Panser Anoa. (Foto: Berita HanKam)
5 Oktober 2011, Surabaya (ANTARA News): Kodam
V/Brawijaya menambah enam unit alat utama sistem senjata
(alutsista) berupa panser "Anoa" buatan dalam negeri atau
PT Pindad Indonesia.
"Kami baru saja menambah alutsista panser bernama Anoa
buatan PT Pindad Indonesia," ujar Pangdam V/Brawijaya
Mayjen TNI Gatot Nurmantyo di sela peringatan HUT ke-66
TNI di Surabaya.
Dari enam panser "Anoa" yang dipesan, dua unit di antaranya
sudah dipamerkan di hadapan para prajurit dan ribuan warga
yang memadati lapangan upacara yang dipusatkan di Makodam
V/Brawijaya, Surabaya.
"Empat lainnya juga dipamerkan, tapi tidak ikut dalam barisan defile.
Semua itu kami fasilitasi untuk batalyon raider," tukas jenderal
bintang dua tersebut.
Pangdam menegaskan, khusus untuk pengadaan dan pemesanan
alutsista, pihaknya akan mengutamakan senjata buatan dalam negeri
yang diproduksi oleh anak bangsa Indonesia.
Selain itu, kata dia, program tersebut merupakan kebijakan
pemerintah pusat agar semua persenjataan utama di kalangan
TNI menggunakan buatan dalam negeri.
"Perlahan tapi pasti, TNI akan menggunakan senjata buatan
putra Indonesia sendiri. Ini juga kebijakan dari pemerintah,"
tukas Panglima Komando Garnisun Tetap III/Surabaya tersebut.
Selain memamerkan dua panser barunya, dalam peringatan
HUT ke-66 TNI, juga dipamerkan 95 kendaraan dan peralatan
tempur, di antaranya delapan unit mobil pertempuran jarak dekat
dan 10 unit meriam 57 mm milik Arhanudse-8.
Ada pula, delapan unit kendaraan lapis baja milik Kaveleri serbu 3,
tank AMX 10 milik Marinir TNI AL, empat unit tank Scorpion,
meriam Howitzer 122 milimeter, serta tiga unit helikopter milik Puspenerbal.
5 Oktober 2011, Surabaya (ANTARA News): Kodam
V/Brawijaya menambah enam unit alat utama sistem senjata
(alutsista) berupa panser "Anoa" buatan dalam negeri atau
PT Pindad Indonesia.
"Kami baru saja menambah alutsista panser bernama Anoa
buatan PT Pindad Indonesia," ujar Pangdam V/Brawijaya
Mayjen TNI Gatot Nurmantyo di sela peringatan HUT ke-66
TNI di Surabaya.
Dari enam panser "Anoa" yang dipesan, dua unit di antaranya
sudah dipamerkan di hadapan para prajurit dan ribuan warga
yang memadati lapangan upacara yang dipusatkan di Makodam
V/Brawijaya, Surabaya.
"Empat lainnya juga dipamerkan, tapi tidak ikut dalam barisan defile.
Semua itu kami fasilitasi untuk batalyon raider," tukas jenderal
bintang dua tersebut.
Pangdam menegaskan, khusus untuk pengadaan dan pemesanan
alutsista, pihaknya akan mengutamakan senjata buatan dalam negeri
yang diproduksi oleh anak bangsa Indonesia.
Selain itu, kata dia, program tersebut merupakan kebijakan
pemerintah pusat agar semua persenjataan utama di kalangan
TNI menggunakan buatan dalam negeri.
"Perlahan tapi pasti, TNI akan menggunakan senjata buatan
putra Indonesia sendiri. Ini juga kebijakan dari pemerintah,"
tukas Panglima Komando Garnisun Tetap III/Surabaya tersebut.
Selain memamerkan dua panser barunya, dalam peringatan
HUT ke-66 TNI, juga dipamerkan 95 kendaraan dan peralatan
tempur, di antaranya delapan unit mobil pertempuran jarak dekat
dan 10 unit meriam 57 mm milik Arhanudse-8.
Ada pula, delapan unit kendaraan lapis baja milik Kaveleri serbu 3,
tank AMX 10 milik Marinir TNI AL, empat unit tank Scorpion,
meriam Howitzer 122 milimeter, serta tiga unit helikopter milik Puspenerbal.
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK