Pages

Wednesday, April 18, 2012

Penerbal Jajaki Heli Anti Kapal Selam


 










BANDUNG - Komandan Pusat Penerbang TNI AL (Penerbal) Laksamana Pertama TNI Sugianto menyatakan masih terus menjajaki jenis helikopter anti kapal selam, Kaman SH-2G Super Seasprite, yang akan memperkuat jajaran TNI dalam melakukan pengawasan perairan Indonesia.

"Masih terus melakukan penjajakan jenis helikopter itu. Tahun ini diintensifkan, selain penjajakan juga mencoba sendiri keunggulannya," kata Sugianto disela uji coba Heli NBell-412EP di PT Dirgantara Indonesia Bandung, Selasa (17/4).

Menurut Sugianto, saat ini dibutuhkan satu skadron heli anti kapal selam. Minimal dalam waktu dekat ini ada setengahnya atau enam unit sudah mencukupi kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan pengawasan perairan di Indonesia.

Namun tidak disebutkan dari negara mana helikopter mutakhir yang bisa mendeteksi kehadiran kapal selam dan bahkan menghancurkan di tengah lautan.

"Kita cek dulu, coba dulu keunggulannya, jangan sampai spesifikasinya tidak cocok dengan yang kita butuhkan," katanya.

Menurut Sugianto, pesawat-pesawat itu akan ditempatkan di KRI-KRI yang memiliki halipad. Kehadiran helikopter di KRI adalah merupakan kepanjangan mata dan telinga dari kapal TNI AL. Laut Indonesia yang luas tidak memungkinkan untuk dijangkau oleh KRI mengingat kekuatannya yang terbatas.

Helikopter anti kapal selam memiliki spesifikasi untuk manuver yang handal di lautan. Selain memiliki kemampuan terbang dengan kecepatan tinggi, juga harus mampu bermanuver saat menurunkan perangkat sonar pendeteksi kapal selam.

"Heli itu dilengkapi dengan alat pendeteksi kapal selam yang diturunkan ke laut, selanjutnya hasilnya dideteksi di pesawat untuk selanjutnya memastikan kehadiran kapal selam. Kemampuan manuvernya saat menurunkan alat pendeteksi sangat diprioritaskan," katanya.


Tambahan Tiga Heli NBell-412EP


Sementara itu dalam waktu dekat ini, TNI AL akan mendapat tambahan tiga pesawat heli NBell 412EP produksi PT Dirgantara Indonesia. Satu diantaranya sudah rampung, sedangkan dua lainnya dalam tahap penyelesaian.


NBell-412 (Foto: Armyrecognition.com)

"Ditargetkan pada HUT TNI AL pertengahan 2012 ini, NBell terbaru kami dipamerkan di sana," kata Sugianto.

Pesawat NBell 412EP memiliki keunggulan dibandingkan NBell pendahulunya, karena dilengkapi dengan Auto Pilot yang memungkinkan pesawat dikendalikan secara otomatis dan mengurangi beban pilot dalam mengoperasikannya.

Sumber : ANTARANEWS.COM

6 comments:

  1. kenapa super sea sprite? kenapa bukan sea hawk? atau super lynx, jelas - jelas pertama itu alut sudah jadul dan sudah dipensiunkan, kedua data teknisnya saja jelas sudah kalah dibanding sea hawk,super ynx, tolonglah perhatikan pengawaknya jangan bikirkan uang yang akan diterima bila milih sea sprite, orang diatas tidak akan pernah merasakan karena tidak pernah mengawaki yang dirugikan selalu generasi berikut

    ReplyDelete
  2. apa sih alasan beli SH-2G Super Seasprite, negara tetangga aja ngga mau make, minimal lynx, cuma geleng2 kepala aja, ngeliatnya... mau cepet MEF eh.. yg dibeli asal kauntitas banyak tp no qualitas
    Hadeh.. cape deh.. cuma ngarep super cobra+leo+MLRS Astro II/smerch/Himar cepet datang

    ReplyDelete
  3. bule nyasar oastrali ngga bodo mas bro.syarat hibah 4 herki diantaranya indo hrs beli heli aks sea sprite cacat ini

    ReplyDelete
  4. Saya sebagai orang sipil bingung juga ko... ngarep banget beli heli anti KS seasprite, seladia baru aja kesal banget sama itu heli kho Indonesia kesengsem banget apa nggak mikir(rugi duit). Gimana mau menang perang sama malaysia "masalah ambalat" milih senjata tegnologi ketinggalan melulu sama negara tetangga (loakan),udah kebaca setrateginya beli super lynx aja tapi akurat ngelacak KS scorpene malaysia.

    ReplyDelete
  5. Angkatan laut Aussy dan NZ sudah mempensiunkan Seasprite buatan Kaman industries ..menurut berita dikarenakan sering rewel dan kurang tangguh..hingga membengkaknya biaya operasional perawatan menjadi tidak effisien..mereka menggantinya dengan heli ASW yang lebih tangguh MH 60 SEA HAWK....herannya TNI-AL kok malah mau membelinya,sedang buat negara2 tetangga sudah di reject alias tidak tertarik lagi sebagai user !

    ReplyDelete
  6. cari kreceknya mas, biar nanbah2 dapar dan masih saja ada oknum tdk nasionalis. Bgmn katanya NKRI harga mati dr peralatan militernya saja sdh dpt di tebak dan kasihan pilotnya pak laksamana. Mudah2an ada pres yg tahu spek dr pesawat biar diaudit

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK