illustrasi
MOSKOW--MI: Rusia tetap teguh dengan kewajiban internasionalnya dan tidak memiliki rencana untuk menghentikan kesepakatan senjata dengan Suriah, kata seorang pembantu Kremlin, Sabtu (28/8).
Sergei Pridkhodko mengatakan, laporan-laporan belakangan ini di beberapa media Israel menyalah-artikan sikap Rusia mengenai kerja samanya dengan Suriah.
Surat kabar Haaretz Jumat melaporkan, bahwa Israel bekerja untuk "menghalangi kesepakatan penjualan senjata Rusia dengan Suriah" dan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meminta timpalannya dari Rusia, Perdana Menteri Vladimir Putin, untuk menghentikan penjualan rudal-rudal jelajah supersonik P-800 Yakhont.
"Kemudian, beberapa media Israel dengan secara aktif menyebarkan informasi yang memutar-balik sikap Rusia tentang pelaksanaan kewajibannya terhadap Suriah itu, termasuk di bidang kerja sama teknik dan kemiliteran," kata Prikhodko.
"Saya ingin menegaskan bahwa Federasi Rusia menghormati semua perjanjian yang ditandatangani sebelumnya antara Rusia dan Suriah," tegasnya.
Dia mengatakan, kebijakan kerja sama militer Rusia bahkan dipertajam oleh presiden dan tidak ditujukan terhadap negara ketiga.
Sumber: MEDIA INDONESIA
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK