Jakarta
| 13:22 Wed, 13 Jul 2011
28
Desmunyoto P. Gunadi / Jurnal Nasional
Latihan tersebut menggunakan fasilitas milik Satkopaska Koarmabar untuk menyiasati kendala keterbatasan jumlah Amonisi kaliber kecil yang ada di kapal, serta belum adanya sarana lapangan tembak untuk senjata laras panjang di lingkungan Koarmabar.
Disamping itu, penggunaan Gun Simulator dinilai dapat secara efektif dan efisien meningkatkan ketrampilan menembak bagi seluruh anggota KRI. Karena tidak semua prajurit pengawak KRI dalam tugas rutin harian bersentuhan langsung/diperlengkapi dengan senjata laras panjang (anggota navigasi, komunikasi, permesinan dan anggota logistik).
“Situasi pada kegiatan latihan dirasa sangat mendekati dengan kondisi riil yaitu menembak dengan peluru tajam, karena peralatan Gun Simulator yang menggunakan senjata jenis M-16 dan SS-1 dapat menimbulkan hentakan pada senjatanya dan suara letusan peluru, dengan mode sasaran statis (ketepatan menembak) ataupun sasaran bergerak yaitu tembak reaksi,” katanya melalui siaran persnya yang diterima Jurnal Nasional, Rabu (13/7).
Menurut Kadispen Kormabar, latihan ini dimulai Selasa (12/7) hingga minggu kedepan. Latihan ini dilaksanakan setiap hari Selasa, Rabu dan Jumat, sebagai bentuk program pembinaan Operasi dan Latihan di lingkungan Satkor Koarmabar secara bertingkat dan berlanjut.
Komandan Satkor Koarmabar Kolonel Laut (P) Tatit Eko Witjaksono mengatakan latihan menembak ini bertujuan untuk mengasah naluri tempur prajurit Satkor Koarmabar guna meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam menghadapi tuntutan tugas sebagai prajurit matra laut.
JURNAS
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK