Pages

Tuesday, October 11, 2011

Kapal pendarat amfibi Angkatan Laut AS bermasalah



Rabu, 12 Oktober 2011 03:33 WIB | 1020 Views
USS San Antonio/LPD-17 menjadi satu andalan kekuatan amfibi militer Amerika Serikat. Dirancang sebagai basis MV-22 Osprey dan kendaraan lapis baja pendarat lain, kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat itu diketahui masih memiliki kekurangan. (istimewa)
 ... USS San Antonio/LPD-17 diketahui juga sandar di Bahrain karena ada kebocoran oli dan dia bukan satu-satunya kapal perang yang mengalami hal serius seperti itu....
Jakarta (ANTARA News) - Kapal perang amfibi serang kelas Angkatan Laut Amerika Serikat kelas San Antonio (USS San Antonio/LPD-17) resmi masuk dalam dinas angkatan bersenjata negara itu. Harga kapal perang berteknologi terkini itu mahal, bahkan untuk ukuran Amerika Serikat.

Dalam kabar yang dirilis situs militer di Amerika Serikat, antara 10 dan 11 unit kapal itu diluncurkan dari 41 unit yang dipesan. Secara fisik, kapal itu lebih besar dari pendahulunya dengan misi membawa, mengangkut, mendaratkan, dan mendukung elemen tempur Kekuatan Pendarat Korps Marinir Amerika Serikat.

Yang berubah adalah ukurannya, biaya pembangunan kapal, dan kemampuan serta teknologi yang digunakan untuk mendukung misi militer itu. Dari semua tambahan itu, kapal dirancang ulang untuk mendukung operasionalisasi wahana pendarat MV-22 Osprey dari Marinir serta wahana lapis baja pengangkut personel amfibi AAV7 Amtrac.

Walau dianggap lebih canggih, ada sejumlah kritik bagi kapal perang baru itu. Di antaranya adalah penunjukan galangan kapal di New Orleans, yang memerlukan waktu hingga 2,5 tahun sejak kapal dipesan hingga dioperasikan Angkatan Laut Amerika Serikat. USS San Antonio/LPD-17 diketahui juga sandar di Bahrain karena ada kebocoran oli dan dia bukan satu-satunya kapal perang yang mengalami hal serius seperti itu.

Bukan apa-apa, biaya pembangunannya mahal juga untuk Amerika Serikat yang sedang dilanda resesi ekonomi, yaitu 1,7 miliar dolar Amerika Serikat per unit. Biaya ini diketahui tiga kali lebih mahal ketimbang kapal kelas LPD yang lain, semisal kelas Rotterdam. Bahkan 10 kali lebih mahal ketimbang kapal serupa milik Singapura berbobot 6.600 ton, kelas Endeavor. (ANT)
sumber : Antara

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: