Jakarta - Tercium bau tak sedap dari rencana pemerintah untuk mengakuisisi delapan unit helikopter serang AH-64 Apache dari Amerika Serikat (AS). Pasalnya, dengan dana US$ 1,4 miliar, India mendapatkan 22 unit helikopter yang sama.
Kepada itoday, Senin (24/9), pengamat pertahanan Muradi mengatakan, rencana pembelian tersebut harus diperiksa, apakah Indonesia membeli langsung dari produsen atau menggunakan jasa broker. Sebab menurutnya, jika melalui jalur normal, maka seharusnya Indonesia mendapatkan jumlah dan kualitas yang sama dengan India.
Muradi juga menekankan bahwa jalur apa yang digunakan dalam pengadaan Apache ini harus dibahas secara tersendiri. Sebab dalam konteks Indonesia, mark up dalam pengadaan sudah menjadi rahasia umum.
“Apakah kita membeli dari tangan pertama? Jika benar maka seharusnya jumlah yang diterima dengan India. Ini menjadi preseden dan terjadi berulang-ulang, “ tambahnya.
Menurut dosen FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung ini, jika pengadaan Alutsista sudah menggunakan jalur G to G, tidak alasan Indonesia tidak mendapatkan spesifikasi barang yang kurang dari India beli. Muradi menduga, ada permainan di pihak Indonesia.
“Dugaan yang paling gampang, adalah permainan mark up di Indonesia, bukan di AS-nya, “ tuturnya.
Bukan tanpa alasan Muradi menduga ada permainan dalam pengadaan helikopter serang ini, sebab jika bicara masalah rezim persenjataan internasional, pengadaan senjata sangatlah ketat, tidak segampang membeli kacang goreng.
Indonesia sendiri dikabarkan menyiapkan dana sebesar US$ 1,4 miliar untuk mendatangkan delapan unit AH-64D Apachel Block III Longbow beserta 19 mesin T-700-GE-701D, sembilan Modernized Target Acquistion and Designation Sight/Modernized Pilot Night Vision Sensor, empat AN/APG-78 Fire Control Radars, empat AN/APR-48A Radar Frequency Interferomerters, sepuluh AAR-57(V) 3/5 Common Missile Warning Systems (CMWS) yang disertai Sensor and Improved Countermeasure Dispenser, sepuluh AN/AVR-2B Laser Detecting Sets, sepuluh AN/APR-39A(V) 4 Radar Signal Detecting Sets, 24 Integrated Helmet and Display Sight Systems (IHDSS-21), 32 M299A1 HELLFIRE Missile Launchers, dan 140 rudal HELLFIRE AGM-114R3.
Tidak hanya itu, paket pembelian senilai US$ 1,4 miliar itu juga meliputi alat pendeteksik kawan/lawan Identification Friend or Foe transponders, senapan mesin 30mm beserta amunisi, peralatan komunikasi, peralatan tes, paket pelatihan, simulator, generator, transportasi, kendaraan pendukung, suku cadang, peralatn pendukung, pelatihan personel, dan peralatan keperluan latihan.
Sedangkan India, dengan nilai yang sama mendapatkan 22 unit AH-64D Apache Block III Longbow beserta 50 mesin T700-GE-701D, 12 AN/APG-78 Fire Control Radars, 12 AN/APR-48A Radar Frequency Interferometers, 812 rudal AGM-114L-3 HELLFIRE LONGBOW, 542 rudal AGM-114R-3 HELLFIRE II, 245 STINGER Block I-92H missiles, and 23 Modernized Target Acquisition Designation Sight/Pilot Night Vision Sensors, rockets, rudal untuk latihan dan amunisi 30 mm beserta paket pelatihan, suku cadang dan lain-lain.
Sumber : Itoday
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2012
(876)
-
▼
September
(61)
- Indonesia harus bangun poros baru pertahanan
- KSAU Bertekad Jadikan TNI AU " The First Class Air...
- Kaji Ulang Pembelian Kapal Trimaram
- PT Lundin Siap Buat KRI Klewang Kedua
- umat, 28/09/2012 17:23 WIB Korsleting Listrik Pemi...
- Boeing TOT dengan PT DI dan Pindad
- TNI AL akan meluncurkan rudal Yakhon dari KS KRI N...
- KRI Klewang Terbakar
- KRI Oswald Siahaan Kembali Tembakan Rudal Yakhont
- Panglima TNI: Postur Pertahanan Militer Sesuai Per...
- Latihan AJ XXXI, KRI OWA-354 Tembakan Rudal Yakhont
- PT DI Merawat Helikopter Skuadron Udara 45
- Kunjungan duta besar inggris
- Lapan Kembali Uji Roket RX-550 pada 2013
- ada apa dengan apache?
- KRI Banjarmasin Ikut Operasi Penyelamatan ke Somalia
- RMAF May Lease Gripens an Option
- Daftar Permintaan Indonesia Paket Pembelian Apache...
- Rencana Pembelian Skuadron Apache di Sambut Dengan...
- Armada Kapal Perang Cina yg Tebaru
- Dua Howitzer Caesar 155 mm Tiba di Jakarta
- TNI AD Masih Kaji Pembelian Apache
- Indonesia beli 8 Apace
- Kebangkitan PT Dirgantara Indonesia
- Jerman Mendukung Pembelian Alutsista Oleh Indonesia
- PT DI Menyelesaikan CN 235 Pesanan Turki yg ke 8
- Wamenhan Korea Utara Temui Wamenhan RI Bahas Kemun...
- TNI AL Akan Tembakan Torpedo dalam Latihan Armada ...
- TNI AD Diperkuat 163 Tank : Nilai Pembelian Sekita...
- BPPT Siap Produksi Pesawat Mata-mata Militer RI
- Kontrak Leopard dan Marder Dirampungkan September,...
- Kontrak Leopard dan Marder Dirampungkan September,...
- Kontrak Leopard dan Marder Dirampungkan September,...
- Kasus Sengketa Laut China Selatan - TNI Belum Akan...
- Menhan : Pengadaan alutsista melalui PT DI Dipasti...
- Pemerintah berwacana bangun pusat nuklir di Kalbar
- Angkatan Udara se-ASEAN latih kemampuan perwira pe...
- Awak kapal trimaran KRI Klewang-625 dilatih
- Jet tempur Sukhoi Su-35 BM
- India, Russia to Make Multiple Rocket Systems
- Militer Iran: Sistem Pengganti S-300 Sempurna Tahu...
- TNI kibarkan merah putih di Pulau Gambar
- Presiden Singgung Sengketa Laut China Selatan deng...
- Pesawat C-295 TNI AU Akan Tiba Di Tanah Air Tangga...
- Tampilan Pertama Pesawat KFX Serie C103
- Menhan: Negara-negara Tetangga Hormati Kedaulatan ...
- RI-Australia Saling Perkuat Industri Pertahanan
- TNI AU Akan Punya 10 Hercules Baru
- Inilah 21 Program Pengadaan Alutsista TNI
- RI-Australia Bikin Pengaturan Kerjasama Pertahanan
- Arab Saudi Akan Beli Senjata Buatan Indonesia
- Senjata Indonesia Laku Keras, Mengapa?
- Irak Akan Borong Senjata Pindad, PAL dan PT DI
- Super Tucano Tiba, Ini Tanggapan Komisi I
- TNI AD akan Kembali Menambah Alutsista
- Penjualan Alutsista Buatan BUMN Harus Lewat Kemenhan
- KASAD: Peralatan Perang Tua TNI AD Diupayakan Diganti
- AS Hibahkan F-16, Hillary: Itu Dukungan AS untuk K...
- Latihan Terbesar Sepanjang Sejarah TNI AD Dimulai
- Super Tucano Mendarat di Malang
- Selamat Datang Super Tucano TNI AU
-
▼
September
(61)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK