A-60 (Foto: themostfeared.blogspot.com)
INILAH.COM, Jakarta – Rusia dilaporkan menghidupkan kembali proyek meriam laser Perang Dingin yang digunakan di pesawat transport. Senjata itu mirip Airborne Laser Testbed 747 milik AS.
Sekarang mereka memulainya lagi, meski Pravda tidak menyebut nama programnya. Namun sistem senjata yang akan dipasang di Ilyushin 76 itu mengacu pada program Beriev A-60 tahun 1980-an dan 90-an.
A-60 merupakan laser gas berkekuatan 1 megawatt. Biasanya Pravda tidak banyak menjelaskan, tapi kali ini terdapat foto yang diambil awal tahun ini yang tampak A-60 akan terbang 15 tahun kemudian. Ada juga laporan dari Interfax mengenai hal itu awal bulan lalu.
Pravda tidak yakin apakah A-60 digunakan untuk membutakan sensor jarak jauh musuh atau seperti yang direncanakan AS menyangkut armada Airborne Laser (ABL).
ABL terbang di sekitar misil dan menembak senjata musuh saat melalui atmosfir.
Pemerintah Obama telah memutuskan mereka tidak butuh ABL dan prototipe senjata laser jumbo itu sekarang disebut Airborne Laser Testbed (ALTB) yang diyakini beberapa kali lebih kuat dari A-60.
Kekhawatiran serupa terjadi pada pesawat laser Rusia. “Anda harus mengerti bahwa kita harus membawa laser ini melalui wilayah udara Amerika Serikat,” kata Igor Korotchenko, pejabat pertahanan Rusia pada Pravda. “Jelas sekali, pesawat kami akan ditembak jatuh.”
Tampaknya kecil bagi militer Rusia untuk benar-benar menghidupkan kembali A-60.
Sumber: INILAH
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK