Jurnas.com | PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan postur TNI yang tangguh diperlukan agar dapat menghadapi berbagai bentuk ancaman yang dapat mengganggu kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa Indonesia.
Menurut Panglima TNI, pembangunan postur TNI didasarkan pada kebijakan pembangunan postur pertahanan militer yang telah ditetapkan oleh negara melalui Peraturan Presiden RI Nomor 41 tahun 2010. Berdasarkan Peraturan Presiden itu, kekuatan TNI yang dibangun pada skala Minimum Essential Force (MEF), yaitu pada ukuran kebutuhan minimum yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam menjaga kepentingan nasional.
“Pembangunan kekuatan TNI ini dilakukan tanpa adanya penambahan jumlah prajurit yang signifikan, namun tetap didasarkan pada perhitungan jumlah kekuatan yang tepat,” kata Panglima TNI didampingi Dansesko TNI Marsdya TNI Ida Bagus Putu Dunia pada Pembekalan kepada 98 Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Pendidikan Reguler (Dikreg) XXXIX tahun 2012, di Sesko TNI Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/9).
Berdasarkan siaran pers Puspen TNI, dari 98 perwira tersebut, terdapat 5 orang dari mancanegara, yaitu Australia, Malaysia, Singapura, India dan Laos.
Menurut Panglima TNI, untuk mewujudkan kepentingan nasional maka diperlukan kebijakan nasional yang terpadu antara kebijakan keamanan nasional, kebijakan ekonomi nasional dan kebijakan kesejahteraan nasional. Namun demikian, kebijakan pembangunan kekuatan TNI pada skala MEF tidak berarti kekuatan TNI hanya dibangun secukupnya, dan sekedar apa adanya saja.
Menurutnya,modernisasi peralatan utama dan sistem persenjataan tetap harus dibangun agar setara dengan kekuatan militer yang ada di kawasan regional. TNI harus memiliki senjata, kapal dan pesawat tempur yang modern dan andal. "Tanpa adanya kesetaraan tentunya akan sulit dilakukan diplomasi militer yang antara lain berupa penyelenggaraan latihan, dan operasi militer bersama,” katanya.
Oleh karena itu, kata Panglima TNI, pembangunan MEF TNI yang tengah kita laksanakan harus dapat mencerminkan kapabilitas pertahanan Indonesia dengan standard deterrence (penangkal) pertahanan negara, yang mampu mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI terutama di daerah flash point,guna menjamin pelaksanaan kepentingan nasional.
Sumber jurnas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2012
(876)
-
▼
September
(61)
- Indonesia harus bangun poros baru pertahanan
- KSAU Bertekad Jadikan TNI AU " The First Class Air...
- Kaji Ulang Pembelian Kapal Trimaram
- PT Lundin Siap Buat KRI Klewang Kedua
- umat, 28/09/2012 17:23 WIB Korsleting Listrik Pemi...
- Boeing TOT dengan PT DI dan Pindad
- TNI AL akan meluncurkan rudal Yakhon dari KS KRI N...
- KRI Klewang Terbakar
- KRI Oswald Siahaan Kembali Tembakan Rudal Yakhont
- Panglima TNI: Postur Pertahanan Militer Sesuai Per...
- Latihan AJ XXXI, KRI OWA-354 Tembakan Rudal Yakhont
- PT DI Merawat Helikopter Skuadron Udara 45
- Kunjungan duta besar inggris
- Lapan Kembali Uji Roket RX-550 pada 2013
- ada apa dengan apache?
- KRI Banjarmasin Ikut Operasi Penyelamatan ke Somalia
- RMAF May Lease Gripens an Option
- Daftar Permintaan Indonesia Paket Pembelian Apache...
- Rencana Pembelian Skuadron Apache di Sambut Dengan...
- Armada Kapal Perang Cina yg Tebaru
- Dua Howitzer Caesar 155 mm Tiba di Jakarta
- TNI AD Masih Kaji Pembelian Apache
- Indonesia beli 8 Apace
- Kebangkitan PT Dirgantara Indonesia
- Jerman Mendukung Pembelian Alutsista Oleh Indonesia
- PT DI Menyelesaikan CN 235 Pesanan Turki yg ke 8
- Wamenhan Korea Utara Temui Wamenhan RI Bahas Kemun...
- TNI AL Akan Tembakan Torpedo dalam Latihan Armada ...
- TNI AD Diperkuat 163 Tank : Nilai Pembelian Sekita...
- BPPT Siap Produksi Pesawat Mata-mata Militer RI
- Kontrak Leopard dan Marder Dirampungkan September,...
- Kontrak Leopard dan Marder Dirampungkan September,...
- Kontrak Leopard dan Marder Dirampungkan September,...
- Kasus Sengketa Laut China Selatan - TNI Belum Akan...
- Menhan : Pengadaan alutsista melalui PT DI Dipasti...
- Pemerintah berwacana bangun pusat nuklir di Kalbar
- Angkatan Udara se-ASEAN latih kemampuan perwira pe...
- Awak kapal trimaran KRI Klewang-625 dilatih
- Jet tempur Sukhoi Su-35 BM
- India, Russia to Make Multiple Rocket Systems
- Militer Iran: Sistem Pengganti S-300 Sempurna Tahu...
- TNI kibarkan merah putih di Pulau Gambar
- Presiden Singgung Sengketa Laut China Selatan deng...
- Pesawat C-295 TNI AU Akan Tiba Di Tanah Air Tangga...
- Tampilan Pertama Pesawat KFX Serie C103
- Menhan: Negara-negara Tetangga Hormati Kedaulatan ...
- RI-Australia Saling Perkuat Industri Pertahanan
- TNI AU Akan Punya 10 Hercules Baru
- Inilah 21 Program Pengadaan Alutsista TNI
- RI-Australia Bikin Pengaturan Kerjasama Pertahanan
- Arab Saudi Akan Beli Senjata Buatan Indonesia
- Senjata Indonesia Laku Keras, Mengapa?
- Irak Akan Borong Senjata Pindad, PAL dan PT DI
- Super Tucano Tiba, Ini Tanggapan Komisi I
- TNI AD akan Kembali Menambah Alutsista
- Penjualan Alutsista Buatan BUMN Harus Lewat Kemenhan
- KASAD: Peralatan Perang Tua TNI AD Diupayakan Diganti
- AS Hibahkan F-16, Hillary: Itu Dukungan AS untuk K...
- Latihan Terbesar Sepanjang Sejarah TNI AD Dimulai
- Super Tucano Mendarat di Malang
- Selamat Datang Super Tucano TNI AU
-
▼
September
(61)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK