Pages

Saturday, November 13, 2010

Produsen Alutsista Indonesia Tampilkan Produk-produk Baru di Indodefence 2010 (2)


13 November 2010

Wahana Subskimmer Angkatan Laut (photo : Defense Studies)

Matra Laut

R&D Angkatan Laut kali ini menampilkan hasil risetnya berupa subskimmer, wahana ini dapat dipakai di permukaan air maupun menyelam, cocok digunakan untuk operasi pasukan khusus. Wahana dengan panjang 5,5m ini mampu membawa 4 personil dan mempunyai kecepatan 20 knot di permukaan air dan 2-4 knot ketika digunakan untuk penyelaman.

LCAC Kartika yang mampu membawa beban 3 ton (photo : Defense Studies)

Angkatan Darat menampilkan kapal pendarat berbantalan udara (LCAC) tipe hovercraft dengan nama Hovercraft Kartika. Kapal dengan panjang total 14,2m merupakan kapal pendarat hovercraft terbesar milik Angkatan Darat. Wahana ini mampu mengangkut beban 3 ton. Kecepatan jelajah wahan ini 20-25 knot, dengan kecepatan maksimal 30 knot.

Kapal PKR-105 kerjasama bareng dengan Damen Schelde (photo : Defense Studies)

Guided Missile Escort PKR 105 menjadi primadona pada pameran ini. Penunjukan Damen Schelde sebagai mitra PT. Pal untuk membuat kapal ini pada bulan Agustus lalu akan segera diikuti kontrak dengan Kementrian Pertahanan. PKR 105 akan menjadi kapal paling canggih dan modern di armada tempur Angkatan Laut.

KCR-40 yang sedang dikerjakan oleh Palindo - Batam (photo : Defense Studies)


Kapal Cepat Rudal 40 meter ditampilkan oleh 2 perusahaan yaitu PT. Palindo Marine Shipyard dan PT. Pal. Palindo sebagai perusahaan galangan kapal yang berlokasi di Batam saat ini sedang mengerjakan KCR 40 pesanan Angkatan Laut. Kapal ini sudah mengadopsi desain stealth, bentuk radar navigasi yang menjulang tinggi mengingatkan kita pada kapal-kapal milik Angkatan Laut Singapore. Kapal dengan panjang 43 meter ini sanggup dipacu dengan kecepatan 27-30 knot.


LST-117 rancangan PT. Pal (photo : Defense Studies)
Ada 2 tipe miniature kapal pendarat tank dengan panjang 117 meter yaitu LST 117 yang dirancang oleh PT. Pal dan yang dirancang oleh PT. Dok Kodja Bahari. Perbedaan yang terlihat nyata pada LST yang dirancang mampu mengangkut helicopter ini adalah penempatan sekoci di bodi samping. Pada disain Pal sekoci diletakkan atas-bawah sehingga bodi kapal menjadi terlihat tinggi, sedangkan disain DKB sekoci diletakkan muka belakang. Kecepatan kapal ini berkisar 14-16 knot.

Riset dan Kerjasama

Berbeda dengan kontrak pengadaan 4 korvet Diponegoro class yang telah selesai dikerjakan oleh Damen Schelde maka dalam pembuatan kapal PKR-105 ini Damen akan bekerja sama dengan PT. Pal dan memberikan transfer teknologi pembuatan kapal tersebut kepada Indonesia.
Pindad-Tatra sepakat untuk bekerjasama (photo : Defense Studies)
Pindad ternyata juga telah bekerjasama dengan Tatra pemasok truk dari Ceko. Seperti diketahui, Marinir telah menggunakan truk Tatra 813 8x8 GRAD dan truk 6x6 Tatra 810 untuk mengangkut amunisi roket tersebut. Kedua logo perusahaan ini ditampilkan bersama secara mencolok.

Kerjasama Pindad dengan FNSS yang ditandatangani pada bulan Juni 2010 untuk produksi kendaraan roda rantai belum menghasilkan prototipe yang dapat dibawa pada pameran ini.

INTI saat ini berhasil menggandeng Harris Corporation untuk pengadaan alat komunikasi bagi Angkatan Darat. Dalam tender pengadaan alat komunikasi ini akan terjadi persaingan dengan perusahaan saudara yaitu LEN yang memilih bekerjasama dengan Thales.

Telemetri roket D230 (photo : Defense Studies)
LEN baru saja sukses melakukan kerjasama dengan LAPAN dalam membuat sistem telemetri roket D230, sehingga ujicoba roket yang dilakukan dapat diikuti kecepatannya, arahnya dan ketepatannya secara real time.

(Defense Studies)

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: