Pages

Tuesday, September 7, 2010

Posko Kesehatan Indonesia di Pakistan Dibanjiri Pasien

Posko Kesehatan Indonesia di Pakistan Dibanjiri Pasien
salah seoran tim Dompet Dhuafa (1 kanan) bersama rekannya dari Pakistan memberikan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi korban banjir . (ANTARA News/Dompet Dhuafa)
Islamabad, Pakistan (ANTARA News) - Posko kesehatan yang didirikan delegasi Indonesia yang tergabung dalam tim satuan reaksi cepat penanggulangan bencana bagi para korban banjir Pakistan di Distrik Charsadda, Pakhtunkhwa, dibanjiri pasien.

Berdasarkan pantauan ANTARA, lokasi yakni DHQ Hospital Charsadda dan sebuah sekolah bernama "Number One" di sebuah wilayah yang bernama Parang pada Selasa, tampak dibanjiri ratusan pasien yang menunggu giliran untuk berobat.

Sejak pukul 09.00 hingga pukul 15.00 waktu setempat pasien yang datang untuk mendapatkan pengobatan gratis dari delegasi Indonesia terus mengalir.

Bahkan, saat posko kesehatan harus ditutup pada pukul 15.00, masih ada puluhan pasien yang menunggu giliran dan berharap mendapatkan pengobatan.

Namun, karena peraturan dan kebijakan pemerintah setempat maka posko tetap harus ditutup dan pasien yang belum mendapatkan giliran harus kembali lagi pada esok hari.

"Sudah hari keenam kami membuka posko kesehatan, namun animo pasien masih sangat besar dan setiap hari kami bisa melayani ratusan pasien," kata salah satu dokter yang tergabung dalam tim, dr RP Uva Utomo.

Pasien yang datang untuk berobat sangat beragam mulai dari anak-anak hingga lanjut usia dengan berbagai keluhan kesehatan.

"Sebagian besar mengalami infeksi saluran pernafasan akut, alergi kulit, diare dan penyakit mata," katanya.

Delegasi Indonesia yang melayani kesehatan bagi para korban banjir telah tiba di Pakistan sejak 1 September 2010 dan akan memberikan pengobatan gratis hingga 30 September 2010.

Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Slamet Sugiyono mengatakan ada dua gelombang tim kemanusiaan yang akan memberikan pelayanan kesehatan bagi para korban banjir Pakistan.

Kedatangan tim gelombang tahap pertama terdiri atas sepuluh orang TNI, tujuh dokter dari Kementerian Kesehatan, satu orang dari Kementerian Luar Negeri, empat orang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan satu orang dari media massa.

Tim yang membawa bermacam obat-obatan dan peralatan medis tersebut akan berada di Pakistan untuk membantu para korban banjir yang membutuhkan pelayanan kesehatan hingga 15 September.

Setelah itu pada 15 September hingga 30 September tim reaksi cepat penanggulangan bencana gelombang kedua akan datang ke Pakistan untuk melanjutkan pelayanan kesehatan.

Total keseluruhan tim adalah 45 orang, pada tahap pertama 23 orang dan tahap kedua 22 orang. (W004/K004)
antara

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK