Pages

Sunday, December 26, 2010

Miliarder Rusia Gabung dengan WikiLeaks


Kamis, 23 Desember 2010 | 09:41 WIB
AFP/LEON NEAL
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, menyambut pendukungnya dengan lambaian saat meninggalkan pengadilan tinggi di London, Kamis (16/12). Assange dibebaskan bersyarat dengan jaminan pada Kamis itu meskipun ia harus setiap hari melapor ke pengadilan dan dilekati pelacak elektronik.
TERKAIT:
MOSKWA, KOMPAS.com Novaya Gazeta, surat kabar Moskwa yang dikendalikan mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan miliarder Alexander Lebedev, mengatakan setuju untuk bergabung dengan WikiLeaks demi mengungkap korupsi di Rusia.
Julian Assange, pendiri WikiLeaks, yang menerbitkan dokumen rahasia pemerintah dan perusahaan secara online, memiliki bahan-bahan khusus tentang Rusia yang belum dipublikasikan dan Novaya Gazeta akan membantu dalam memublikasikan dokumen-dokumen itu, kata surat kabar itu dalam situsnya, Kamis (23/12/2010). "Assange mengatakan bahwa Rusia akan segera mengetahui banyak tentang negara mereka dan ia tidak sedang menggertak," kata Novaya Gazeta. "Kolaborasi kami akan mengekspos korupsi di tingkat atas kekuasaan politik. Tak seorang dilindungi dari kebenaran."
Surat kabar mingguan itu dikenal dalam industri yang didominasi perusahaan milik negara karena laporan kritisnya tentang Kremlin dan cakupan investigasinya tentang persoalan Rusia.
Koresponden Novaya Gazeta, Anna Politkovskaya, yang menulis permasalahan korupsi pada masa Presiden Vladimir Putin dan catatan pelanggaran pasukan militer di Chechnya, ditembak mati di gedung apartemennya di Moskwa pada tahun 2006, tepat pada hari ulang tahun Putin.
"Novaya Gazeta menerima akses tak terbatas ke database WikiLeaks, yang memiliki 'berbagai macam' bahan, termasuk dokumen tentang pembunuhan Politkovskaya dan informasi tentang hubungan politisi Rusia dengan kejahatan terorganisasi," kata Nadezhda Prusenkova, seorang jurubicara Novaya Gazeta, melalui telepon dari Moskwa. Surat kabar itu akan mulai membeberkan bahan-bahan itu bulan depan.
Presiden Dmitry Medvedev mengatakan, dokumen yang diterbitkan WikiLeaks tidak merugikan kepentingan Rusia dan pihak berwenang Rusia tidak peduli dengan apa yang sedang diperbincangkan di kalangan diplomatik. "Ketika orang berkomunikasi, mereka kadang-kadang menggunakan bahasa yang sangat kasar dan jika hal-hal seperti itu bocor dari Kementerian Luar Negeri kami atau dinas rahasia, banyak mitra kami, termasuk Amerika, akan mendapat muatan emosional setelah membaca 'kata-kata' tentang diri mereka sendiri," kata Medvedev dalam pertemuan dengan para siswa di Mumbai, Rabu.
WikiLeaks dikutuk Pemerintah AS karena mem-posting ribuan dokumen rahasia diplomatik dan militer AS. Assange dibebaskan dari penjara London dengan jaminan pada 16 Desember lalu. Dia menyerahkan diri ke Pemerintah Inggris pada 7 Desember setelah Swedia mengeluarkan surat perintah ekstradisi untuk dia terkait tuduhan penganiayaan seksual dan pemerkosaan.

KOMPAS.COM

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK