Bangalore (ANTARA News) - Ledakan yang terjadi pada roket luar angkasa India akan mengganggu upayanya untuk memasuki pasar global dengan meluncurkan satelit komersial, menurut para pakar pada Ahad.
Pesawat tanpa awak "Geosynchronous Satellite Launch Vehicle (GSLV)" meledak dalam siaran langsung televisi kurang dari satu menit setelah peluncuran, permulaan dari misi untuk memposisikan satelit komunikasi di orbit.
Kecelakaan tersebut merupakan kemunduran kedua bagi India tahun ini setelah roket jatuh pada April yang dimaksudkan untuk menunjukkan teknologi buatan dalam negeri, di tempat yang sama di selatan negara bagian Andhra Pradesh.
Pada Ahad, para ilmuwan dalam proyek antariksa India itu mulai mencari penyebab dari kegagalan mereka.
"Tim sedang melihat data untuk menemukan alasan apa yang telah terjadi," kata juru bicara Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) S. Satih.
"Komisi analisis penyebab kegagalan akan dibentuk dalam satu atau dua hari mendatang," jelasnya.
GSLV berbelok dari rencana jalur peluncuran dan sengaja diledakan 47 detik setelah lepas landas di ketinggian sekitar delapan kilometer di Teluk Bengal.
Para ahli menghimbau ISRO agar kembali ke meja rancangan dengan GLSV seharga 1,75 miliar rupee (sekitar Rp.352 miliar) sebelum menawarkan roket sebagai landasan untuk peluncuran satelit internasional.
Mereka juga mengingatkan ambisi India mengirim penerbangan berawak pada 2016 sedang terancam.
"Kegagalan pada Sabtu pasti akan menyebabkan banyak penundaan," kata ilmuwan antariksa M.N. Vahia kepada koran Times of India.
"Bila muatan barang saya yang diterbangkan dalam misi ini menggunakan GSLV, saya tentunya akan ingin lebih menguji dan mengevaluasi lebih mendalam," ujarnya.
"Apa yang terjadi telah melemahkan karena reputasi India sebagai negara yang handal meluncurkan roket antariksa telah mengalami kerusakan serius," ketusnya.
India mempertaruhkan klaim mereka yang pertama kali berjasa terhadap peluncuran satelit komersial yang menguntungkan dengan mengirim satelit Italia ke orbit pada 2007.
Pada 2008, mereka meluncurkan satelit mata-mata Israel dan secara terpisah menempatkan roket penelitian di permukaan bulan dengan harapan ISRO bahwa India akan mendapatkan pengakuan internasional di bidang ekslorasi luar angkasa.
Mantan kepala ISRO, U.R. Rao, menghimbai India agar tidak menyerah oleh kegagalannya baru-baru ini.
"Akan selalu ada kekhawatiran dan ketidakpuasan saat peluncuran gagal. Tetapi kita tidak boleh membiarkan hal tersebut melemahkan kita," katanya.
"Kita harus menemukan sumber problemnya dan menemukan solusi yang tepat," tambahnya.
India melihat program eksplorasi antariksa sebagai pencapaian yang menegaskan kemunculan negeri ekonomi besar, dan banyak warga India memiliki perasaan patriotisme mendalam akan pengembangan program tersebut.(*)
Antara
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK