Leopard 2 Revolution MBT (photo : Militaryphotos)
JAKARTA,
KOMPAS — Meski tertunda, realisasi pembelian main battle tank Leopard semakin
nyata. Indonesia akan membeli 163 tank yang terdiri dari 103 unit MBT, 50 unit
tank medium, dan sepuluh unit tank pendukung.
Kepastian
pembelian main battle tank (MBT) tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertahanan
Sjafrie Sjamsoeddin dalam pertemuan dengan Kuasa Usaha Jerman untuk Indonesia
Heeidrun Tempel, Rabu lalu di Jakarta.
Dalam
pertemuan tersebut, Sjafrie yang didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian
Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo mengatakan, terkait dengan pembelian
tank tersebut, perwakilan dari pabrik Leopard, yaitu Rheinmetall, akan berada
di Indonesia untuk penandatangan kontrak akhir September. Pada November, MBT
Leopard sudah bisa dipamerkan dalam pameran Industri Pertahanan Indo De¬fence
2012.
Ke-103 MBT
tersebut terdiri dari 61 unit MBT Leopard Revolution dan 42 unit MBT Leopard
2A4. Paket ini juga termasuk tank medium produksi Rheinmetall, yaitu Marder 1A3
sebanyak 50 unit, dan 10 unit lain tank pendukung seperti tank jembatan dan
penarik.
Leopard 2A4 MBT (photo : KMW)
Beda dengan
DPR
Pembelian
tank ini bernilai 280 juta dollar AS (sekitar Rp 2,6 triliun) sesuai dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. Sebelumnya, direncanakan anggaran
tersebut untuk membeli 104 MBT Leopard 2A4.
Komisi I DPR
secara resmi belum menyatakan persetujuan untuk pembelian ini. Secara internal,
Agustus lalu, keputusan Komisi I adalah menyetujui pembelian tank medium.
Komandan
Pusat Kesenjataan Kavaleri Kodiklat TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Purwadi
Mukson, Karnis (13/9), menyambut gembira pembelian tersebut.
Ia
menjelaskan, MBT Leopard Revolution berbobot 62 ton, sedangkan MBT Leopard 2A4
berbobot 59 ton. Kedua jenis tank ini termasuk tank berat, sedangkan Marder 1A3
tergolong tank medium.
"Marder
ini bagus karena juga untuk mengangkut personel. Satu tank bisa untuk
mengangkut 10 orang," ujar Purwadi.
Marder 1A3 (photo : Militaryphotos)
Di luar
ekspektasi
Purwadi
mengatakan, kelas MBT Leopard Revolution berada di atas MBT Leopard 2A4 yang dibeli
dalam kondisi standar. Untuk turet, struktur di atas tank yang menjadi tempat
dudukan senjata seperti canon dan senapan mesin, MBT Leopard Revolution telah
digerakkan secara elektronik. Sementara itu, MBT Leopard 2A4 masih digerakkan
secara hidrolik. Masing-masing menggunakan canon 120 milimeter, sedangkan Marder
1A3 dengan canon 20.
"Pembelian
ini di atas ekspektasi. Tidak ada penurunan spesifikasi teknis. Malah amunisi
semua lengkap," kata Purwadi.
Pengamat
militer dari Imparsial, Al Araf, melihat keanehan dengan anggaran yang sama
bisa didapat banyak sekali MBT. Ia khawatir, tank yang dibeli tidak dalam
kondisi baik sehingga membutuhkan biaya retrofit dan perawatan tinggi.
Al Araf
mengatakan, untuk menjawab kecurigaan tersebut, pemerintah harus transparan dalam
pengadaan persenjataan termasuk kondisi barang dan perawatan dalam rentang
waktu beberapa tahun ke depan. (EDN)
(Kompas)
GA jadi beli LEOPARD 2A6 yah???
ReplyDeleteItu pembelian Leopard 2A4 knp ga jd yang 2A6???
ReplyDeleteKalau TNI Beli yang bagus-bagus sih ya nggak apa-apa,seperti Leopard 2A4,2A6, ya bagus lah apa lagi yang baru, boleh JUga kalau Indonesia beli tank AbramsA2,jangan sampai Indonesia di gerogoti oleh Malaysia,AS,dan Australia
ReplyDeleteOh ya Saya Sarankan Profil-profil kemiliteran di rahasiakan oleh Negara, masalahnya jika ada visitor luar negeri di salah satu website dapat menguatirkan adanya SAbotase,dan spionase, kalau di dalam negeri aja sih lebih baik,websitekan dapat keluar negeri lebih buruk lagi.Misalnya:JIka ada Teroris,lihat website inikan bisa aja tau
ReplyDeleteOh ya Saya Sarankan Profil-profil kemiliteran di rahasiakan oleh Negara, masalahnya jika ada visitor luar negeri di salah satu website dapat menguatirkan adanya SAbotase,dan spionase, kalau di dalam negeri aja sih lebih baik,websitekan dapat keluar negeri lebih buruk lagi.Misalnya:JIka ada Teroris,lihat website inikan bisa aja tau
ReplyDeletega jadi 2A6. tapi 40 kondisi standar 2A4 dan 63 upgrade leo 2 revolution (ni diatas 2A6 bro)
ReplyDeletesecara sistem leo 2 revolution ini lebih baik dr pd leo 2A6 tapi dari segi akurasi n pilihn amunisi masih lebih baik yg leo 2A6 cz dah menggunakan meriam L55 sedangkan leo 2 RI ini masih pakek yg L44
ReplyDeleteSudah bulan November 2012 nih, berita kedatangan Leo masih belum ada, malah mungkin kalau akhir 2012 masih terkendala sama parlemen gurem Jerman dan di tunda-tunda terus ada baiknya DEPHAN mulai ancang-ancang dari sekarang untuk beralih ke Blok Timur Rusia dengan T-90 nya atau RRC dengan T-99 terbarunya yg hasil kerja bareng dengan Rusia.
ReplyDeleteTunjukkan kesiapan kita bila di tolak sama Eropa kita masih bisa mengadakan ALUTSISTA dari Blok Timur..
Jangan Menyerah dalam berjuang...
Saat Mereka (Eropa+USA)menyatakan menolak, saat itu pula MBT yang tak kalah baiknya pun berdatangan ke Negeri ini.. Artinya.. Malah mereka yang kecolongan ( Niat mereka (Eropa+USA) Indonesia harus kalah kuat dari para negara babu mereka)
MERDEKA....!!