Kekurangan alutsista yang dimiliki TNI AU adalah terbatasnya jam terbang operasi dan latih
KAMIS, 27 OKTOBER 2011, 09:02 WIB
Ismoko Widjaya, Nur Eka SukmawatiVIVAnews - Komisi I DPR RI akhirnya menyetujui penerimaan hibah 24 unit pesawat F-16 dari Amerika Serikat. Persetujuan itu diberikan setelah komisi itu menggelar rapat dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Udara.
Menhan Purnomo Yusgiantoro juga telah bertemu Menhan AS Leon Panetta di Nusa Dua, Bali, pada 23 Oktober 2011 lalu. Menurut keterangan resmi Kementerian Pertahanan RI, Kamis 26 Oktober 2011, dalam pertemuan itu Purnomo mengharap dukungan Leon Panetta untuk merealisasi hibah F-16 dengan up gradesetara Blok 52. DPR menyetujui hibah ini dengan skema pembayaran Foreign Military Sale (FMS).
Purnomo juga menyampaikan kepada Leon Panetta untuk dapat membantu Kemhan dalam melancarkan negoisasi dengan Royal Australian Air Force (RAAF), guna memperlancar bantuan pesawat C-130 dari RAAF. Leon mengharapkan pemerintah Australia akan merealisasikan bantuan itu.
Pemerintah Indonesia khususnya TNI Angkatan Udara masih membutuhkan penambahan alat utama sistem persenjaataan (alutsista). Karena, dampak lain dari kekurangan alutsista yang dimiliki TNI AU adalah terbatasnya jam terbang operasi dan latihan.
"Hal ini sangat mempengaruhi tingkat profesionalisme para penerbang tempur sekaligus dapat berdampak pada keselamatan terbang itu sendiri," kata Purnomo. Namun keinginan TNI AU untuk menambah kekuatan yang cukup memadai, terkendala dengan kemampuan keuangan negara, mengingat alutsista udara yang baru memang sangat mahal.
Nantinya, pesawat tempur F-16 akan di-up grade dari Blok 25 menjadi setara Blok 52. Pesawat juga akan dilengkapi persenjataan pertempuran udara ke udara (dog fight), jarak dekat dan jauh serta persenjataan dari udara ke permukaan.
Purnomo juga menyampaikan penghargaan yang tinggi atas dukungan Amerika Serikat kepada Indonesia dalam upaya memodernisasi Alutsista TNI. Untuk saat ini modernisaasi alutsista sangat dibutuhkan TNI.
"Karena sejak bergulirnya reformasi pada tahun 1998, pemerintah Indonesia masih menitikberatkan pada reformasi TNI yang meliputi depolitisasi dan debisnisasi TNI," kata Purnomo.
Pemerintah Indonesia masih berupaya untuk melakukan pemulihan ekonominya. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah cukup meningkat, sudah saatnya kini pemerintah melakukan modernisasi kekuatan TNI.
• VIVAnewsPurnomo juga menyampaikan kepada Leon Panetta untuk dapat membantu Kemhan dalam melancarkan negoisasi dengan Royal Australian Air Force (RAAF), guna memperlancar bantuan pesawat C-130 dari RAAF. Leon mengharapkan pemerintah Australia akan merealisasikan bantuan itu.
Pemerintah Indonesia khususnya TNI Angkatan Udara masih membutuhkan penambahan alat utama sistem persenjaataan (alutsista). Karena, dampak lain dari kekurangan alutsista yang dimiliki TNI AU adalah terbatasnya jam terbang operasi dan latihan.
"Hal ini sangat mempengaruhi tingkat profesionalisme para penerbang tempur sekaligus dapat berdampak pada keselamatan terbang itu sendiri," kata Purnomo. Namun keinginan TNI AU untuk menambah kekuatan yang cukup memadai, terkendala dengan kemampuan keuangan negara, mengingat alutsista udara yang baru memang sangat mahal.
Nantinya, pesawat tempur F-16 akan di-up grade dari Blok 25 menjadi setara Blok 52. Pesawat juga akan dilengkapi persenjataan pertempuran udara ke udara (dog fight), jarak dekat dan jauh serta persenjataan dari udara ke permukaan.
Purnomo juga menyampaikan penghargaan yang tinggi atas dukungan Amerika Serikat kepada Indonesia dalam upaya memodernisasi Alutsista TNI. Untuk saat ini modernisaasi alutsista sangat dibutuhkan TNI.
"Karena sejak bergulirnya reformasi pada tahun 1998, pemerintah Indonesia masih menitikberatkan pada reformasi TNI yang meliputi depolitisasi dan debisnisasi TNI," kata Purnomo.
Pemerintah Indonesia masih berupaya untuk melakukan pemulihan ekonominya. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah cukup meningkat, sudah saatnya kini pemerintah melakukan modernisasi kekuatan TNI.
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK