Pages

Wednesday, December 29, 2010

TNI Gelar Sidang ke-8 HLC Malindo


Sidang ke-8 HLC Malindo ini dipimpin oleh Ketua Bersama, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jen Tan Sri Dato' Sri Azizan bin Hj Ariffin TUDM. (Foto: Puspen TNI)

29 Desember 2010, Jakarta -- Tentara Nasional Indonesia menyelenggarakan Sidang ke-8 High Level Committee Malaysia – Indonesia (HLC Malindo), Rabu (29/12) di Jakarta. Sidang ke-8 HLC Malindo dipimpim oleh Ketua Bersama (Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. dan Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jen Tan Sri Dato’ Sri Azizan bin Hj Ariffin TUDM).

Sidang ke-8 HLC Malindo merupakan kelanjutan dari Sidang ke-7 HLC Malindo yang telah dilaksanakan di Kuala Lumpur tanggal 20 November 2009 dan telah menyepakati beberapa program kerjasama untuk dilaksanakan. Delegasi Indonesia berjumlah 29 orang, dipimpin oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. Sedangkan delegasi Malaysia berjumlah 26 orang dipimpin oleh Panglima ATM (Angkatan Tentera Malaysia), Jen Tan Sri Dato’ Sri Azizan bin Hj Ariffin TUDM.

Pada pembukaan Sidang ke-8 HLC Malindo, Panglima TNI menyampaikan bahwa secara geografis letak Indonesia dengan Malaysia sangat berdekatan dan dibatasi oleh garis perbatasan darat dan laut. Sebagai negara tetangga dekat, kedua negara senantiasa melakukan interaksi yang sangat intens dan tanpa disadari terkadang dalam interaksi tersebut timbul kesalah pengertian atau kesalah pahaman, khususnya yang berkaitan dengan sejumlah isu perbatasan yang belum memiliki ketegasan penyelesaian bahkan terkadang diperburuk oleh pemberitaan media yang cenderung provokatif.

Menyikapi hal tersebut, Laksamana TNI Agus Suhartono berharap kedua negara dapat senantiasa mencermati hal-hal tersebut secara seksama dan hati-hati dengan pikiran jernih dan diputuskan dengan pertimbangan yang komprehensif. Lebih jauh wadah HLC diharapkan dapat memainkan peran positif dalam mendorong penyelesaian masalah yang mungkin timbul, misalnya ketegasan penyelesaian perbatasan, batas negara dan penerapan aturan-aturan lainnya yang diharapkan dapat mengeliminasi kemungkinan terjadinya kesalahpahaman antar masyarakat kedua negara.


Pada pembukaan Sidang ke-8 HLC Malindo ini, Panglima TNI menyampaikan bahwa secara geografis letak Indonesia dengan Malaysia sangat berdekatan dan dibatasi oleh garis perbatasan darat dan laut. (Puspen TNI).

Sidang ke-8 HLC Malindo kali ini adalah untuk mengevaluasi program kerja yang telah dan sedang dilaksanakan serta kemajuan yang dicapai pada periode November 2009 s.d. Desember 2010 dari berbagai bidang, yaitu : Bidang Operasi, Bidang Latihan, Bidang Joint Police Cooperation Committee (JPCC) dan Bidang Sosio Ekonomi. Serta membicarakan rencana kalender kegiatan HLC Malindo dan badan-badan di bawahnya untuk tahun 2011.

Berbagai kegiatan di bidang operasi yang telah dilaksanakan oleh angkatan bersenjata dari kedua negara tersebut adalah mengamankan perbatasan wilayah darat kedua negara dengan melaksanakan patroli terkoordinasi di perbatasan dan pertukaran informasi; melaksanakan operasi pengawasan dan pengamanan bersama di pos gabungan dengan kekuatan yang ada; dan mengamankan wilayah perbatasan perairan Malaysia-Indonesia dengan melaksanakan patroli terkoordinasi di perairan antara Belawan/Indonesia dengan Penang/Malaysia.

Untuk mengamankan perbatasan wilayah udara Indonesia-Malaysia, Angkatan Udara kedua negara telah melaksanakan kegiatan Operasi Pertahanan Udara Terkoordinasi. Selain itu juga dilakukan tindakan pencegahan, pengawasan bersama dan mengatasi masalah-masalah kriminal, penegakan hukum di sepanjang perbatasan wilayah perairan Indonesia-Malaysia yang dilakukan secara terpadu oleh unsur-unsur Angkatan Laut, Polisi Perairan, Perikanan, Bea Cukai/Kastam, Perhubungan Laut dari kedua negara. Untuk bidang Soseo Ekonomi, kedua negara telah melaksanakan kegiatan rapat Kelompok Kerja (KK/JKK) Sosek Malindo tingkat pusat maupun daerah.

Di bidang latihan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh angkatan bersenjata kedua negara yaitu melaksanakan kegiatan sidang JKLB (Jawatan Kuasa Latihan Bersama ) maupun badan-badan di bawahnya, sedangkan untuk kegiatan di lapangan melaksanakan LATGABMA MALINDO DARSASA 7AB/2010. Masing-masing angkatan juga telah melaksanakan latihan antara lain Latma Kekar Malindo (Darat), Latma Malindo Jaya (Laut) dan Latma Elang Malindo (Udara).

Disamping itu juga melaksanakan kunjungan, pertukaran personel, pertukaran kadet dan pendidikan/kursus. Sedangkan di bidang JPCC berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan adalah Melaksanakan patroli bersama Ditpolair Polda dengan Polis Marin Kontinjen, guna menjamin keamanan di wilayah perbatasan perairan bersama; melaksanakan patroli terpadu dalam rangka menjamin keamanan perbatasan darat ; melaksanakan pertukaran informasi dalam membahas kasus-kasus yang sering terjadi dan antisipasinya di wilayah perbatasan serta melaksanakan penanganan kasus kejahatan.

Mulai tahun 2009, sidang ini dilaksanakan 1 kali dalam setahun dengan tempat secara bergantian di Indonesia atau di Malaysia dipimpin oleh Panglima TNI dan Panglima ATM. Topik bahasan dalam sidang ini adalah menerima laporan dari COCC (Coordinated Operations Control Committee), JKLB, SOSEK dan JPCC, selanjutnya mengevaluasi dan menetapkan arahan kepada ke empat komite tersebut sebagai penjabaran dari arahan Ketua Bersama GBC (General Border Committee) Malindo dalam hal ini adalah Menteri Pertahanan ke dua negara.

Authentikasi :
Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl. Ir. Minulyo Suprapto, M.Si, M.Sc, MA.


Berita Hankam

1 comment:

  1. TNI tidak perlu latihan dengan tudm mereka hanya munafik sengaja untuk mencuri ilmu karena prajuritnya masih kalah dengan TNI,.setelah itu pasti buat ulah lagi.

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK