Pages

Tuesday, October 25, 2011

AS Kembali Melarang Terbang Jet Tempur F-22 Raptor


AFP
Washington - Angkatan Udara Amerika Serikat kembali mengeluarkan larangan terbang bagi lusinan jet tempur F-22 Raptor. Ini merupakan kedua kalinya dalam tahun ini setelah adanya kekhawatiran mengenai seorang pilot yang mengalami kekurangan oksigen di kokpit pesawat tempur siluman tersebut.

Juru bicara Angkatan Udara AS Letkol Richard Johnson mengatakan, para komandan di pangkalan di Virginia dan di Alaska memerintahkan penghentian penerbangan pesawat perang paling mahal di dunia itu sebagai tindakan pencegahan.

"Bagian dari protokol kami adalah mengizinkan unit-unit menghentikan operasi kapanpun mereka perlu menganalisa informasi yang dikumpulkan dari operasi-operasi penerbangan untuk memastikan keamanan. Inilah yang terjadi di Langley saat ini dan kami mendukung keputusan itu," kata Johnson dalam statemennya seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (25/10/2011).

Keputusan mengandangkan jet-jet tempur F-22 Raptor tersebut diambil setelah insiden pekan lalu di mana seorang pilot di Joint Base Langley-Eustis di Virginia mengalami gejala seperti hipoksia (kekurangan oksigen) saat sedang mengudara.

Pengumuman ini disampaikan hanya sebulan setelah Angkatan Udara mengandangkan keseluruhan armada Raptor mulai Mei hingga pertengahan September lalu. Langkah luar biasa itu dilakukan supaya para teknisi bisa memeriksa kemungkinan adanya masalah dengan pasokan oksigen pesawat tempur canggih tersebut.

Menurut para analis, sumber masalah sebenarnya masih tetap misterius meskipun telah dilakukan sejumlah tes dan langkah-langkah keamanan. Namun armada Raptor dibolehkan kembali terbang bulan lalu tanpa penjelasan pasti mengenai penyebab serangkaian insiden di mana para pilot mengalami kekurangan oksigen saat menerbangkan jet-jet tempur itu.

Sekitar 30 jet F-22 Raptor berbasis di pangkalan Langley di Virginia. Selama ini Angkatan Udara AS enggan untuk membahas masalah ini secara detail, khususnya mengenai belasan insiden yang dialami pilot-pilot F-22 Raptor 

dalam tiga tahun terakhir.




Angkatan Udara AS memiliki lebih dari 160 jet F-22 Raptor dan berencana memproduksi hingga total 187 unit. Biaya untuk setiap jet tersebut hampir US$ 150 juta


DETIK

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK