Su-30 Rusia. Saat ini, Indonesia 5 unit Su-27SK/SKM dan 5 unit Su-30MK/MK2.

Indonesia juga menandatangani perjanjian kerjasama dengan jet tempur Korea Selatan dikembangkan KFX yang merupalan pesawat tempur generasi kelima.

F-16 Milik TNI AU

Selama kunjungan Presiden Amerika Barack Obama ke Indonesia pada 11 November 2010, pemerintah Indonesia disarankan untuk mengambil hibah 24 jet tempur F-16 telah digunakan dari AU US.

Untuk meningkatkan pesawat angkut, Indonesia menandatangani kontrak untuk meng-upgrade seluruh transportasi C-130. Secara khusus, Cina dan Indonesia mengadakan negosiasi untuk menggabungkan pengembangan pesawat angkut multiguna.

TNI AU juga berencana untuk membeli beberapa senjata untuk Su-27 Su-30, seperti udara ke udara rudal Vympel R-27/R-73/R-77/R-37, rudal Kh-29 Air to Ground, rudal jelajah Kh-59MK Air to Ship atau, bom cluster Kh-31A.

Indonesia juga memproduksi dan berhasil uji cb P-100 bom untuk Su-27 dan Su-30.

Sumber : MIK / BAODATVIET

Monday, November 29, 2010

AS Minta Pelaksanaan Sanksi Lebih Ketat Terhadap Korut

PBB (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat Senin menyerukan pelaksanaan sanksi PBB yang lebih keras terhadap Korea Utara dan meminta China untuk memainkan peran yang "bertanggungjawab" guna meredakan ketegangan yang meningkat di wilayah itu.

AS akan "menghadapi ancaman" yang ditimbulkan oleh aktivitas nuklir baru Korea Utara dan serangannya yang mematikan terhadap tetangga selatannya pekan lalu, kata Dubes AS untuk PBB Susan Rice.

Komisi sanksi Dewan Keamanan PBB sementara itu telah bertemu guna membicarakan upaya-upaya untuk melaksanakan sanksi yang telah diperintahkan terhadap Utara setelah uji coba nuklirnya pada 2006 dan 2009.

Dengan memberikan isyarat sikap AS yang lebih keras terhadap rezim pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il, Rice mengatakan AS mengharapkan anggota-anggota komisi itu "untuk mengintensifkan upaya-upaya penting tanpa henti mereka guna memperketat penerapan sanksi".

Sanksi itu termasuk embargo senjata dan tindakan -- yang mencakup pembekuan aset dan larangan perjalanan -- yang telah diambil terhadap badan dan orang yang terkait dengan program senjata nuklir Korea Utara.

Rice menyebut serangan pekan lalu terhadap pulau Yeonpyeong di Korea Selatan sebagai "menyakitkan hati" dan mengatakan AS akan "bekerja dengan masyarakat internasional untuk memelihara perdamaian dan keamaan di kawasan itu ketika kita secara hampir bersamaan menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh aktvitas nuklir tanpa henti Korea Utara".

Dubes itu menyatakan AS mengharapkan "China mau memainkan peran kepemimpinan yang bertanggungjawab dalam bekerja untuk memelihara perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut".

China adalah sekutu internasional terdekat Korea Utara dan mitra dagang pentingnya.

"Itu kepentingan China, kepentingan negara-negara di kawasan itu, dan kami mengharapkan mereka untuk melakukan langkah-langkah yang konsisten dengan kewajiban mereka dan semua kewajiban kita menurut resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB," tegas Rice pada wartawan.

AS belum menyatakan sikapnya terhadap permintaan China akan pembicaraan enam-negara mengenai Korea Utara dilangsungkan di Beijing dalam beberapa hari mendatang.

Korea Selatan, AS, China, Rusia dan Jepang sebelumnya telah dalam pembicaraan dengan Korea Utara, berupaya untuk mengakhiri program nuklirnya hingga Utara mundur dari pembicaraan itu pada April 2009. (S008/K004)

Mayoritas Warga Korsel Ingin Korut Dihajar

Mayoritas Warga Korsel Ingin Korut Dihajar
Seoul (ANTARA News) - Lebih dari 80 persen orang Korea Selatan menyatakan bahwa militer negaranya seharusnya menyeranga balik sekerasnya setelah Korea Utara pekan laluo melancarkan serangan artileri maut, demikain sebuah jajak pendapat, Senin.

Dalam soal provokasi Korea Utara, 40,6 persen warga Korsel mendukung penghancuran militer besar-besaran untuk mengindari perang habis-habisan, sedangkan 33 persen menyatakan siap mengambil risiko demi respons militer yang kuat terhadap Utara.

Lebih dari 90 persen tidak puas dengan reaksi hambar China setelah negara ini tidak mengutuk sekutu dekatnya Pyongyang atas serangan itu, demikian jajak pendapat yang diselenggarakan Asan Institute for Policy Studies tersebut.

Hampir 76 persen mendukung latihan perang bersama AL AS dan Korsel di Laut Kuning yang diupayakan sebagai pamer kekuatan terhadap Korea Utara, namun membuat Utara memperingatkan bahwa kawasan itu berada di ambang perang.

Institut ini menggelar survey telepon kepada 1.000 orang sepanjang Sabtu pekan lalu, empat hari setelah rejim garis keras Korut membunuh empat orang dan melukai 18 akibat serangan artilerinya ke pulau garis depan Korsel di Yeonpyeong.

Korea Selatan membalas serangan itu namun mengabaikan serangan udara karena khawatir memperluas skala perang.

Popularitas Presiden Lee Myung-Bak anjlok sekitar 45 persen menyusul serangan itu, dari sekitar 60 persen di awal bulan ini, setelah Lee menuanrumahi KTT G20.

Dari jajak pendapat itu, sekitar 66 persen memberikan penilaian negatif atas cara Lee menghadapi krisis itu.

Lebih dari setengah responden ingin menghentikan bantuan ke Utara sampai negara ini meminta maaf, dan jumlah yang sama mendukung tekanan yang keras seperti sanksi ekonomi untuk menundukkan Korea Utara agar mengakhiri program senjata nuklirnya.

Mayoritas responden tidak takut krisis yang terjadi sekarang ini akan semakin meluas, dengan 61 persen menyatakan kemungkinan perang habis-habisan tidaklah tinggi.(*)

Reuters/Adm/AR09
 Antara

TNI AL Pererat Hubungan Kerja Sama dengan US Navy


29 November 2010, Jakarta -- Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (Kasarmabar) Laksama Pertama TNI Herry Setianegara, S.Sos, SH, MM, mewakili Pangarmabar menerima kunjungan kehormatan Atase Pertahanan Laut US Navy Captain Adrian Jansen di ruang kerja Kasarmabar, Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (29/11). Kunjungan dalam rangka mempererat hubungan kerja sama antara kedua angkatan laut tersebut dihadiri juga oleh Asops Pangarmabar, Asintel Pangarmabar dan Asops Danguspurlabar. (Foto: Dispenal/Pikiran Rakyat)

Kerja Sama Alutsista RI-Korsel bisa Terganggu

ILUSTRASI KFX 201

JAKARTA--MICOM: Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Fayakhun Andriadi mengatakan, krisis perbatasan di Semenanjung Korea, dikhawatirkan berdampak pada terganggunya kerja sama pembangunan alat-alat utama sistem persenjataan RI-Korsel.

"Invasi Korea Utara dengan lusinan bom artileri ke Yeonpyeong pada Selasa (23/11) dan menyusul empat hari kemudian ke wilayah lain, hingga menewaskan dua marinir serta dua warga sipil Korea Selatan (Korsel), telah menambah tensi krisis dan menuju ambang perang terbuka dengan Korea Utara (Korut)," ujarnya kepada Antara di Jakarta, Senin (29/11).

Fayakhun Andriadi menambahkan, kondisi ini tidak hanya menambah kekhawatiran pihak-pihak yang selama ini terlibat dalam persoalan Korea seperti Amerika, China, Jepang dan beberapa negara Eropa, tapi juga akan berpengaruh kepada negara-negara lain, khususnya Indonesia.

"Secara khusus, Korsel merupakan salah satu negara penting yang menjalin kerjasama alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dengan RI," ungkapnya.

Dikatakannya, tercatat dua kali kunjungan delegasi Pemerintah Korsel (Agustus dan Oktober lalu) menganggendakan kerja sama alutsista kedua negara.

"Pada 11 Agustus 2010, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Korsel, Kim Tae-Young di Jakarta, membicarakan hubungan bilateral tentang kerjasama dalam industri pertahanan," katanya.

Terakhir pada 25 Oktober 2010, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menerima kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat Korsel, Jenderal Eui Don-Hwang, di Jakarta, juga membicarakan kerja sama militer dengan negeri semenanjung tersebut.

Sumber: MEDIA INDONESIA

17 BMP-3F Perkuat Marinir TNI AL


17 unit tank BMP-3F dan satu mobil bengkel siap memperkuat Korps Marinir TNI AL (photo : Antara)
17 unit tank berkemampuan amfibi buatan Rusia tiba di dermaga Ujung, Surabaya pada 26 November 2010. Tank ini akan memperkuat Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Kontrak pengadaan tank ini dilakukan pada bulan Agustus 2008 dengan biaya US $ 50 juta atau sekitar Rp 455 milyar. Pada awalnya, dengan harga tersebut TNI AL bisa mendapatkan 20 tank, tetapi akhirnya mendapatkan 17 unit karena harganya telah mengalami kenaikan.

Ke-17 unit tank amfibi ini akan langsung menjalani uji fungsi untuk memastikan apakah seluruh peralatan dan perlengkapan tank tersebut dapat beroperasi baik. Uji fungsi tersebut akan dilaksanakan di Surabaya dan Pusat Latihan Tempur Marinir di Karang Tekok, Sitobondo.
BMP-3F
BMP-3F pada Indodefence 2010 (photo : Iswahjudi-Kaskus Militer)
Tank amfibi BMP-3F yang diproduksi Rusia adalah kendaraan tempur (Ranpur) lapis baja yang sempurna dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris).
Di era 90-an BMP-3F pernah diujicoba di United Arab Emirates bersama dengan ranpur lainnya, diantaranya buatan Inggris dan Amerika. Dari hasil ujicoba tersebut memperlihatkan hasil yang memuaskan pada BMP-3F.
Selanjutnya BMP-3F disempurnakan kembali khususnya untuk manuver di laut, dimana penambahan Snorkel (sirkulasi udara saat manufer di laut ruang pasukan / tempur tetap normal), dan perbaikan pada tameng di kubah untuk menahan air agar tidak masuk ruang tempur.

Chasis BMP-3F (photo : Kurgan)
BMP-3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain, konstruksi (chasis) BMP-3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah perawatannya dan minim pemeliharaan.
Dengan adanya beberapa penyempurnaan BMP-3F menjadi ranpur segala medan yang cukup berat, namun hal ini bisa diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik.
Tak hanya itu, BMP-3F mengaplikasi persenjataan baru (SKS Arteleri - Roket - Meriam) dengan sistem kontrol penembakan secara otomatis dan mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak karena di BMP3F sudah menggunakan skema balok pengontrol penembakan otomatis yang baru (pola stabilizer sistem baru).
Selain itu, konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): Meriam, peluncur roket berkaliber 100mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan Mitraliur berkaliber 7,62 mm.
Penggabungan ini memungkinkan awak ranpur dapat memilih dengan cepat keperluan penggunaan senjata dalam situasi tempur tergantung dari sasaran yang diinginkan baik darat, laut maupun udara.(*)

(Antara/Defense Studies)

Horee !!! 17 BMF-3F Sudah Tiba

29 November 2010, Surabaya -- Sejumlah anggota Resimen Kavaleri-1 Marinir, Dephan dan Mabesal, memeriksa perlengkapan Tank Amfibi BMP-3F di Resimen Kavaleri-1 Marinir, Karangpilang Surabaya, Senin (29/11). Sebanyak 17 unit Tank Amfibi BMP-3F buatan Rusia, melengkapi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Korps Marinir TNI AL. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/hp/10)

Danmenkav-1 Marinir, Kolonel Mar Lasmono (2 kanan) menjelaskan kepada sejumlah perwira menengah jajaran Pasmar-1, di atas Tank Amfibi BMP-3F. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/hp/10)

Seorang teknisi Tank Amfibi BMP-3F berkebangsaan Rusia, menjelaskan bagian dari tank tersebut kepada seorang anggota Resimen Kavaleri-1 Marinir. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/hp/10)

Danpasmar-1, Brigjen TNI (Mar) Ahmad Faridz Washington (depan kiri), mendengarkan penjelasan dari teknisi Tank Amfibi BMP-3F berkebangsaan Rusia. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/hp/10)

ANTARA

Semenanjung Korea, Diantara Kobaran Perang Dan Diplomasi

Askan Krisna

Semenanjung Korea, Diantara Kobaran Perang Dan Diplomasi
Kapal AL Korsel diambil gambarnya di pulau Yeonpyeong, Jumat (26/11). (FOTO ANTARA/REUTERS/Jo Yong-Hak)
Jakarta (ANTARA News) - Mendung perang makin menggantung di atas bumi Semenanjung Korea, sementara angin diplomasi bertiup ke Beijing. Kepada negeri tirai bambu itu, dunia masih berharap ada celah perdamaian antara dua Korea, karena China lah negara sekutu satu-satunya Pyongyang.

Pyongyang makin geram dengan gelar latihan perang di Laut Kuning, perbatasan mereka yang rawan, Korea Selatan dan Amerika Serikat yang didukung kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington yang mengusung sejumlah pesawat tempur, kendaraan lapis baja dan peralatan tempur canggih lainnya mulai Minggu ini.

Menurut laporan kantor-kantor berita internasional, George Washington membawa 75 pesawat tempur, memiliki lebih dari 6.000 personil, dan disertai oleh sedikitnya empat kapal perang lain.

Sejak awal, China menentang kehadiran USS George Washington di perairan tersebut karena merasa keamanannya terganggu.

Pyongyang bahkan sesumbar akan menghadapi mereka habis-habisan dan tanpa ampun karena latihan militer tersebut dianggap sebagai isyarat dimulainya perang.

Washington berdalih pelatihan militer di perairan barat Semenanjung Korea itu sebagai upaya pencegahan Korut menyerang Korsel lagi, setelah pekan lalu Pyongyang memberondongan tembakan artileri dan roket ke Pulau Yeonpyeon di perbatasan yang menewaskan dua warga sipil, dua anggota marinir, membakar sejumlah bangunan dan hutan. Pelatihan gabungan menurutnya juga sudah dirancang sejak lama.

Ketegangan di Semenanjung Korea memang meningkat sejak peristiwa tenggelamnya kapal perang Korsel, Cheonan, yang menewaskan 46 pelaut di Laut Kuning dan mempersalahkan Korut yang diduga mentorpedo korvet itu.

Sementara itu di Seoul, Presiden Lee Myung-bak minta para menteri kabinetnya untuk siap menghadapi provokasi Korut pada saat pelatihan dilakukan.

Menurut dugaan Seoul, ada kemungkinan Korut akan melakukan tindakan tak disangka-sangka.

Dugaan tersebut wajar karena Pyongyang melalui Kantor Berita Korut (KCNA) mengatakan "jika AS membawa kapal induknya ke Laut Barat Korea, tak seorang pun dapat memprediksi konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi."

Pada Minggu pagi, pemerintah Seoul minta para wartawan yang berada di wilayah perbatasan untuk mundur.

Pada Ahad siang mulai terdengar suara-suara dentuman di perairan tersebut, yang diduga tembakan-tembakan artileri Korut.



Peran China

Penasehat negara, Dai Bingguo, pembuat kebijakan luar negeri China paling senior Ahad berada di Seoul menemui Presiden Lee Myung-bak dan Menlu Korsel Sung-Hwan. Sementara itu Ketua Majelis Rakyat Korut Choe Thae-Bok yang juga orang dekat pemimpin Korut Kim Jong-Il akan terbang ke Beijing Selasa untuk menemui para pemimpin China.

Menlu China Yang Jiechi sebelumnya menyatakan telah mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari AS, Rusia, Jepang dan Korsel, negara-negara yang terlibat dalam perundingan enam negara untuk menghapus program nuklir Korut.

China, sebagai sekutu utama Korut telah ditekan untuk menggunakan pengaruhnya guna mengendalikan Pyongyang, tetapi Beijing sejauh ini menolak untuk berpihak, meskipun secara terbuka menyeru semua pihak untuk menahan diri.

Dalam keterangannya setelah perundingan Bingguo dengan Presiden Lee, perwakilan China pada perundingan enam negara Wu Dawei menyerukan perlunya dilakukan pertemuan darurat para utusan perundingan enam negara mengenai program nuklir Korut pada awal Desember ini.

Menurutnya, China sudah mempelajari secara berhati-hati usulan perlunya mengadakan konsultasi-konsultasi darurat di antara para kepala delegasi perundingan enam pihak itu pada awal Desember di Beijing, untuk bertukar pandangan mengenai masalah besar yang menjadi keprihatinan semua pihak pada saat ini.

Menurut Wu, konsultasi-konsultasi itu bukan merupakan pelanjutan resmi perundingan enam negara, melainkan konsultasi darurat untuk membahas dan mencari jalan keluar dari persoalan gawat itu.

Sebelumnya, Beijing mengatakan bahwa pihaknya sepakat dengan Presiden Lee Myung-Bak untuk melakukan upaya-upaya peredaan konfrontasi antara kedua Korea karena menganggap konflik tersebut mencemaskan bagi keamanan dan perdamaian regional dan global.

Tetapi tak berapa lama berselang, Presiden Korsel menegaskan satu klarifikasi yang menyatakan bahwa Seoul tidak tertarik dan menganggap terlalu dini untuk melanjutkan kembali perundingan enam negara yang macet sejak April tahun lalu itu.

Lee menganggap persoalan yang kini mendesak adalah menangani sikap agresif Pyongyang yang gemar berperang dan bukannya persoalan yang diusung dalam perundingan-perundingan sebelumnya.

Sementara itu pemimpin dari berbagai negara juga menyatakan pendapat perlunya China menggunakan pengaruhnya yang kuat terhadap Korut, agar Pyongyang lebih mengendalikan diri dalam menghadapi persoalan yang kian memanas.

Seperti diketahui Korut dengan didukung China menghadapi Korsel yang didukung AS pada Perang Korea 1950-1953.

Perang tersebut hanya diselesaikan lewat gencatan senjata, bukan perjanjian perdamaian, yang menyebabkan AS sejak itu menempatkan sekitar 28.000 prajuritnya di Korsel.(AK/K004)
COPYRIGHT © 2010
antara

Sunday, November 28, 2010

Paspampres Latihan Penyelamatan Presiden dan VVIP


Pasukan Yonif 201/JY Kodam Jaya bersiaga saat latihan terpadu simulasi penanggulangan serangan teroris oleh Paspampres yang juga didukung satuan elit Den Bravo TNI AU, Den Jaka TNI AL di sebuah hotel berbintang di Jakarta, Kamis (25/11). Latihan tersebut dalam rangka persiapan pengamanan Asian Summit pada Januari 2011. (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/10)

29 Nopember 2010, Jakarta -- Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyatakan siap untuk mengamankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, serta para kepala negara sahabat yang akan mengikuti Forum Demokrasi Bali (Bali Demokracy Forum/BDF) di Denpasar, Bali, Desember 2010.

Kesiapan Paspampres diskenariokan dalam latihan terpadu penyelamatan reaksi cepat dan tanggap berdasarkan hitungan menit dari serangan teroris.

"Dalam waktu dekat, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Bali Democracy Forum. Karena itu, sebagai pasukan pengamanan presiden dan VVIP, kita harus siap," ujar Komandan Paspampres Mayjen TNI Waris, dalam amanatnya pada pembukaan Latihan PAM VVIP di Jakarta, Kamis (25/11) malam.

Sebanyak 450 personil Paspampres, Kodam Jaya, dan Polda Metro Jaya dilibatkan dalam Latihan Pengamanan VVIP Terpadu di Jakarta. Selain itu, 12 unit kendaraan taktis (rantis) serta robot pendeteksi bom dikerahkan dalam simulasi pengamanan cepat VVIP. Pada simulasi itu, Paspampres juga meledakan bom TNT low esplosive yang berhasil dilokalisir.

"Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan pengamanan VVIP secara terpadu, baik secara taktis maupun medis ntuk mencapai kemampuan komando, kendali, komunikasi dan informasi secara terpadu di lapangan antara Paspampres dengan satuan-satuan perkuatannya," ujar Waris.

Danpaspampres menyatakan, pengamanan VVIP terpadu pada pelaksanaan kegiatan internasional seperti Bali Demoracy Forum maupun konfrensi tingkat tinggi (KTT) di Indonesia harus berhasil.

"Latihan sebagai dasar untuk mengukur kesiapan prajurit dalam melakukan pengamanan VVIP pada pertemuan para kepala negara di Bali," ujarnya.

Sebagai pasukan pengamanan VVIP yang mengamankan Presiden, Wakil Presiden dan para kepala negara dari negara-negara sahabat, tutur Waris, personil Paspampres harus memiliki kemampuan andal pada pengamanan VVIP. Untuk itu, personil Paspampres terus menyiapkan diri.

Ledakan bom

Pada latihan pengamanan VVIP terpadu, Paspampres meledakkan bom TNT low explosive di depan pintu lobi Hotel Borobudur, Jakarta. Sejumlah tamu hotel sempat terkejut dengan adanya ledakan tersebut, meskipun ledakan bom mampu dilokalisasi oleh seorang peraga dari prajurit Paspampres.

Skenario latihan dipusatkan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (25/11) pukul 21.00 WIB. Dimulai dari iring-iringan tamu negara yang baru tiba Bandara Halim Perdanakusumah, dan langsung menuju tempat penyelenggaran Demoracy Forum di Hotel Borobudur. Iring-iringan mobil tamu negara secara bertahap memasuki areal hotel, dengan skenario penyelenggaran forum tidak mengusik para tamu yang menginap di hotel tersebut.

"Dalam situasi seperti ini, pengamanan VVIP bekerja ekstra keras mengawasi segala pergerakan tamu hotel yang dikhawatirkan menjadi bagian anggota teroris yang berupaya mengacaukan penyelenggaraan forum," ujar Komandan Grup C Paspampres yang menjadi Komandan Latihan Pengamanan VVIP Terpadu, Letkol TNI Sjahban Lahta.

Di tengah kesibukan pengamanan kedatangan para tamu negara dan keluar masuk tamu hotel, seorang anggota teroris yang menyamar menjadi tamu hotel, mencoba menyelundupkan bom yang dibungkus dalam paket. Paket yang berisi bom terdeteksi melalui x-ray yang sudah dipasang di pintu masuk hotel.

Dalam hitungan detik, personel Paspampres langsung mengambil bungkusan paket bom itu serta meletakkan di lantai. Paket tersebut langsung ditutupi selimut agar ledakannya tidak memakan korban.

Suara Karya

Radar Surveilance di Kutai Timur Siap Diserahkan ke Lanal


28 November 2010, Sangatta -- Departemen Pertahanan Indonesia telah menyelesaikan pembangunan radar berjenis Integrated Maritime Surveillance System di kawasan Tanjung Mangkaliat, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur. Radar ini ditargetkan sudah bisa berfungsi tahun 2011.

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Kutim, Letkol Laut (P) Bambang Irawan, Minggu (28/11/2010), mengatakan proses pembangunan dimulai sejak tahun 2009 dan kini telah selesai. "Pembangunan sudah selesai. Sekarang tinggal menunggu serahterima Dephan RI dengan TNI AL," katanya. Namun ia belum mengetahui jadwal serah terima dan biaya pembangunan.

Bambang menjelaskan, secara teknis radar surveillance dengan radius 80 kilometer tersebut akan terkoneksi dengan 6 radar lain. Diantaranya yang terletak di Gorontalo, Tarakan, Nunukan, dan Bitung. Bambang mengatakan pengembangan radar surveilance ini merupakan kerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat.

Tentang deskripsi teknis radar tersebut, ia mengatakan radar akan bisa mendeteksi kapal yang masuk dalam radius radar. Bila kapal tersebut sudah terdata di database, maka akan bisa diperoleh data lebih dalam. Misalnya tentang asal dan tujuan kapal tersebut. Sedangkan bila kapal belum dikenali, maka bisa di-zoom untuk dikenali.

Tribun Kaltim

Menghapus Keangkeran Kopassus...



29 November 2010 -- Menyebut Markas Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat di Cijantung, Jakarta, bagi sebagian orang bisa membuat bulu kuduk ”merinding”. Selain catatan emas dalam sejarah Indonesia, sejak masih bernama Resimen Pasukan Khusus Angkatan Darat dan Komando Pasukan Sandi Yudha, ada juga kasus pelanggaran hak asasi manusia yang dituduhkan kepada anggota Kopassus pada masa Orde Baru.

Namun, Jumat (26/11), ada sedikit upaya mengendurkan kejerihan itu. Sejak pagi, lapangan di depan Markas Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) diisi wartawan yang senam bersama prajurit. Acara dilanjutkan dengan menonton bagaimana penerjun Kopassus bisa mendarat dengan tepat di panggung empuk berukuran 2 meter x 2 meter. Lalu, dilanjutkan dengan mencoba senapan standar antiteror MP5 dengan peluru betulan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Widjanarko sudah lama merencanakan acara itu. Salah satu tujuannya untuk membuat Kopassus tidak lagi ”seangker” sebelumnya. Tuan rumah, Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal TNI Lodewijk F Paulus menyambut rencana ini.

Lodewijk dengan santai menegur wartawan satu per satu dan melayani berbagai wawancara. Sesekali ia berkomentar. ”Wah, tak ikut senam, nih. Tak keringatan,” katanya kepada seorang wartawan yang terlambat.

Ia juga mendampingi beberapa wartawan yang dengan sukacita bergantian mencoba menembak dengan peluru tajam pada sasaran tembak di lapangan latih Kesatrian ini.

Komandan Satuan Antiteror 81 Letnan Kolonel (Inf) Nyoman Cantiaca bercerita, MP5 adalah senjata yang digunakan oleh hampir semua satuan antiteror di seluruh dunia. ”Soalnya praktis. Laras pendek. Jadi, cocok dengan ruangan kecil,” ujarnya.

Suasana santai terasa di Markas Komando Kopassus. Lodewijk juga dengan santai melayani berbagai wawancara, mulai dari fasilitas alat untuk Kopassus hingga masalah kerja sama dengan Amerika Serikat dan peranan anggota Kopassus dalam membantu penanganan bencana di Tanah Air.

Apa Kopassus membutuhkan senjata baru? ”Ada tiga kemampuan komando, para komando, dan penanggulangan teror. Tiga satuan ini mempunyai karakter yang berbeda. Nah, berkaitan dengan persenjataan itu, kita coba sesuaikan terus. Untuk para komando dukungan dari Pindad tidak masalah. Sandi Yudha dan Gultor yang coba kita pelihara terus sehingga level kita pada strata internasional terjaga,” kata Lodewijk.

Ia melanjutkan, ”Bulan depan ada 12 dari AS yang datang ke sini untuk bicarakan hal teknis, terkait pendidikan. Bulan depannya lagi, saya yang akan ke AS untuk membicarakan langkah pelaksanaannya.”

Di sela-sela percakapan, dia tidak henti-hentinya menawarkan makanan. ”Ini ada nasi goreng, kerupuk, kikil. Juga ada mi ayam,” ujar Lodewijk. Terasa tak ada keangkeran di tubuh Kopassus, seperti yang dikenal selama ini.

KOMPAS

Ada Pesawat Tempur Tak Dikenal Masuk Jakarta


Sukhoi TNI AU. (Foto: Dispenau)

29 November 2010 -- Selasa (16/11) lalu, tidak ada yang mencolok dari keseharian Jakarta. Setelah pagi-pagi diguyur hujan, siang hari langit tampak cerah. Namun, monitor di stasiun radar Tanjung Kait, Tangerang, mendeteksi ada sebuah titik yang meluncur cepat ke arah Jakarta. Identitasnya tak diketahui. Dari gerakan dan pengindraan, diduga itu pesawat tempur F-18.

Semula ”pesawat gelap” itu berada pada jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I. Indonesia mempunyai tiga jalur ALKI yang mengizinkan kapal dan pesawat asing lewat di dalam rentang lima mil. ALKI I adalah jalur dari selat Sunda, laut Jakarta, Selat Karimata, lalu ke utara masuk Laut China Selatan. ”Pesawat gelap” yang berada di jalur itu tiba-tiba membelok menuju Jakarta. Diperkirakan, dalam lima menit, pesawat itu sudah masuk Jakarta.

Itu berarti, lima menit lagi, berbagai tempat vital Jakarta ada dalam bahaya. Ibu kota negara selalu menjadi incaran pertama dalam serangan militer. Tidak hanya simbol politis, seperti Istana Negara, Gedung DPR/MPR yang bisa jadi sasaran, tetapi pusat perkantoran dan perbelanjaan sepanjang Jalan Sudirman dan MH Thamrin adalah sasaran empuk dengan efek besar.

”Scramble! Scramble!” kode untuk segera terbang membahana di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Situasi darurat. Semua tegang. Pilot pesawat Sukhoi yang siaga dalam waktu singkat lari ke pesawat dan memacu dua pesawat yang baru dibeli dari Rusia itu meninggalkan landasan. Mereka menuju titik untuk mencegat pesawat itu.

Informasi di radar, memperkirakan ”pesawat gelap” menuju ke arah selatan. Ada beberapa titik vital di kawasan selatan Jakarta. Namun, laporan intelijen memperkirakan, pesawat ini mengincar Stasiun Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Cibinong. Dalam era elektronik dan informasi ini, penghancuran jalur komunikasi ibarat memotong urat nadi.

Bertemu dengan pesawat gelap itu, pesawat Sukhoi milik TNI Angkatan Udara segera terbang di sisi kiri. Kode internasional digunakan. Jalur komunikasi dibuka. Tidak ada pihak yang ingin memulai insiden. ”This is Indonesia Airforce. You are in Indonesia territory, follow us,” kata pilot TNI AU melalui komunikasi radio.

Sayang, tidak ada respons. Untuk kedua kalinya, teguran itu dilakukan. Tujuannya agar terjadi komunikasi untuk memperjelas situasinya. Untuk bisa menggertak musuh, jumlah atau kekuatan tuan rumah memang harus lebih kuat. Dengan demikian, musuh menjadi gentar dan bersedia dihalau atau dipaksa mendarat. Kalau tidak, perang udara tidak lagi bisa dihindari.

Setelah dua kali ditegur, akhirnya pesawat gelap itu menggoyang-goyangkan sayapnya. Artinya, ia mengerti dan ikut panduan pesawat Indonesia. Setelah dikawal beberapa menit, akhirnya mendaratlah pesawat gelap ini di Lanud Halim Perdana Kusuma. Turun dari kokpit ”pesawat gelap” itu, Komandan Skuadron Udara 11 Sukhoi Letnan Kolonel (Pnb) Tonny Haryono dan Kepala Staf Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) Marsekal Pertama JFP Sitompul. ”Kami jadi bulsit yang baik, disuruh turun langsung ikut,” ungkap Sitompul, berseloroh.

Ini memang latihan. Pada kenyataannya, tentu banyak hal yang menjadi lebih kompleks. Pesawat bulsit alias penimbul situasi juga lebih dari satu, dan menyerang beberapa target pada saat bersamaan. Pernyataan perang juga harus dinyatakan oleh negara penyerang, sebelum serangan dilakukan.

Panglima Kohanudnas Marsekal Muda Eddy Suyanto menjelaskan, latihan yang berjudul ”Tutuka XXXIV 2010” ini bertujuan untuk menguji pertahanan udara di wilayah ibu kota. Karena itu, mulai dari prosedur, peralatan, hingga personel juga dievaluasi. ”Direktur latihan dari Komando Pendidikan dan Latihan Mabes TNI. Kohanudnas jadi pelaksana,” kata mantan pilot pesawat tempur F-5 ini.

Menjaga wilayah udara kita tidaklah sekadar mengandalkan pesawat tempur belaka. Karena itu, dalam latihan ini juga melibatkan TNI Angkatan Darat dari Detasemen Rudal 003 dan Batalyon Artileri Pertahanan Udara 10, serta kapal perang KRI Abdul Halim Perdana Kusuma yang dilengkapi anti-serangan udara, berupa peluru kendali permukaan ke udara, Harpoon yang berpandu inframerah dengan jangkauan efektif empat kilometer. KRI bernomor lambung 335 juga dilengkapi dengan radar LW-03 2-D air search.

Di Cibinong disiapkan pertahanan udara pasif, yang juga melibatkan masyarakat dan aparat setempat. Dibuat skenario, seandaianya instalasi vital di SKSD Cibinong diserang, bagaimana dengan evakuasi dan penanganan korban.

Eddy Suyanto mengatakan, tujuan dilakukannya latihan di Jakarta memang untuk mempersiapkan kalau ada serangan.

KOMPAS

Korea Utara Ancam Pembalasan Tanpa Ampun Jika Ada Provokasi

Korea Utara Ancam Pembalasan Tanpa Ampun Jika Ada Provokasi
Kapal AL Korsel diambil gambarnya di pulau Yeonpyeong, Jumat (26/11). (FOTO ANTARA/REUTERS/Jo Yong-Hak)
Seoul (ANTARA News/AFP) - Korea Utara hari Minggu berjanji melakukan "serangan balasan militer tanpa ampun" jika terjadi penyusupan ke wilayah perairannya.

Ancaman itu disampaikan ketika AS dan Korea Selatan melakukan latihan angkatan laut besar-besaran yang dimulai di sebelah selatan perbatasan.

Janji pembalasan itu disiarkan oleh surat kabar partai komunis berkuasa Rodong Sinmun lima hari setelah Korea Utara membom sebuah pulau perbatasan Korea Selatan, yang menewaskan dua warga sipil dan dua marinir serta membakar sejumlah rumah.

Korea Utara menyatakan melepaskan tembakan pekan lalu setelah bom-bom Korea Selatan mendarat di wilayah perairannya di sekitar perbatasan sengketa Laut Kuning yang tegang.

"DPRK (Korea Utara) akan melakukan serangan balasan militer tanpa ampun atas aksi provokatif penyusupan ke wilayah perairannya di masa datang," kata kantor berita resmi mengutip surat kabar itu.

Korea Utara menolak Garis Perbatasan Utara (NLL) yang dibuat oleh pasukan PBB setelah perang 1950-1953 dan menekankan bahwa garis itu seharusnya mengarah lebih jauh ke selatan. Daerah itu dilanda bentrokan laut mematikan pada 1999, 2002 dan November lalu.

Surat kabar itu mengatakan, provokasi Korea Selatan itu merupakan bagian dari upaya untuk mempertahankan garis batas utara dengan terus membiarkan kapal perang mereka ke wilayah perairan DPRK dengan dalih menyergap kapal nelayan.

Ketegangan meningkat setelah serangan artileri Korea Utara menewaskan empat orang di pulau Yeonpyeong, melukai 15 marinir serta tiga warga sipil, dan menghancurkan 19 rumah.

Meski negara-negara besar dunia mengecam Pyongyang atas insiden mematikan itu, Beijing lagi-lagi bungkam, seperti juga ketika Korea Utara disalahkan atas penenggelaman sebuah kapal perang Korea Selatan pada Maret.

Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat tajam sejak Korea Selatan dan AS menuduh Korea Utara mentorpedo kapal perang Seoul itu, yang menewaskan 46 orang.

Korea Utara membantah terlibat dalam tenggelamnya kapal itu dan mengancam melakukan pembalasan atas apa yang disebutnya latihan perang provokatif Korea Selatan yang dilakukan sebagai tanggapan atas insiden kapal tersebut.

Latihan itu, yang melibatkan 4.500 prajurit, 29 kapal dan 50 jet tempur, merupakan salah satu dari serangkaian latihan terencana dalam beberapa bulan ini, beberapa diantaranya dilakukan dengan AS, sekutu Seoul, dalam unjuk kekuatan terhadap Korea Utara.

Kapal perang Korea Selatan Cheonan tenggelam pada 26 Maret di dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan dengan wilayah utara pada dalam kondisi misterius setelah ledakan yang dilaporkan.

Dewan Keamanan PBB mengecam penenggelaman kapal Korea Selatan itu namun tidak secara langsung menyalahkan Korea Utara, meski AS dan Korea Selatan meminta kecaman PBB terhadap negara komunis itu.

Penyelidik internasional pada 20 Mei mengumumkan hasil temuan mereka yang menunjukkan bahwa sebuah kapal selam Korea Utara menembakkan torpedo berat untuk menenggelamkan kapal perang Korea Selatan itu, dalam apa yang disebut-sebut sebagai tindakan agresi paling serius yang dilakukan Pyongyang sejak perang Korea 60 tahun lalu.

Korea Selatan mengumumkan serangkaian pembalasan yang mencakup pemangkasan perdagangan dengan negara komunis tetangganya itu.

Korea Utara membantah terlibat dalam insiden tersebut dan membalas tindakan Korea Selatan itu dengan ancaman-ancaman perang.

Seorang diplomat Korea Utara mengatakan pada 3 Juni, ketegangan di semenanjung Korea setelah tenggelamnya kapal perang Korea Selatan begitu tinggi sehingga "perang bisa meletus setiap saat".

Dalam pernyataan pada Konferensi Internasional mengenai Perlucutan Senjata, wakil utusan tetap Korea Utara untuk PBB di Jenewa, Ri Jang-Gon, menyalahkan "situasi buruk" itu pada Korea Selatan dan AS.

"Situasi semenanjung Korea saat ini begitu buruk sehingga perang bisa meletus setiap saat," katanya.

Kedua negara Korea itu tidak pernah mencapai sebuah perjanjian pedamaian sejak perang 1950-1953 dan hanya bergantung pada gencatan senjata era Perang Dingin. (M014/K004)
COPYRIGHT © 2010
ANTARA

Korsel Tolak Proposal China

Korsel Tolak Proposal China
Bagian kapal perang Cheonan milik Korea Selatan diangkat dengan alat berat di luar Pulau Baengnyeongdo di dekat perbatasan laut Korsel dan Korut. (ANTARA/REUTERS/Choi Jae-Gu/Yonhap)
Seoul (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Minggu mengatakan bahwa tawaran China untuk memulai kembali pembicaraan enam pihak tentang Korea Utara harus dipelajari secara seksama hingga keadaan di semenanjung Korea kembali membaik.

Kementerian itu juga menyatakan bahwa penciptaan suasana bersahabat adalah prioritas utama guna memastikan dimulai kembali pembicaraan enam pihak, yakni enam negara meliputi Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, Korsel, dan Korut.

Reaksi tersebut dipandang sebagai penolakan nyata terhadap usul Beijing, yang menawarkan perwakilan dari masing-masing negara segera bertemu pada awal Desember guna membicarakan ketegangan di semenanjung Korea setelah serangan mematikan Korut atas pulau Korsel.

"Pemerintah kami akan mempertimbangkan usul China itu," kata kementerian pernyataan luar negeri tersebut.

"Namun, menggelar pertemuan antara perwakilan enam negara masih harus dipelajari lebih jauh dengan mempertimbangkan serangkaian provokasi Korut, yang menimbulkan dampak buruk terhadap upaya penciptaan keadaan, yang tepat untuk dimulai kembali pembicaraan tersebut," kata pernyataan itu.

Sebelum memulai pembicaraan harus diciptakan keadaan baik sehingga, perundingan akan menghasilkan perkembangan berarti, kata kementerian itu, merujuk pada permintaan Korsel kepada Korut untuk mengambil langkah nyata, yang menunjukkan tekad tanpa nuklir mereka.

"Kami sekali lagi mendesak Korea Utara menunjukkan niat mereka dalam pelucutan nuklir melalui tindakan nyata," kata kementerian itu.

Pembicaraan nuklir tersebut terakhir kali dilakukan pada Desember 2008 dan terhenti sejak itu seiring dengan naik turun ketegangan di semenanjung itu.(*)

Yonhap/KR-PPT/B002
ANTARA

Palestina Membalas, Israel Dihantam Roket

Palestina Membalas, Israel Dihantam Roket
Seorang bocah melintas di sisi puing bangunan yang hancur akibat serangan Israel, di Gaza City, Jalur Gaza, Palestina, Rabu (28/7). ( ANTARA/Ismar Patrizki/)
Yerusalem (ANTARA News) - Pejuang Palestina di Jalur Gaza menembakkan roket ke Israel selatan pada Minggu, namun tidak menimbulkan korban atau kerusakan, kata tentara Israel.

Roket itu meledak di udara saat menuju Shaar HaNegev, yang terletak di sepanjang perbatasan Gaza timur laut, kata juru bicara.

Menurut hitungan tentara, Palestina sejak awal tahun ini telah menembakkan lebih dari 190 roket atau mortir ke Israel dari jalur pantai dikendalikan Hamas.

Kekerasan baru-baru ini terjadi setelah beberapa bulan secara umum tenang sesudah perang Gaza, saat Hamas mengambil langkah mengendalikan kelompok bersenjata lebih kecil dan lebih keras, yang diyakini berada di balik serangan roket.

Hamas menentang keras perundingan perdamaian Israel-Palestina, yang dimulai kembali di Washington pada September setelah mandek hampir dua tahun.

Pembicaraan babak kedua dijadwalkan berlangsung pada Selasa di Mesir.

Pada ahir 2008, Israel mengobarkan perang besar 22 hari atas Jalur Gaza untuk menghentikan serangan roket terhadap wilayahnya.

Kemelut itu menewaskan 1.400 warga Palestina dan 13 orang Israel.

Angkatan Udara Israel membom lebih dari 40 terowongan, yang menghubungkan wilayah terkucil Jalur Gaza dengan gurun Sinai di Mesir saat gempuran itu dimulai.

Terowongan lintas perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza, yang terputus dari dunia luar akibat dikucilkan Israel sejak Hamas menguasainya pada 2007.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina, yang mencakup ratusan warga dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, dinyatakan bertujuan mengahiri penembakan roket dari Gaza.

Tiga belas warga Israel tewas dalam perang itu.

Upaya perdamaian Timur Tengah macet sejak kemelut itu dan Jalur Gaza tetap dikucilkan Israel.

Jalur Gaza, kawasan pesisir padat penduduk, dikucilkan Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah, yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam pertempuran maut beberapa hari.

Sejak itu, wilayah miskin tersebut dikucilkan Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah, yakni Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, dan Tepi Barat, yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Eropa Bersatu, Israel dan Amerika Serikat memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Wilayah miskin berpenduduk 1,5 juta jiwa itu sebagian besar bergantung pada jaringan terowongan di perbatasan sejak Israel dan Mesir menutup Gaza dari semua penjuru pada 2006, kecuali untuk bantuan penting, setelah gerilyawan menangkap seorang tentara Israel.

Tentara Israel pada Minggu menembak dan mencederai empat warga Palestina saat mereka mencari bahan bangunan di dekat perbatasan Gaza dengan Israel, kata sumber kesehatan.

Remaja pria 15 tahun termasuk yang ditembak di daerah utara kota Beit Hanun, kata juru bicara layanan darurat Gaza.

Tentara Israel memastikan menembaki sejumlah orang, "yang mendekati pagar perbatasan" setelah tidak menghiraukan tembakan peringatan.

Warga Gaza senantiasa terancam cedera atau tewas akibat mencari kerikil di reruntuhan bangunan ditinggalkan di sepanjang perbatasan itu, meskipun dekat dengan 300 meter wilayah khusus Israel 300.

Israel menyatakan wilayah tak boleh dirambah itu diperlukan untuk mencegah juru tembak dan pembom Palestina mencapai, dan mungkin melanggar, pagar perbatasan tersebut. (*)

AFP/B002/Z002
 
ANTARA

Tentara Israel Lukai Empat Warga Gaza

Kota Gaza (ANTARA News) - Tentara Israel pada Minggu menembak dan mencederai empat warga Palestina saat mereka mencari bahan bangunan di dekat perbatasan Gaza dengan Israel, kata sumber kesehatan.

Remaja putra 15 tahun termasuk yang ditembak di daerah utara kota Beit Hanun, kata juru bicara layanan darurat Gaza.

Tentara Israel memastikan menembaki sejumlah orang, "yang mendekati pagar perbatasan" setelah tidak menghiraukan tembakan peringatan.

"Pasukan itu menembak bagian bawah badan mereka dan tahu mengenai salah satu dari mereka," kata juru bicara itu.

Ia tidak memiliki keterangan tentang tiga korban lain.

Secara teratur, warga Gaza terancam cedera atau tewas akibat mencari kerikil di reruntuhan bangunan ditinggalkan di sepanjang perbatasan itu, meskipun dekat dengan 300 meter wilayah khusus Israel 300.

Israel menyatakan wilayah tak boleh dirambah itu diperlukan untuk mencegah juru tembak dan pembom Palestina mencapai, dan mungkin melanggar, pagar perbatasan tersebut.

Sebelumnya, pada Minggu, pejuang di Gaza utara menembakkan roket ke Israel selatan, namun tidak menimbulkan korban atau kerusakan, kata tentara.

Roket itu meledak di udara saat menuju Shaar HaNegev di Israel selatan, yang terletak di sepanjang perbatasan timurlaut Gaza, kata jurubicara.

Menurut hitungan tentara, Palestina menembakkan lebih dari 190 roket atau mortir ke Israel dari jalur pantai dikendalikan Hamas itu sejak awal tahun ini.

Gaza pada umumnya tenang sejak gempuran menghancurkan 22 hari Israel berakhir pada Januari 2009, namun pejuang Palestina terus-menerus menembakkan roket, dan kejadian maut masih sering di sepanjang perbatasan itu.

Kekerasan baru-baru ini terjadi setelah beberapa bulan secara umum tenang sesudah perang Gaza, saat Hamas mengambil langkah mengendalikan kelompok bersenjata lebih kecil dan lebih keras, yang diyakini berada di balik serangan roket tersebut.

Hamas menentang keras perundingan perdamaian Israel-Palestina, yang dimulai kembali di Washington pada September setelah mandek hampir dua tahun.

Pembicaraan babak kedua dijadwalkan berlangsung pada Selasa di Mesir.

Pada akhir 2008, Israel mengobarkan perang besar 22 hari atas Jalur Gaza untuk menghentikan serangan roket terhadap wilayahnya.

Kemelut itu menewaskan 1.400 warga Palestina dan 13 orang Israel.

Angkatan Udara Israel membom lebih dari 40 terowongan, yang menghubungkan wilayah terkucil Jalur Gaza dengan gurun Sinai di Mesir saat gempuran itu dimulai.

Terowongan lintas perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza, yang terputus dari dunia luar akibat dikucilkan Israel sejak Hamas menguasainya pada 2007.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina, yang mencakup ratusan warga dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, dinyatakan bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga belas warga Israel tewas dalam perang itu.

Upaya perdamaian Timur Tengah macet sejak kemelut itu dan Jalur Gaza tetap dikucilkan Israel.

Jalur Gaza, kawasan pesisir padat penduduk, dikucilkan Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah, yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam pertempuran maut beberapa hari.(*)

AFP/B002/M016
ANTARA

Korsel: Bukan Waktunya Untuk Berunding

Korsel: Bukan Waktunya Untuk Berunding
(ANTARA News/Lukisatrio)
Seoul (ANTARA News) - Kantor Presiden Korea Selatan, Minggu, mengatakan saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahas upaya memulihkan kembali perundingan nuklir enam pihak, menurut Kantor Berita Yonhap.

Juru bicara Gedung Biru Hong Sang-pyo mengatakan bahwa pembahasan mengenai forum multilateral itu muncul dalam pertemuan antara Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak dan anggota Dewan Negara China Dai Bingguo. Namun Lee "menyatakan dengan jelas bahwa saat ini bukan waktu yang tepat membahas itu," kata Yonhap.

China, Minggu, mengusulkan sebuah pertemuan darurat dari enam pihak --Korea Selatan, Korea Utara, China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang-- sekalipun tidak menyebut mengenai pemulihan sepenuhnya dari perundingan itu. (*)

Reuters/G003/A023
ANTARA

Australia Desak Korea Selatan Tahan Diri

Australia Desak Korea Selatan Tahan Diri
Presiden Korsel Lee Myung-bak memberikan pidato dalam Kenangan Perang Korea di basis tentara AS di Seoul, Senin (24/5). Lee mengatakan pada hari Senin bahwa Korut akan membayar atas tenggelamnya kapal AL Korsel dan Korsel akan melakukan haknya untuk membela diri jika Korut melancarkan agresi kembali. (ANTARA/REUTERS/Lee Jae-Won)
Sydney (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd, Minggu, kembali mendesak Korea Selatan untuk terus menahan diri dalam menghadapi "provokasi besar-besaran" dari Korea Utara.

Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan telah meningkat sejak Korea Utara pekan lalu menembakkan peluru artileri dan roket ke sebuah pulau yang terletak di perbatasan Korea Selatan yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil.

"Kita sebagai teman Korea Selatan dan sekutu selalu mendesak mereka untuk menahan diri," kata Rudd kepada Channel Nine.

"Tapi kita tidak melihat upaya menahan diri dari sisi yang lain."

Ketika angkatan laut AS dan Korea Selatan melakukan latihan di bagian selatan perbatasan, Minggu, Korea Utara berjanji akan melakukan "serangan militer balasan tanpa ampun" kepada setiap intrusi ke kawasan perairan mereka.

Rudd mengatakan Australia, yang memiliki aliansi militer lama dengan Amerika Serikat, memantau perkembangan di lapangan.

Dia mengatakan, sebagai penandatangan perjanjian ANZUS 1951 dengan Amerika Serikat, Australia terikat untuk mendukung sekutunya yang paling penting itu jika ada serangan pada pasukan AS di Pasifik.

"Sekarang, hal itu tidak mengharuskan sebuah aksi militer segera."

"Tapi kita harus memperhatikan fakta bahwa ketika para leluhur menyepakati kesepakatan itu, pertimbangan tersebut turut diperhitungkan."

Rudd mengatakan terkait dengan situasi yang ada, adalah penting untuk bersikap hati-hati dan mengukur aksi yang akan dilakukan.

"Tapi saya hanya menyatakan hal yang telah nyata, bahwa berdasarkan kewajiban kami sebagai sekutu Amerika Serikat, pasal 4 perjanjian ANZUS jelas menyatakan tentang persyaratan untuk bertindak mengatasi bahaya bersama." (*)

ANTARA

Venezuela Beli Senjata Rusia

Caracas (ANTARA News) - Rusia memberikan kredit empat miliar dolar kepada Venezuela untuk membeli senjata ketika Presiden Hugo Chavez mengunjungi Moskow bulan lalu, menambah miliaran dolar yang sudah dikeluarkan negara itu untuk memperlengkapi kembali senjata tentara.

Venezuela dan Rusia telah menjalin hubungan erat dalam sektor energi dan pertahanan, dengan investasi Rusia pada daerah pertambangan minyak pada saat yang sama ketika Chavez menjadi salah satu dari pelanggan-pelanggan paling penting Moskow.

Washington memandang dengan curiga pembelian tank-tank, pesawat-pesawat tempur dan sistem-sistem pertahahan udara yang dilakukan Chavez dalam beberapa tahun belakangan ini tetapi presiden itu mengatakan itu untuk mememordernisasi peralatan tempur yang sudah usang.

Kami berada di Rusia tidak berapa lama dan pemerintah Rusia kini memberikan kami kredit 4 miliar dolar untuk membantu kami dengan peralatan pertahanan," kata Chavez, Sabtu dalam satu acara peringatan 90 tahun angkatan udara Venezuela.

"Kami hanya melakukan tugas mempertahankan tanah air dari ancaman "empire" dan sekutu-sekutunya."

Chavez tidak merinci tentang peralatan yang akan dibeli dengan menggunakan uang Rusia itu. Pada April, Perdana menteri Rusia Vladimir Putin mengatakan Venezuela sedang mempertimbangkan pembelian senjata senilai 5 miliar dolar.

Hubungan diplomatik yang buruk antara Chavez, yang pertama menang pemilihan presiden 12 tahun lalu dan Amerika Serikat yang ia sebut satu "empire", menyebabkan AS mengenakan embargo senjata terhadap Venezuela tahun 2006.

Tanpa akses ke suku cadang, armada sekitar 20 pesawat tempur F-16 buatan AS tidak bisa diperbaiki, memberikan alasan kuat bagi Chavez untuk membeli peralatan baru dari Rusia dan China.

Venezuela sedang menunggu kiriman tank-tank dan sistem pertahanan udara dari Rusia dan akan membeli 12 pesawat transpor Y-6 dari China. Beijing telah menjual kepada Venezuela pesawat latih K-8 dan satu sistem radar ekstensif untuk menggantikan sistem pengintai yang hilang akibat embargo AS.

Juga pada Sabtu, Chavez menaik pangkat Jendral Henry Rangel Silva menjadi pangkat tertinggi dalam militer. Rangel Silva masuk dalam daftar AS sebagai "gembong" karena dituduh membantu pemberontak Kolombia FARC menyelundupkan kokain.

Chavez mengatakan tuduhan-tuduhan seperti itu dimotivasi oleh satu keinginan AS untuk mendiskreditkan pemerintahnya dan mengatakan pembelian peralatan militer belum lama ini seperti sistem-sistem radar akan membantu memerangi para pedagang narkoba.(*)

Reuters/H-RN/B002
ANTARA