Pages

Wednesday, December 8, 2010

Brunei-Timor Leste Dukung RI


PDF Print
Wednesday, 08 December 2010
ImagePERTEMUAN BILATERAL Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbincang dengan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao pada pertemuan bilateral menjelang pembukaan Forum Demokrasi Bali III di Nusa Dua, Bali, kemarin.


NUSA DUA(SINDO) – Brunei Darussalam dan Timor Leste mendukung Indonesia untuk menjadi Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2011.

Dukungan itu terungkap dalam pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao jelang pembukaan Forum Demokrasi Bali (Bali Democracy Forum/ BDF) III di Nusa Dua, Bali,kemarin. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, Indonesia berkepentingan untuk menjalin hubungan dengan Brunei Darussalam dan Timor Leste, terutama dalam kerangka ASEAN.Menurut dia,pertemuan bilateral itu menjadi kesempatan baik bagi Indonesia untuk mendengar langsung pandangan kedua negara tentang peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

“Sebaliknya, Indonesia bisa memanfaatkannya untuk menyampaikan rencana ke depan,” papar dia. Dalam pertemuan tersebut,Xanana juga menyatakan,Timor Leste akan mengajukan diri secara resmi untuk menjadi anggota ASEAN pada 2011.“Timor Leste meminta dukungan dan kita melihat tidak ada hal yang memberatkan negara tetangga itu menjadi anggota ASEAN,”ungkap Marty. Dalam kesempatan terpisah, juru bicara Xanana Gusmao,Antonio Ramos, menyatakan, selain terkait rencana menjadi anggota ASEAN,Timor Leste juga berencana menjajaki kerja sama di beberapa bidang dengan Indonesia.

Salah satunya adalah kerja sama bidang maritim. Untuk itu, Xanana akan melakukan kunjungan ke industri perkapalan, PT PAL, di Surabaya pada 11 Desember 2010. ”Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan di antara Perdana Menteri Timor Leste dengan Gubernur Jawa Timur Oktober lalu.Kamiinginmenjalinkerjasama pertanian, peternakan, irigasi,dan maritim,”kata Ramos kemarin. Forum Demokrasi Bali III dibuka hari ini dan akan berlangsung selama dua hari. Sebelum pembukaan Presiden SBY juga dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak,topik pembicaraannya antara lain soal krisis di semenanjung Korea.Tadi malam Presiden Lee Myung-bak dan rombongan sudah tiba diBali.

Dalam Forum Demokrasi Bali III tahun ini Lee Myungbak bertindak sebagai ketua bersama dengan Presiden SBY. Marty menjelaskan, alasan dipilihnya Korea Selatan sebagai cochair bersama Indonesia berdasarkan kesamaan cara kedua negara dalam melakukan transformasi sistem politik dari sistem otoriter ke demokrasi di masing-masing kawasan, Asia Tenggara dan Asia Timur.“ Meski negaranya sedang dilanda ketegangan, kami kira ini suatu wujud dari keyakinan Presiden Korea Selatan akan manfaat penting forum ini,” imbuh mantan Duta Besar RI untuk PBB ini.

Tidak hanya dengan Korea Selatan,Jepang yang juga hadir dalam pertemuan ini sudah memastikan ikut ambil bagian dalam pembahasan tentang kemelut antara Korea Selatan dan Korea Utara. Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara akan menjelaskan kebijakan luar negeri Jepang dalamkrisis di semenanjung Korea dan posisi Jepang terhadap Korea Utara. BDF III dihadiri 71 negara dan peninjau, dengan empat kepala negara/pemerintahan, 18 menteri, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya. Seperti penyelenggaraan sebelumnya, forum akan menghasilkan chairmans statement yang akan merefleksikan pandangan dan komitmen negara-negara peserta untuk melakukan kerja sama di bidang pemajuan demokrasi. M

arty menambahkan, Forum Demokrasi Bali telah berkembang menjadi arsitektur regional yang unik di kawasan Asia dan sekitarnya. Perkembangan itu tercermin dari cukup banyaknya negara dengan sistem politik berbeda yang merasa telah mendapat manfaat melalui proses saling tukar-menukar pandangan dan pengalaman mengenai perkembangan demokrasi di negaranya masing-masing. “Tiga tahun merupakan waktu yang cukup memadai untuk mengevaluasi bahwa fondasi forum ini bisa dikembangkan,”kata dia.

Dengan kemajuan ini, Marty berharap ke depan Forum Demokrasi Bali semakin terkonsolidasi sebagai forum utama untuk pembahasan demokrasi. (miftachul chusna/ant)
 

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK