Pages

Monday, December 27, 2010

K11, Senapan Serbu Terbaru Korea Selatan (IV)


Penempatan

Program Defense Acquisition Program Administration (DAPA) menyetujui rencana dimulainya produksi massal senapan serbu K11 dengan mendistribusikannya kewilayah operasi pada awal tahun 2010 ini.

Akhir November 2009 lalu, Mentri Pertahanan Korea Selatan, Kim Tae-Young menyatakan bakal mempersenjatai seluruh pasukannya di Afghanistan dengan senapan ini.

Secara spesifik Kim tidak menyebutkan berapa jumlah K-11 yang bakal dikirim ke negara para Mullah di Asia Tengah tersebut, namun kantor berita BBC pernah melaporkan pemerintahan Korea bakal menambah pasukannya hingga 350 personel tahun ini.

Kontingen pasukan Korea ditempatkan di provinsi Parwan, di utara kota Kabul, Afganistan. Kehadiran pasukan Korea di Afghanistan mempunyai tugas khusus melindungi pekerja rekonstruksi sipil asal Korea Selatan yang kini jumlahnya sekitar 120 pekerja.


Pemerintahan Republik Korea menawarkan kontribusi penempatan pasukannya di Reconstruction Team di wilayah provinsi Parwan-Afganistan yang disepakati pada 13 April 2007, Korea menjadi negara ke-19 diluar NATO yang ikut berkontribusi di International Security Assistance Force (ISAF).

Pada tahun 2007 Korea Selatan hanya mengirimkan sekitar 200 tentaranya ke Afghanistan, namun setelah terjadi tragedi penculikan yang menewaskan dua warganya, pemerintahannya kini mempertimbangkan penambahan pasukan disana.

Selain senapan K-11, pasukan Korea didukung juga oleh empat heli angkut UH-60, ranpur Doosan Barracuda 4x4 dan ranpur angkut infantri K200A1 untuk menghindari serangan milisi Taliban yang menggunakan alat peledak rakitan (IEDs). Dalam waktu dekat pasukan Korea juga bakal menerima pesawat intai mata-mata RQ-101 buatan Korea Aerospace Industries (KAI).

Amunisi

Saat ini ada dua jenis amunisi 20mm direferensikan untuk K11, yakni munisi granat udara (air-burst) jenis K167 High-Explosive (HE) dan K168 untuk munisi latihan (TPG/ target practice grenade). Selongsong peluru 20 mm ini menggunakan material aluminium, dan tahap selanjutnya akan dikembangkan amunisi 20mm baru dalam beberapa varian.

Sedangkan untuk munisi senapan menggunakan peluru standar NATO kaliber 5.56mm dengan dua varian magasen berdaya tampung 20 dan 30 butir peluru bermaterial campuran logam, seperti kuningan, tembaga dan seng.

Rencana kedepan S&T Daewoo akan mengembangkan amunisi baru yang lebih canggih dan lebih ringan, termasuk pengembangan mini missile system berukuran 20mm. Copyright ALUTSISTA

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: