Pages

Sunday, May 27, 2012

PERBATASAN

Korem di Daerah Perbatasan Dipimpin Jjenderal

(Foto: media indonesia)

27 Mei 2012, Denpasar: Komando Daerah Militer IX/Udayana meningkatkan kapasitas Korem yang berada di daerah perbatasan dengan menempatkan posisi jenderal ditampuk pimpinan satuan tersebut.

"Untuk wilayah di bawah kami ada satu Korem yang ditingkatkan dengan dipimpin oleh jenderal bintang satu atau brigadir jenderal," kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Wing Handoko, di sela-sela lomba sepeda santai rangkai peringatan HUT satuan tersebut ke-55, di Denpasar, Minggu.

Ia menjelaskan satuan yang ditingkatkan itu adalah Korem 161/Wirasakti, Kupang, yang dipimpin Brigjen TNI F Setiawan yang menggantikan Kolonel Inf Edison Napitupulu. Surat penetapannya, tambah Handoko, sudah disampaikan melalui Skep Pati No.Kep 294 sejak awal bulan ini dan saat ini tinggal menunggu serah terima jabatan saja.

"Tujuan dari peningkatan satuan itu guna lebih mengoptimalkan kemampuan korem tersebut dalam menghadapi berbagai persoalan terkait perbatasan yang banyak dinamikanya," ujarnya. Handoko mengatakan, beban satuan yang berada di wilayah perbatasan negara sangatlah berat sehingga membutuhkan pimpinan cakap dalam menghadapi persoalan dan mengkoordinasikan situasi keamanan di daerah tersebut.

"Selain di Korem Kupang, sejumlah korem lainnya di luar wilayah Kodam IX/Udayana yang letaknya di daerah perbatasan juga dipimpin oleh jenderal, di antaranya Kepulauan Riau dan Kalimatan Timur serta Barat," ucapnya.

Sumber: ANTARA News

Satgas Marinir Ambalat Akan Bangun Tugu Perbatasan


27 Mei 2012, Nunukan: Satuan tugas Marinir Ambalat XIV yang saat ini bertugas di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur akan membangun Monumen Tugu "Garuda Perkasa" di perbatasan Indonesia-Malaysia. Tugu ini dimaksudkan untuk mempererat dan memperkokoh nilai-nilai nasionlaisme dan patriotisme bagi masyarakat di Pulau Sebatik sebagai wilayah perbatasan antar dua negara, kata Komandan Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik, Kapten Marinir Suherman di Sebatik, Sabtu.

Monumen tersebut direncanakan akan dibangun bersama dengan masyarakat wilayah perbatasan Pulau Sebatik yang dimotori oleh prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL). Menurut Suherman untuk sementara ini lokasi pembangunannya direncanakan berdekatan dengan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Desa Seberang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan."Ada dua alternatif untuk menjadi lokasi pembangunan," ucapnya.

Mengenai penentuan terakhir lokasi pembangunan tugu ini, akan dirapatkan kembali dengan para unsur musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) pada kedua kecamatan tersebut. Masalah perencanaan ini, lanjut Suherman, telah dikoordinasikan pula dengan para tokoh masyarakat, pengusaha di Pulau Sebatik ini berkaitan dengan pendanaannya.

Pembangunan tugu ini merupakan monumental bagi masyarakat wilayah perbatasan di Pulau Sebatik agar lebih mencintai tanah airnya. Ia mengakui selama bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, ternyata ketergantungan masyarakat Sebatik ke Tawau Malaysia sangat tinggi.

"Kami ingin menanamkan rasa cinta tanah air kepada seluruh masyarakat Pulau Sebatik. Karena saya lihat akibat ketergantungan ekonomi dengan Malaysia sangat tinggi sehingga dimungkinkan melunturnya rasa nasionalismenya," katanya.

Sumber: ANTARA News Kaltim

TNI AD dan Pemprov Kaltim Bangun Tiga Bandara di Perbatasan

25 Mei 2012, Balikpapan:  Dengan dibangunnya tiga bandara dan sarana pendukungnya diantaranya Bandara Long Bawan, Long Apung dan Data Dawai di wilayah perbatasan diharapkan akan mempercepat pembangunan di wilayah tersebut karena sangat strategis untuk membangun infrastruktur baik fisik maupun non fisik yang outputnya agar tetap terjaganya wawasan kebangsaan yang meliputi diantaranya keutuhan dan kehormatan negara Republik Indonesia, hal tersebut disampaikan oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Ir. Drs. Subekti, M.Sc., M.PA. saat membuka acara penandatanganan program MOU pembangunan tiga bandara dan sarana pendukungnya antara Dirziad Brigjen TNI Zainal Arifin, S.IP dan Kadishub Kaltim Ir. Zairin Zain, M.Si. yang berlangsung di ruang Yudha Kodam VI/Mulawarman Balikpapan Jum’at (25/05).

Kegiatan penandatanganan perjanjian kerjasama antara TNI-AD dengan Pemprov Kaltim meliputi pembangunan tiga bandara dan sarana pendukungnya di wilayah perbatasan yang nantinya merupakan salah satu langkah berpikir bagi pemerintah pusat ini adalah salah satu langkah yang implementatif atau riil yang bisa dilaksanakan, bukan hanya konsep-konsep yg dikatakan sebagai konsep strategis tetapi hanya teoritis namun konsep yang strategis itulah yang harus kita jabarkan bersama hal ini disampaikan Pangdam VI/Mulawarman.

Pangdam VI/Mulawarman berharap kepada para pihak, dengan ditanda tanganinya Memorandum of Understanding (MoU) agar mempunyai tanggung jawab serta keterikatan sesuai bidang masing-masing dan mempertanggungjawabkan bersama-sama khususnya diantara kita semua dan masyarakat Kaltim pada umumnya yang memberikan anggaran dalam rangka melaksanakan program tersebut.

Sehingga kegiatan ini dapat dijadikan referensi pemerintah pusat dan pemerintah daerah Kaltim yang telah mampu berbuat sesuatu untuk membuka daerah yang selama ini terisolir, baik secara cepat maupun lambat dan secara bertahap sehingga ketergantungan kita terhadap negara lain bisa kita kurangi.

Diakhir sambutannya Pangdam mengajak semua pihak antara satu dengan yang lain dapat bekerjasama secara optimal untuk memajukan kesejahteraan masyakat sehingga kedepan negara kita bisa dihormati oleh negara lain dan sejajar dengan negara lain.

Hal senanda juga disampaikan Gubernur Kaltim Dr. H. Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubenur Bidang Polhukam Kolonel Armed Yudha Pratama bahwa penandatanganan naskah perjanjian kerjasama ini merupakan tindak lanjut penandatangan MoU antara TNI-AD yang ditanda tangani Kasad dengan Gubernur Kaltim Dr. H. Awang Faroek Ishak pada tanggal 8 Maret 2012.

Gubernur berharap dengan dilaksanakannya percepatan pembangunan di wilayah pedalaman dan perbatasan agar sejajar dengan negara tetangga Malaysia. Karena pembangunan di kawasan perbatasan baik darat maupun laut sangat penting untuk pertahanan dan kedaulatan negara. Semoga dengan dukungan TNI khususnya melalui kegiatan Operasi Bhakti Kartika Jaya, ketiga bandara dan sarana pendukungnya yaitu Bandara Long Bawan, Long Apung dan Data Dawai tersebut dapat segera terbangun seperti yang diharapkan oleh warga setempat.

Utamanya untuk mempermudah akses transportasi udara, pengangkutan orang dan barang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan persatuan dan kesatuan serta kokohnya NKRI, demikian penyampaian Gubernur.

Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan kerjasama MOU pembangunan tiga bandara dan sarana pendukungnya diantaranya Bandara Long Bawan, Long Apung dan Data Dawai antara Dirziad dengan Kadishub Kaltim dengan disaksikan oleh Pangdam VI/Mulawarman dan Staf Ahli Pangdam. Turut hadir dalam acara tersebut Kadishub Kaltim, Dirziad, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, SKPD Pemprov Kaltim, staf Ahli Pangdam, para Asisten dan para Kabalak jajaran Kodam VI/Mulawarman.

Sumber: Penerangan Kodam VI/Mlw

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK