Pages

Friday, September 3, 2010

Sekalipun Sakit Hati, Amerika Masih Membutuhkan Turki

Michael Mullen, Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Jum'at hari ini (03/9) melakukan kunjungan ke Turki. Lawatan ini diberitakan oleh CNN Turki dan menyebutkan bahwa Michael Mullen dalam lawatan tersebut melakukan pertemuan dengan para pejabat Turki guna melakukan perundingan. Kedua pihak akan membicarakan soal pemindahan pasukan dan persenjataan militer Amerika dari Irak melewati teritorial Turki. Sementara itu, baru-baru ini pemerintah Turki menyatakan bahwa perundingan soal pemindahan pasukan Amerika dan perlengkapan militer mereka dari Irak melewati Turki terus berlanjut.
Kunjungan Mullen ini dilakukan saat hubungan Ankara-Washington mengalami ketegangan. Semuanya bermula ketika Dewan Keamanan PBB menggelar voting terkait sanksi terhadap Iran. Dalam voting itu Turki menyatakan menolak diberlakukannya sanksi terhadap Iran. Amerika kontan menyatakan akan meninjau kembali hubungannya dengan Turki.
Sekaitan dengan hal ini, surat kabar Israel Yediot Ahoronoth menulis, para senator dari kubu Republik mengritik hubungan Amerika dengan Turki pasca dukungan negara itu terhadap program nuklir sipil Iran. Ketidaksukaan ini semakin memuncak pasca munculnya friksi yang lebar antara Turki dan Israel akibat serangan brutal militer Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Akhir bulan lalu, surat kabar Financial Times menulis, Barack Obama telah mengeluarkan peringatan kepada Turki agar sedikit mengendorkan sikapnya terhadap Israel. Bila hal itu tidak dilakukan, Washington akan mengakhiri kerjasama militer dengan negara ini.
Sesuai dengan berita yang dilansir Kantor Berita Turki Anatoli menyebutkan, sebuah delegasi Turki yang dipimpin oleh Deputi Menteri Luar Negeri Turki baru-baru ini melawat AS. Dalam kunjungan itu delegasi Turki berusaha meyakinkan Washington bahwa ketegangan yang terjadi dengan Israel tidak akan mempengaruhi hubungan persahabatan Turki-AS. Koran Zaman juga menyebut lawatan itu untuk menepis kesalahpahaman yang muncul dalam hubungan dengan Zionis Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Namun demikian, televisi Perancis secara transparan menyatakan, Amerika tidak akan membiarkan Turki tersiksa. Karena bagaimanapun juga Turki memiliki peran penting di Timur Tengah. Tapi tampaknya Amerika sendiri membutuhkan Turki di Irak, termasuk soal penarikan mundur pasukannya dari negeri itu yang harus melewati Turki. Masalah ini tentu saja menjadi kendala tersendiri bagi AS dan Washington harus serius memikirkan peninjauan kembali hubungannya dengan Turki. (IRIB/SL/MF)
IRIB

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK