Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengunjungi CV Sari Bahari industri rekanan PT Pindad Malang yang memproduksi cashing Bomb P 100 dan Roket P 100 Live, Selasa (13/7/2010). (Foto: Muhammad Aminudin/detikSurabaya)
14 Juli 2010, Malang -- Menteri Pertahanan RI (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, siap membangun industri alutsista (alat utama sistem persenjataan) dalam skala besar di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Hal tersebut dikatakan Purnomo, Selasa, saat berkunjung ke pabrik pembuatan casing Bomb P 100 dan Roket P 100 Live di PT Sari Bahari, Jalan Bendungan Sempor 12, Kota Malang.
Mantan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) ini tidak menjelaskan, kapan pembangunannya akan dimulai, namun tujuan pembangunan yakni mendorong agar industri alutsista dalam negeri dapat berkembang pesat, sebab dapat meningkatkan pertahanan dan ekonomi dalam negeri.
Ia menjelaskan dengan benyaknya perusahaan yang bergerak di bidang alutsista, maka selain bisa memenuhi kebutuhan latihan militer di Indonesia, juga dapat meningkatkan ekonomi yang kemudian dapat membuka peluang tenaga kerja, khususnya di sejumlah daerah.
"Konkret dorongan pemerintah agar perusahaan alutsista semakin pesat, yakni mempermudah sertifikasi pembuatan senjata dan mendukung munculnya sejumlah perusahaan swasta," katanya.
Dengan banyaknya perusahaan yang memproduksi alutsista, maka Indonesia tidak akan ketergantungan dengan luar negeri dalam hal permasalahan alutsista.
"Dengan tumbuhnya perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan dalam negeri, maka kita tidak lagi tergantung dengan luar negeri," tegasnya.
Ia menjelaskan, setiap tahunnya kebutuhan alutsista di lingkungan TNI AU semakin meningkat, oleh karena itu harus didukung oleh produksi yang cukup. "Kebutuhan semakin meningkat maka sektor industri pertahanan juga harus ditingkatkan," katanya.
Sementara pemilik pabrik PT Sari Bahari, Ricky Hendrik Egam mengatakan, permasalahan yang sering menimpah perusahaan swasta bidang alutsista, yakni mengenai setifikasi.
Ia menjelaskan, industri yang digelutinya sejak tahun 1993 ini, masih merasa kesulitan dalam kepengurusan sertifikasi jenis rudal dan roket. "Ini mungkin permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan alutsista swasta," katanya.
Oleh karena itu, diharapkan dorongan pemerintah dengan mempermudah sertifikasi, dapat membuka perkembangan perusahaan alutsista di Indonesia.
Sementara itu, PT Sari Bahari merupakan rekanan dari PT Pindad, dan setiap bulannya mampu memproduksi hingga 100 unit Bomb P 100 dengan ukuran casing diameter 273 milimeter dengan total berat 125 kilogram.
Bom hasil PT Sari Bahari ini, pernah digunakan oleh pesawat Sukoi SO-27 SK dan pesawat tempur F5 Tiger milik Amerika.
ANTARA
Monday, August 2, 2010
Menhan Siap Bangun Industri Alutsista di Surabaya
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2010
(1649)
-
▼
August
(391)
- Bikin Kapal Selam, PAL Incar Jerman dan Korea
- Komisi I DPR Desak Pembangunan Kekuatan Maritim
- Pemilihan Cilangkap Siratkan Opsi Hard Power Presiden
- TNI AU: Hercules Terbang Formasi, Tak Ada Kaitan d...
- Polri Dapat Bantuan Alat Pengintai dari Australia ...
- LENGKAP 10 SHUKOI Presiden Setuju Tambahan 6 Sukhoi
- RI ingin membeli pesawat tempur dan jet kargo USA
- AS telah mengakhiri embargo senjata ke RI
- US Dan China Bersaing Untuk Berebut Pengaruh Di In...
- TNI AU Siap Ikuti Apapun Isi Pidato SBY Besok
- Menhan: TNI Terkuat di Asia Tenggara
- TNI AU siap hadapi Malaysia jika diplomasi gagal
- Menhan: Kapal Selam Buatan Indonesia Dideklarasika...
- KSAU: Kekuatan Kita Lebih dari Malaysia
- Tak Ada Orang Indonesia yang Gunduli Kepalaku
- Indonesia Punya Cadangan Uranium Minimal 53.000 Ton
- Tiga Pesawat Udara Datang September
- Ada Yang Ingin Indonesia-Malaysia Berkonflik
- KASAU: Malaysia Tak Pernah Melanggar Udara RI
- Tujuh Hal Penting Diplomasi dengan Malaysia
- PAMERAN SENJATA TNI AD
- Hacker RI Kuasai Ratusan Situs Malaysia
- Respons Sikap Malaysia, PAN Minta Anggaran Pertaha...
- AL Rusia Terima Kapal Cepat Rudal Baru Project 21631
- Mari Bandingkan Kekuatan Militer Indonesia vs Mala...
- Kekuatan Pertahanan Negeri Maritim
- Lockheed Martin’s New Multi-Purpose HELLFIRE II Mi...
- TNI dan Tentara Brunei Darussalam Makin Erat
- DEMO ANTI MALAYSIA
- Pre-launch preparation of Russian Rokot carrier ro...
- YONIF 501 MADIUN LAKSANAKAN JUNGAR
- Azerbaijan to buy four Ka-32 helicopters from Russia
- Militer Lebanon Mau Dipersenjatai Iran, Sekjen Hiz...
- Koopsau II Gelar Latihan Sikatan Daya
- TNI Siap Perang, Jika Ada Gangguan dan Keputusan P...
- Lagi, 29 Awak Kapal Malaysia Ditangkap di Perairan...
- TNI Siap Perang, Pemerintah Gamang
- Admiral Gorshkov Dijadwalkan Diterima India 2010
- TNI AD Uji Coba Rudal Grom di Kutai Timur
- Indonesia Produksi Rudal Balistik(Jelajah)
- India Tawari Indonesia Rudal Jelajah
- Rudal Yakhont Dipasang di KRI Oswald Siahaan-354
- Malaysia Klaim Beberapa Wilayah RI
- RI Sama Sekali Tidak Takut Malaysia, TNI AD Siap J...
- Diplomasi Menlu Lemah, SBY Diminta Turun Tangan Ha...
- Royal Navy's Most Powerful Submarine Gets Royal Ap...
- Malaysia Juga Punya Kepentingan Terkait Keberadaan...
- PM Najib: RI Sadar Ada 2 Juta Warganya yang Bekerj...
- Iran Produksi Peluru Artileri 130 mm
- Syahganda: Malaysia Tekan RI, Surat SBY Tak Digubris
- PM Najib: RI Harus Tertibkan Demo atau Warga Malay...
- Komisi I DPR Akan Panggil Djoko Suyanto Perihal Ne...
- Changes proposed to Russia's military procurement ...
- Indian-Russian Brahmos venture to produce missile ...
- Kremlin denies plans to halt missile sales to Syri...
- Larijani: AS ! Jangan Bermimpi Kalahkan Rakyat Pal...
- Pangdam VI/Mlw Terima Kedatangan Satgas Pamtas Yon...
- Posko RBNGM Buka Pendaftaran Relawan "Ganyang Mala...
- RI Tak Akan Gunakan Kekuatan Militer
- Serang Iran Berarti Bunuh Diri
- Latma Udara Rajawali Ausindo TNI AU-RAAF
- SBY Didesak Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Ma...
- Menlu atau Presiden Yang Lembek?
- Iran Siap Perkuat Militer Lebanon
- DPR Ancam Panggil Dubes Malaysia Elvan Dany Sutris...
- BUAH DARI SEBUAH EMBARGO NEGARA BARAT (USA) TERHAD...
- Kemajuan Industri Militer Iran, Hasil Sanksi Barat
- Kasal : Kapal Selam Akan Ditambah
- SENGKETA PERBATASAN
- Tiga Kepala Staf TNI Menerima Brevet Hiu Kencana
- Latihan Terbang Fajar Skuadron Udara 12
- Malaysia Kecam Pembakaran Benderanya di Jakarta
- Setelah Iran, Indonesia Rancang Kapal Selam
- Lebanon Harus Secara Resmi Meminta Senjata dari Iran
- "Dihantam" Malaysia, Pemerintah Belum Bereaksi
- RI Siap Manfaatkan Energi Nuklir Untuk Berbagai Ke...
- Presiden Perintahkan Pembahasan Batas Maritim deng...
- Korvet Kelas Sigma V Segera Perkuat TNI AL
- Disiapkan Satu Batalyon di Perbatasan Malaysia
- Iran Tawarkan Rusia Produksi Bersama Bahan Bakar N...
- TNI AL Perketat Patroli Perbatasan
- Malaysia Bangun Jalan Tank di Perbatasan
- Geostrategi Baru Malaysia di Kawasan
- KSAL: Belum Perlu Gelar Pasukan
- RI Rancang Kapal Selam
- Iran Sukses Uji Coba Rudal Jarak Pendek Fateh-110
- Peresmian Produksi Kapal Cepat Rudal Iran
- Iran Sukses Uji Coba Rudal Jarak Pendek Fateh-110
- Budget for Indonesia's defense sector to rise sign...
- Ahmadinejad Segera ke Lebanon
- Mall Gaza, Simbol Bisnis di Tengah Isolasi
- GB Penganugerahan tanda kehormatan tersebut berdas...
- Palestina Kutuk Israel Karena Bongkar Masjid
- Makolatgab TNI Diresmikan
- Ketua Pengawas Atom PBB Berkunjung ke Israel
- Diplomasi Lemah, KBRI Malaysia Perlu Diaudit
- Boustead Gets Letter Of Intent To Build Six Patrol...
- Russian warship escorts 10-vessel convoy off Somal...
- Pentagon again postpones test of missile-destroyin...
- Cina Uji Coba Rudal Pelumat Kapal Induk, Respon Ka...
-
▼
August
(391)