Pages

Sunday, October 30, 2011

PTDI Masih Rawat Baik N-250



Minggu, 30 Oktober 2011 | 23:21
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninjau pesawat transportasi militer CN 295 saat kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jabar, Rabu (26/10). Peninjauan SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono guna melihat perkembangan terakhir atas perjanjian pemasaran pesawat CN 295 di Asia Pasifik. Foto: Investor Daily/ANTARA/Fahrul Jayadiputra/ss/ama/11Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninjau pesawat transportasi militer CN 295 saat kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jabar, Rabu (26/10). Peninjauan SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono guna melihat perkembangan terakhir atas perjanjian pemasaran pesawat CN 295 di Asia Pasifik. Foto: Investor Daily/ANTARA/Fahrul Jayadiputra/ss/ama/11
BANDUNG- PT Dirgantara Indonesia (PT DI) masih merawat dengan baik dua unit pesawat karya anak bangsa N-250 Gatotkaca meskipun kedua pesawat itu tidak bisa diterbangkan karena terkendala prosedur dan regulasi penerbangan.


"Dua pesawat N-250 masih kami rawat dengan baik di hanggar kami," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso di Bandung, Sabtu.


Pesawat N-250 merupakan pesawat hasil pengembangan sendiri putra-putri Bangsa Indonesia yang dikembangkan PT DI yang kala itu bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).


Pesawat N-250 yang sempat diterbangkan dan mengikuti sejumlah pameran kedirgantaraan itu merupakan pengembangan IPTN dari produk andalannya CN-235 yang merupakan produk kerja sama dengan Cassa Spanyol.


Dengan warna dasar putih dan bagian bawah badan pesawat biru itu, N-250 masih cukup "gagah" dipamerkan, meskipun pesawat itu tidak lagi diterbangkan.


Bahkan, N-250 menjadi salah satu pesawat produk PTDI yang dipamerkan saat kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke PTDI pada Rabu (26/10) lalu. Presiden juga sempat mendapat sekilas penjelasan terkait perawatan pesawat itu.


Juru bicara PTDI, Rakhendi menyebutkan pesawat itu disimpan di hanggarnya yang terletak di ujung kompleks hanggar PTDI.
N250 Gatot Kaca


"Sebenarnya pembuatan N-250 itu sudah selesai dua setengah pesawat, dua pesawat sudah dirampungkan dan yang satu lagi pengerjaanya baru 50% saat proyek itu dihentikan," kata Rakhendi.


Saat ini PTDI kembali bangkit melalui program revitalisasi dengan mengembangkan produk CN-235 Maritime Patrol dan terakhir mengembangkan pesawat CN-295 bekerja sama dengan Airbus Military Spanyol.


PTDI akan mengerjakan sejumlah pesawat CN-295 pesanan Kementerian Pertahanan RI di samping membuat helikopter dan pesawat CN-212.


Bersama PT Pindad, PTDI mendapat penugasan untuk mendukung program revitalisasi alutsista TNI di bidang masing-masing. (gor/ant)

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK