Jurnas.com | PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono berharap PT Dirgantara Indonesia mengawali tonggak baru kebangkitan menuju masa depan yang lebih baik sekaligus menandai dimulainya revitalisasi industri pertahanan Indonesia.
Harapan tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan saat meninjau PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10).
Presiden mengatakan, setelah terjadi krisis moneter 13 tahun, jajaran industri pertahanan, BUMN industri strategis mengalami permasalahan yang berat.
"Alhamdulilah jajaran industri strategis nasional kita tidak kolaps dalam arti bisa bertahan meskipun persoalan dan tantangan dihadapi sungguh sangat berat. Tapi saya tahu bahwa jajaran kepemimpinan manajemen dengan dorongan dan bantuan pemerintah telah bekerja keras ditambah dengan loyalitas atau kesetiaan para karyawan sehingga PTDI pada khususnya dan jajaran industri strategis lainnya pada umumnya masih dapat bertahan," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada segenap pimpinan dan semua karyawan PTDI. "Saya yakin mulai hari ini dan ke depan dengan kerja keras, kita akan dapat bangkit kembali," katanya.
"Saya bukan hanya sekadar yakin tapi justru kebijakan kita, policy kita, termasuk solusi terhadap financing dan termasuk pula pemesanan pembelian Alutsista dari PTDI adalah jalan yang nyata untuk melakukan revitalisasi dan pemajuan industri strategis yang jadi kebanggan kita bersama," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyaksikan penandatangan kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Airbus Military Industry (AMI) untuk pembuatan pesawat CN-295.
Selain itu, Presiden juga menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pertahanan dengan PT Dirgantara Indonesia untuk pengadaan/pembelian pesawat CN-295 produk PTDI guna pemenuhan kebutuhan TNI pada tahun 2014. Presiden juga menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama pemasaran pesawat CN-295 untuk kawasan Asia Pasifik kepada PTDI dan penandatangan letter of intent (LoI) antara Kepolisian Republik Indonesia dengan PTDI untuk membeli dan menggunakan pesawat produk PTDI.
Usai menyaksikan penandatangan sejumlah nota kerja sama, Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono meninjau langsung pesawat CN-295 dan display produk-produk PTDI. Presiden juga meninjau produk baru PT Pindad baik kendaraan tempur, maupun kendaraan taktis yang digunakan untuk mendukung operasional TNI AD.
Harapan tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan saat meninjau PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10).
Presiden mengatakan, setelah terjadi krisis moneter 13 tahun, jajaran industri pertahanan, BUMN industri strategis mengalami permasalahan yang berat.
"Alhamdulilah jajaran industri strategis nasional kita tidak kolaps dalam arti bisa bertahan meskipun persoalan dan tantangan dihadapi sungguh sangat berat. Tapi saya tahu bahwa jajaran kepemimpinan manajemen dengan dorongan dan bantuan pemerintah telah bekerja keras ditambah dengan loyalitas atau kesetiaan para karyawan sehingga PTDI pada khususnya dan jajaran industri strategis lainnya pada umumnya masih dapat bertahan," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada segenap pimpinan dan semua karyawan PTDI. "Saya yakin mulai hari ini dan ke depan dengan kerja keras, kita akan dapat bangkit kembali," katanya.
"Saya bukan hanya sekadar yakin tapi justru kebijakan kita, policy kita, termasuk solusi terhadap financing dan termasuk pula pemesanan pembelian Alutsista dari PTDI adalah jalan yang nyata untuk melakukan revitalisasi dan pemajuan industri strategis yang jadi kebanggan kita bersama," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyaksikan penandatangan kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Airbus Military Industry (AMI) untuk pembuatan pesawat CN-295.
Selain itu, Presiden juga menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pertahanan dengan PT Dirgantara Indonesia untuk pengadaan/pembelian pesawat CN-295 produk PTDI guna pemenuhan kebutuhan TNI pada tahun 2014. Presiden juga menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama pemasaran pesawat CN-295 untuk kawasan Asia Pasifik kepada PTDI dan penandatangan letter of intent (LoI) antara Kepolisian Republik Indonesia dengan PTDI untuk membeli dan menggunakan pesawat produk PTDI.
Usai menyaksikan penandatangan sejumlah nota kerja sama, Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono meninjau langsung pesawat CN-295 dan display produk-produk PTDI. Presiden juga meninjau produk baru PT Pindad baik kendaraan tempur, maupun kendaraan taktis yang digunakan untuk mendukung operasional TNI AD.
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK