Pages

Tuesday, September 14, 2010

Indonesia akan membeli Shukhoi Pakfa (6-12 unit pada tahun-tahun 2028-2032) dan Rusia Akan Mengekspor 600 jet Sukhoi PAK FA generasi kelima


Rusia akan mengekspor lebih dari 600 unit pesawat tempur Sukhoi generasi kelima. Menurut ahli dari Pusat Analisis Perdagangan Global Arms, direncanakan untuk membangun setidaknya seribu pesawat ini. Urutan yang diharapkan dari Angkatan Udara Rusia selama tahun 2020-2040 dengan skenario ekonomi yang menguntungkan di dalam negeri dapat mencapai 400-450 unit.


Secara umum, volume pesanan ekspor potensial untuk PAK FA, mengingat India, bisa mencapai 548-686 fighter. Saat ini, satu-satunya anggota asing dari program PAK FA adalah India, yang berencana untuk memiliki tidak kurang dari 250 unit pesawat tempur generasi kelima dalam pertahanan angkatan udara. Mereka akan dibangun atas dasar PAK FA Rusia, namun tingkat kontrol perizinan dari sisi Rusia untuk model masa depan pesawat generasi kelima masih belum diketahui.


Pada bulan Juli tahun 2010, Direktur Jenderal Sukhoi Mikhail Pogosyan mengatakan bahwa kontrak dengan India dapat ditandatangani sebelum akhir tahun ini. Rincian kerjasama masa depan Sukhoi dan perusahaan terkemuka India Hindustan Aeronautics (HAL) berpartisipasi dalam pembangunan belum dilaporkan.

Rusia Today: versi Cina membahayakan hubungan bilateral jet Rusia


0diggsdigg
PAK FA VS F-22 Raptor (Foto: imageshack)
Berdasarkan proyeksi tersebut, pembeli potensial PAK FA didistribusikan antara negara-negara berikut: Aljazair (dapat membeli 24-36 pesawat tempur generasi kelima dalam periode tahun 2025-2030), Argentina (12-24 unit pada tahun-tahun 2035 - 2040), Brazil (24 - 36 unit pada tahun-tahun 2030-2035), Venezuela (24-36 unit pada tahun-tahun 2027-2032), Vietnam (12-24 unit pada tahun-tahun 2030-2035), Mesir (12-24 unit pada tahun-tahun 2040-2045).


Juga, Indonesia (6-12 unit pada tahun-tahun 2028-2032), Iran (36-48 unit di tahun 2035-2040), Kazakhstan (12-24 unit pada tahun-tahun 2025-2035), Cina (hingga 100 unit di tahun-tahun 2025-2035), Libya (12-24 unit pada tahun-tahun 2025-2030), Malaysia (12-24 unit pada tahun-tahun 2035-2040), dan Suriah (12-24 unit pada tahun-tahun 2025-2030) .


Pesaing nyata PAK FA di masa mendatang hanya F-35 Lightning-2, sebagai versi berat dari US generasi kelima tempur F-22. Karena harganya yang mahal (sekitar $ 250.000.000 per pesawat untuk ekspor) hampir tak ada permintaan di pasar persenjataan dunia.


Selain itu, pada paruh pertama abad kedua puluh satu, sejumlah negara menghadapi meningkatnya kompetisi dari AS karena Mereka ingin menyimpan kemandirian dalam kebijakan dan akan mencari mitra kerjasama dalam produksi sistem senjata teknologi tinggi, analis mengatakan.


Di masa mendatang, sejumlah negara Eropa Barat dan, kemungkinan Prancis dan Jerman akan menunjukkan kepentingan praktis dalam kemitraan dengan Rusia untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima. Mereka tidak akan dapat melaksanakan program serupa secara mandiri, dari awal. Mereka tidak akan mau membeli F-35, seperti yang dilakukan sekarang dengan negara-negara lain, karena mereka tidak ingin masuk ke teknologi, dan sebagai akibatnya, ketergantungan politik di Amerika Serikat


Pesawat generasi kelima direncanakan untuk mengambil bagian dalam acara dirgantara MAKS-2011. Direktur Jenderal Sukhoi mengatakan bahwa pesawat itu melakukan penerbangan selama 16 tes, dan sampai saat ini tingkat sistem dalam hal kehandalan dan keamanan memungkinkan untuk program tes penerbangan secara penuh. Selama tahun 2011-12 direncanakan untuk menyelesaikan pengujian pesawat tempur baru.

Deputi Pertama Menteri Pertahanan Vladimir Popovkin diperkirakan kebutuhan pesawat tempur Angkatan Udara dari generasi kelima di 50-100 unit. Ngomong-ngomong, berapa kebutuhan Rusia di generasi baru peralatan tersebut, mengingat besarnya negara ini, diperkirakan sebagai sangat sederhana. Pada 2013-2015 Departemen Pertahanan akan membeli pesawat batch instalasi sepuluh, dan pada tahun 2020 batch seri 60 unit akan dibeli untuk Angkatan Udara.


Menurut Stockholm Peace Research Institute (SIPRI), Rusia peringkat kedua dunia dalam hal senjata diekspor. Di pasar dunia, berbagi Rusia adalah 23%, sementara Amerika Serikat memiliki 30%. Pada 2001-2005, Rusia telah menjadi pemimpin dalam memasok senjata luar negeri - 31% vs 30% dari Rusia US menghabiskan empat kali kurang dari Jepang, Jerman dan tiga kali lebih kecil dari Republik Ceko pada penelitian dan pengembangan eksperimental.

Sumber: Pravda/MIK/MJ INAKU

Ditahun tahun 2020 Sudah mempunyai dan memproduksi pesawat tempur generasi ke- 5 KFX 201 (RI-Korsel) sebanyak 50 unit dan di tahun 2028 indonesia akan membeli Sukhoi Pakfa dari Russia sebanyak 12 Unit, disaat itu pula Rudal Jelajah (balistik) indonesia (PINDAD dan LAPAN) sudah bisa di test, disaat itu pula Destroyer Destroyer maritim sudah bisa diproduksi banyak, disitu pula panser cannon dan amvibi buatan PINDAD diproduksi, Maju terus INDONESIA KU. MERDEKA

29 comments:

  1. ko rudal jelajah (balistik) lapan tahun 2028 diproduksinya,nggak kelamaan tuch,,,dengar-dengan tahun ini lalu tahun 2012 juga pindad mau produksi rudal,,rudal jenis apa yang mau diproduksi skrg2,,

    ReplyDelete
  2. admin : thanks for ur comment, benar 2012-2014 lagi dibangun SLV LAPAN, diluncurkan tahun 2014 bukan untuk rudal balistik tetapi untuk peluncuran satelit, bisa jadi ditahun 2028 indonesia udah punya rudal balistik, karena tinggal pemerintah kita aja berani atau tidak :)

    ReplyDelete
  3. admin yang jelas rudal yang di produksi ber jarak 300 km

    ReplyDelete
  4. Koq TNI AU pesan Sukhoi PAK FA cuman 6-12 unit aja.. coba tengok si MALINGsia yg pesan 12-24 unit.
    Kalo emank "MACAN-indonesia-ASIA" ingin bangun lagi, masa pesanannya naggung gitu..????

    ReplyDelete
  5. Admin : Ditahun tahun 2020-2028 Sudah mempunyai dan memproduksi pesawat tempur generasi ke- 5 KFX 201 (RI-Korsel) sebanyak 50 unit mungkin biaya terserap kesitu, tapi mungkin kalo dah disetu jui RUU kerjasama teknik militer RI-RUSIA oleh DPR mungking, akan seperti India-Russia, thanks

    ReplyDelete
  6. yang bener tuh KF-X generasi ke 5?:)

    ReplyDelete
  7. Admin : Ya Benar KFX 201 merupakan pesawat Generasi Ke-5 yang mempunya sistem stealth namun Speknya di bawah F35 punya AS. F16,Sukhoi 27,30 yang RI punya itu masih generasi ke 4,..ok Tolong Baca MENU : INDUSTRI MILITER INDONESIA, thanks :)

    ReplyDelete
  8. Admin : Ya Benar KFX 201 merupakan pesawat Generasi Ke-5 yang mempunya sistem stealth namun Speknya di bawah F35 punya AS. F16,Sukhoi 27,30 yang RI punya itu masih generasi ke 4,..ok Tolong Baca MENU : INDUSTRI MILITER INDONESIA, thanks :)

    TAPI DENGAN MODOFIKASI INDO, BISA DIKEMBANGKAN SETARA F35

    ReplyDelete
  9. kalo ngeliat proyeksi Oom Purnomo, mungkin jumlah PAK-FA yg dibeli nantinya bakal lebih, krn diharapkan Indo bakal punya 10 SkU (termasuk 3 SkU KF-X)

    ReplyDelete
  10. yang penting Indonesia bisa Mandiri, mau diembargo juga gak ngaruh,, Maju TERUS INDONESIAKU..!

    ReplyDelete
  11. Stategi pengembangan pertahanan dengan menggandeng korsel dalam pembuatan KFX dah bagus, apalagi ditambah membaeli PAK-FA..
    Bisa kerja sama produksi lebih baik dari pada hanya membeli terus menerus.. apalagi jika akhirnya indonesia benar2 mandiri..!
    Majulah Kekuatan militer indo

    ReplyDelete
  12. engingat negara2 di kawasan asean pasifik yang mempunyai alat2 alusista yang lebih modern dan sekutu atau blog2 yang kuat sebaiknya indonmesia segera merevolusi strategi pertahanannya jika tidak ingin wilayahnya menjadi 1x2 m

    ReplyDelete
  13. 2020..... lama banget yaaaa, panggil aja BJ.Habibie bisa 5 tahun lebih cepat thu KFX selesai.... Hahahahaaaaa

    ReplyDelete
  14. iya nih....
    kenapa INDONESIA ga pesen min 2 skuadron aja...
    mohon dipertimbangkan deh...
    @menteri pertahanan

    semoga sampai pesennya.

    ReplyDelete
  15. udah langsung pesen aja.....dananya??? pake aja dulu anggaran untuk pembangunan gedung DPR-RI yang baru.....minimal bisa dapet 1 squadron.

    ReplyDelete
  16. mending bikin sendiri atau mengkopy dengan lisensi,hemat

    ReplyDelete
  17. apapun itu lo buat indonesia maju ayo kita dukung...... SEMANGAT terus INDONESIAN PEOPLE

    ReplyDelete
  18. percuma beli pesawat...
    mending beli nuklir aja sekalian...

    ReplyDelete
  19. yah masih kalah jumlah dari malaysia..mending gak usah beli aja deh sekalian..

    saran gw TNI beli nuklir aja deh 1 batang cukup.

    ReplyDelete
  20. bikin nuklir gak sembarang, selain pertimbangan rakyat, RI juga udah TTD perjanjian buat gak ngembangin nuklir, wlpun msh bisa dilanggar psti biasalah USA ngusik-ngusik cual-cuil.... belum dpt kritikan dr rakyat sendiri yang biasanya keburu "parno" p lgi ngeliat tragedi nuklir di jepang kemaren... klo pesawat mah kan buat jagain & serangan udara, nuklir lebih ke serangan gak mungkin dipake buat defense.. masa ada serangan dr luar kita pk nuklir bwat jaga pertahanan wilayah = ngebom negara sendiri... btw kita juga punya pesawat jenis sukhoi yng kualitasnya bisa distarakan atau diatas seri eagle & falcon ;). yang jelas kerjasama kita RI-RUSSIA bakal meningkat kedepannya dan pertahana udara makin ajieb dah ;)

    ReplyDelete
  21. tenang aja istilah 6-12 biji itukan diatas ketas, siapa tau jumlahnya justru lebih banyak dari itu, biasa pak Purnomo kan emang suka buat kejutan.

    ReplyDelete
  22. lebih seneng lagi kalo tiap taun ada persenjataan baru bikinan anak negeri yg ditampilkan dalam acara ultah tni. meski cuma sepotong infonya biar gak dicontek oleh yg lain. sekalian bikin keder negara lain saat liat persenjataan indonesia.

    ReplyDelete
  23. bah pa edi propose leopard aja blom disetujui ama MPR gua pesimis sista indonesia bakal canggih klo Perwakilan rakyatnya kaya gitu

    ReplyDelete
  24. setuju dengan bung gigantic "pertahanan yang paling bagus adalah menyerang"

    ReplyDelete
  25. 2020..... lama banget yaaaa,
    panggil aja BJ.Habibie bisa 5 tahun lebih cepat thu buat KFX 201 selesai...
    tingal uji coba, produksi masal deh..

    langsung pesen aja...dananya..? pake aja dulu anggaran untuk pembangunan gedung DPR-RI yang baru.....

    minimal bisa dapet 1 Skuadron Sukhoi Pak Fa. kan makin TAJAM AJA PARUH'NYA AND KUKU BURUNG GARUDA negara ini di mata dunia...hek..hek..hek...!!!

    ReplyDelete
  26. hai smua..
    Negara ini belum kena serangan bertubi'2 secara langsung aja, klo secaraca politik uda sih..!!!

    klo uda kena kaya gutu baru Smua pejabat negara kita mikir.
    bahwa penting'nya kekuatan itu...klo uda kuat barulah itu yg lain ikut dari belakang...

    pendidikan...politik...pembangunan...di jamin smua terlaksana...

    politik negara kita kalah dgn negara lain karena negara lain tau kita lemah...so gk di angap politik'nya.

    ReplyDelete
  27. Politik luar negri indonesia melemah secara signifikan setelah zaman orde baru runtuh sampe sekarang, klo indonesia mo beli dari 'red' sukur deh dari pada amrik banyak udang dibalik batunya, yg ditakutkan adalah ketika kerja sama ama amrik adalah indonesia di'setir' oleh amrik klo sampe itu terjadi saya akan buat indonesia menjadi afganistan

    ReplyDelete
  28. gan, dua fighter yg di imageshack tu
    YF-22 sama F-22

    ReplyDelete
  29. Pak Pres suharusnya beli Pak FA, agar disekitar kita menjadi ribut utk mengunggulinya dan kita baru merancang strategi utk pesawat tempur selanjutnya. Mis. Rencana kerjasama KXI dg Korea Selatan/Turki, hrs benar2 di manage sedetail mungkin dan kalau perlu di tugaskan TNI mengawalnya. Jayalah NKRI...strategi militer yg canggih

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK