Pages

Sunday, December 5, 2010

Medvedev Dekati Polandia

Medvedev Dekati Polandia
Warsawa, Polandia (ANTARA News) - Presiden Rusia Dmitry Medvedev berada di Polandia pada Senin untuk kunjungan kenegaraan tingkat tertinggi dalam sembilan tahun terakhir.

Tindakan tersebut demi mendorong kerja sama Moskow dengan tetangga sebelah baratnya di tengah pesatnya pencairan hubungan kedua negara.

Kremlin memperhitungkan terobosan pembicaraan dengan pemimpin Polandia termasuk Presiden Bronislaw Komorowki setelah "mengatur ulang" hubungan diplomasinya, kontras dengan kedinginan diplomatik pasca Soviet dan kondisi ketidakpercayaan pada pertengahan 2000-an.

"Kunjungan ini untuk menjalankan kembali hubungan Rusia-Polandia dan tidak hanya terbatas pada Polandia, namun juga menandai kebijakan luar negeri Rusia di Eropa dan bahkan global," kata Marek Menkiszak yang mengepalai departemen Rusia di kelompok pemikir di Warsawa, Center for Eastern Studies.

Kunjungan Medvedev dilakukan hampir delapan bulan setelah pada 10 April terjadi kecelakaan pesawat di Smolensk, Rusia barat yang menewaskan 96 warga Polandia termasuk Presiden Lech Kaczynski yang tadinya akan melakukan kunjungan lokasi Perang Dunia II di Rusia.

Kecelakaan tersebut secara tidak disengaja berkontribusi atas penciptaan kembali hubungan kedua negara.

Medvedev adalah satu dari sedikit pemimpin Eropa yang terbang ke Polandia untuk menghadiri pemakaman Kaczynski meski cuaca terganggu akibat abu vulkanik dari gunung api di Islandia yang melumpuhkan lalu lintas udara di Eropa.

Selama beberapa bulan belakangan, Rusia juga secara bertahap mempublikasikan arsip dokumen yang terkait dengan tragedi pembunuhan massal Katyn yaitu penembakan sekitar 22.000 petugas Polandia yang tertangkap oleh polisi rahasia Soviet yang diperintahkan oleh Joseph Stalin pada 1940.

Kaczynski tadinya akan menghadiri peringatan ke-70 tragedi Katyn walau Kremlin menyalahkan Nazi Jerman selama beberapa dasawarsa atas kejadian tersebut dan tidak dapat membuka kepada publik Polandia sejarahnya setelah perang berakhir, saat rezim pro-Soviet berkuasa.

Moskow mengakui bertanggung jawab pada 1990 --beberapa bulan setelah rezim komunis di Warsawa hancur dan setahun sebelum Uni Soviet juga jatuh-- namun Katyn tetap menjadi ganjalan dalam hubungan kedua negara.

Meski demikian, bulan lalu, parlemen Rusia menempatkan kesalahan atas tragedi Katyn kepada Stalin secara pribadi, tindakan yang disambut oleh Polandia.

Di luar hubungan sejarah, pembicaraan pada Senin akan berfokus pada hubungan ekonomi.

Polandia bergantung pada gas dari Rusia dan kedua negara setuju pada Oktober untuk meningkatkan suplai. Delegasi Rusia yang pergi ke Warsawa termasuk pejabat senior di industri energi seperti presiden perusahaan minyak Lukoil Vagit Alekperov, presiden Gazprom Alexei Miller, dan presiden perusahaan nuklir milik negara Rosatom, Sergei Kiriyenko.

Selain perusahaan-perusahaan energi, pembicaraan juga akan menyentuh isu militer yang kerap menjadi isu sensitif. Polandia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 1999 dan menjadi pemain utama dalam aliansi tersebut dan menjadi negara aliansi bagi Amerika dari Eropa yang paling vokal.

Isu khusus yang kerap diperdebatkan oleh Rusia adalah tentang rencana pengadaan perlindungan rudal pertahanan Eropa-- diusulkan Washington untuk mengatasi serangan dari apa yang disebutnya sebagai "rogue nations", dikepalai Iran.

Moskow mengatakan bahwa pertandingan persenjataan yang baru dimungkinkan terjadi kecuali pihaknya diikutsertakan secara seimbang dalam proyek tersebut, namun bekas negara-negara satelit di Eropa timur menjadi khawatir.

Meski Presiden AS Barack Obama mempertimbangkan ulang rencana AS untuk menempatkan fasilitas anti rudalnya di Polandia tahun lalu, Rusia pada Mei keberatan saat AS menempatkan unit pelatihan rudal Patriot --walau tidak mengikutkan hulu ledak-- di pangkalan militer Polandia dekat dengan perbatasan Rusia di Kaliningrad.

"Polandia dalam pemahaman Rusia adalah anggota yang berpengaruh di NATO dan Uni Eropa dan kami akan sangat suka mengetahui rekan Polandia menggunakan potensinya untuk berkontribusi demi meningkatkan hubungan antara kedua organisasi dan Rusia," kata Duta Besar Rusia untuk Polandia Alexander Alekseyev pada pekan lalu.

Medvedev diperkirakan akan melanjutkan perjalanannya ke Brussel pada Selasa untuk KTT Rusia-UE, sementera Komorowski dijadwalkan bertemu dengan Obama di Washington pada Rabu. (*)

ANTARA

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK