Pages

Sunday, September 9, 2012

Militer Iran: Sistem Pengganti S-300 Sempurna Tahun Depan



Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya Brigadir Jenderal Farzad Esmaili mengkonfirmasikan digelarnya manuver akbar pertahanan udara pada akhir bulan Oktober dan kemajuan 30 persen dari proses pembuatan sistem pertahanan udara pengganti S-300 buatan dalam negeri.

Menurut laporan ISNA, Jenderal Esmaili dalam jumpa pers pada Senin (3/9) menyinggung tetang Hari Ulang Tahun Pembentukan Pertahanan Udara yang jatuh pada tanggal 31 Agustus dan mengatakan, manuver akbar pertahanan udara yang diikuti oleh semua unit akan digelar pada akhir bulan Oktober.

Ia menambahkan, latihan yang akan digelar atas kerjasama antara Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan militer bertujuan mengevaluasi kesiapan pasukan dan peralatan pertahanan udara.

Menurut Esmaili, manuver tersebut juga bertujuan mengenali titik lemah dan merapkan taktik baru dan lama.
Lebih lanjut pejabat senior militer Iran itu menyinggung tentang produksi dalam negeri sistem pengganti S-300.

"Hingga kini proyek tersebut telah mencapai 30 persen dan informasi penyelesaikan proyek ini akan diumumkan tahun depan," imbuhnya.

Bavar 373 adalah sistem pertahanan udara buatan dalam negeri Iran untuk mengganti S-300 buatan Rusia.

Bavar 373, kata Esmaili, lebih canggih daripada S-30 yang mampu mendeteksi, mengidentifikasi dan melacak target.

Setelah Rusia tidak bersedia memberikan sistem pertahanan udara canggih  S-300 yang telah dibeli Iran, Tehran memutuskan untuk mengembangkan sistem pertahanan udara buatan dalam negaridan menjulukinya dengan Bavar 373.

Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tahun 2007, Rusia harus memberikan sedikitnya lima S-300. Namun, Moskow terus menundanya dengan dalih termasuk dalam resolusiputaran keempat Dewan Keamanan PBBanti-Tehran.

Kemudian Presiden Dmitry Medvedev menandatangani sebuah dekrit yang melarang penjualan senjata Rusia, termasuk S-300 kepada Iran pada tahun 2010 setelah PBB memberlakukan sanksi terhadap Iran.

Tehran kemudian menggugat Moskow atas pelanggaran kontrak tersebut .

sumber :(IRIB Indonesia/RA)

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK