Sejak gerakan Ganyang Malaysia yang dikobarkan Presiden Soekarno pada 27 Juli 1963, Indonesia tak pernah lagi bersikap tegas kepada Malaysia. Insiden pelanggaran wilayah atas teritorium Indonesia terus terjadi. Tetapi, itu dibiarkan diplomasi luar negeri Indonesia.
Yang terakhir, Jumat (13/8) malam, saat polisi Malaysia menangkap tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia di perairan Indonesia. Petugas KKP, saat itu, tengah menindak pencuri ikan Malaysia di perairan dekat Tanjung Berakit, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Tujuh pencuri Malaysia ditahan Indonesia. Tetapi, polisi Malaysia, setelah dua kali melontarkan tembakan, menahan tiga petugas perikanan DKP.
Sikap Lembek Indonesia
Menanggapi hal itu, Menlu Marty Natalegawa pada tanggal hari Selasa, (17/8) hanya mengatakan, "Telah terjadi pelanggaran perbatasan. Kita minta ini tidak terulang lagi."
Padahal pelanggaran itu bukan kali ini saja. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menegaskan, "Sudah sepuluh kali kita mengalami ini dengan Malaysia". Namun, tidak pernah ada sikap tegas dari pihak Indonesia. Insiden terakhir diselesaikan dengan cara tujuh pencuri ikan Malaysia dilepaskan dan tiga petugas DKP dipulangkan.
Sikap lemah Indonesia membuat Malaysia besar kepala. Dubes Malaysia untuk Indonesia Datuk Syed Munshe Afzaruddin Syed Hassan, hari Selasa (17/8) menanggapi enteng peristiwa baru-baru ini, dan menyatakan, "Ini hanya isu kecil yang bisa diselesaikan dengan persahabatan serumpun."
Menghadapi sikap melecehkan Malaysia, Presiden Soekarno, 47 tahun lalu, mengatakan, "Kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat. Yoo... ayoo... kita... Ganyang... Ganyang... Malaysia...."
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pidato kenegaraan dalam Peringatan HUT Ke-65 Proklamasi Kemerdekaan RI pada Sidang Bersama DPR dan DPD di Jakarta, Senin (16/8), menyatakan, "Kita kini menempuh politik luar negeri ke segala arah. Kita dapat mempunyai sejuta kawan, tanpa musuh."
Menaggapi pernyataan SBY itu, Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan mengatakan, pada kasus terakhir, posisi politik luar negeri itu justru berpotensi tidak mendatangkan kawan. "Kecuali kawan yang semu atau suka menertawakan dan melecehkan kita," tandasnya.
Kinerja Menlu Perlu Dipertanyakan
Menlu Marty Natalegawa dinilai terlalu lembek dalam aksi diplomasi, terutama menghadapi Malaysia. Akibat lembeknya diplomasi Indonesia, Malaysia sering kali meremehkan Indonesia.
"Kualitas diplomasinya terlalu lembek. Hubungan diplomasi antara Indonesia dengan Malaysia ini terlalu lembek, oleh karena itu kami meminta Presiden mengevaluasi kinerja Menlu," tegas Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, kepada detikcom, Minggu (22/8/2010).
Taufik mengaku kecewa melihat sikap Menlu yang tidak kunjung tegas menghadapi Malaysia, walaupun DPR terus mengkritisi aksi diplomatiknya. Menlu, menurut Taufik, seharusnya mengadakan pertemuan terbatas dengan Menlu Malaysia menyelesaikan masalah perbatasan kedua negara yang terus berkepanjangan.
"Menlu Indonesia bersama dubes Indonesia di Malaysia harusnya duduk bersama dengan Menlu Malaysia untuk meluruskan perbedaan selama ini. Kedua belah pihak harus menegaskan bahwa tidak boleh ada saling mengancam lagi, permasalahan diplomatik selama ini harus tuntas," tegas Taufik.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso. Priyo menilai martabat Indonesia sudah jatuh di hadapan Malaysia.
Menlu diminta untuk memperbaiki pola hubungan diplomasi Indonesia dengan Malaysia, dimana kedua negara harus menyadari pentingnya perdamaian. Dengan saling menghormati kedua negara, maka kasus penangkapan petugas DKI Kepri oleh Malaysia tidak terulang kembali.
"Panggil dubes Malaysia dan segera peringatkan mereka," desak Priyo.
Sebelumnya, Ketua FPDIP DPR Tjahjo Kumolo, kepada detikcom, Sabtu (21/8/2010), mengatakan, "Menurut Saya, sangat layak kalau seluruh anggota Komisi I DPR mengajukan hak interpelasi kepada Pemerintah terkait lemahnya diplomasi terhadap Malaysia," ujar.
Tjahjo yang juga anggota Komisi I DPR ini mengaku kecewa dengan cara diplomasi Deplu yang terkesan seperti membarter petugas DKP Kepri dengan nelayan Malaysia. Menlu dinilai terlalu lembek dan justru mempermalukan Indonesia. (Detik/ Media Indonesia/IRIB/AR)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2010
(1649)
-
▼
August
(391)
- Bikin Kapal Selam, PAL Incar Jerman dan Korea
- Komisi I DPR Desak Pembangunan Kekuatan Maritim
- Pemilihan Cilangkap Siratkan Opsi Hard Power Presiden
- TNI AU: Hercules Terbang Formasi, Tak Ada Kaitan d...
- Polri Dapat Bantuan Alat Pengintai dari Australia ...
- LENGKAP 10 SHUKOI Presiden Setuju Tambahan 6 Sukhoi
- RI ingin membeli pesawat tempur dan jet kargo USA
- AS telah mengakhiri embargo senjata ke RI
- US Dan China Bersaing Untuk Berebut Pengaruh Di In...
- TNI AU Siap Ikuti Apapun Isi Pidato SBY Besok
- Menhan: TNI Terkuat di Asia Tenggara
- TNI AU siap hadapi Malaysia jika diplomasi gagal
- Menhan: Kapal Selam Buatan Indonesia Dideklarasika...
- KSAU: Kekuatan Kita Lebih dari Malaysia
- Tak Ada Orang Indonesia yang Gunduli Kepalaku
- Indonesia Punya Cadangan Uranium Minimal 53.000 Ton
- Tiga Pesawat Udara Datang September
- Ada Yang Ingin Indonesia-Malaysia Berkonflik
- KASAU: Malaysia Tak Pernah Melanggar Udara RI
- Tujuh Hal Penting Diplomasi dengan Malaysia
- PAMERAN SENJATA TNI AD
- Hacker RI Kuasai Ratusan Situs Malaysia
- Respons Sikap Malaysia, PAN Minta Anggaran Pertaha...
- AL Rusia Terima Kapal Cepat Rudal Baru Project 21631
- Mari Bandingkan Kekuatan Militer Indonesia vs Mala...
- Kekuatan Pertahanan Negeri Maritim
- Lockheed Martin’s New Multi-Purpose HELLFIRE II Mi...
- TNI dan Tentara Brunei Darussalam Makin Erat
- DEMO ANTI MALAYSIA
- Pre-launch preparation of Russian Rokot carrier ro...
- YONIF 501 MADIUN LAKSANAKAN JUNGAR
- Azerbaijan to buy four Ka-32 helicopters from Russia
- Militer Lebanon Mau Dipersenjatai Iran, Sekjen Hiz...
- Koopsau II Gelar Latihan Sikatan Daya
- TNI Siap Perang, Jika Ada Gangguan dan Keputusan P...
- Lagi, 29 Awak Kapal Malaysia Ditangkap di Perairan...
- TNI Siap Perang, Pemerintah Gamang
- Admiral Gorshkov Dijadwalkan Diterima India 2010
- TNI AD Uji Coba Rudal Grom di Kutai Timur
- Indonesia Produksi Rudal Balistik(Jelajah)
- India Tawari Indonesia Rudal Jelajah
- Rudal Yakhont Dipasang di KRI Oswald Siahaan-354
- Malaysia Klaim Beberapa Wilayah RI
- RI Sama Sekali Tidak Takut Malaysia, TNI AD Siap J...
- Diplomasi Menlu Lemah, SBY Diminta Turun Tangan Ha...
- Royal Navy's Most Powerful Submarine Gets Royal Ap...
- Malaysia Juga Punya Kepentingan Terkait Keberadaan...
- PM Najib: RI Sadar Ada 2 Juta Warganya yang Bekerj...
- Iran Produksi Peluru Artileri 130 mm
- Syahganda: Malaysia Tekan RI, Surat SBY Tak Digubris
- PM Najib: RI Harus Tertibkan Demo atau Warga Malay...
- Komisi I DPR Akan Panggil Djoko Suyanto Perihal Ne...
- Changes proposed to Russia's military procurement ...
- Indian-Russian Brahmos venture to produce missile ...
- Kremlin denies plans to halt missile sales to Syri...
- Larijani: AS ! Jangan Bermimpi Kalahkan Rakyat Pal...
- Pangdam VI/Mlw Terima Kedatangan Satgas Pamtas Yon...
- Posko RBNGM Buka Pendaftaran Relawan "Ganyang Mala...
- RI Tak Akan Gunakan Kekuatan Militer
- Serang Iran Berarti Bunuh Diri
- Latma Udara Rajawali Ausindo TNI AU-RAAF
- SBY Didesak Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Ma...
- Menlu atau Presiden Yang Lembek?
- Iran Siap Perkuat Militer Lebanon
- DPR Ancam Panggil Dubes Malaysia Elvan Dany Sutris...
- BUAH DARI SEBUAH EMBARGO NEGARA BARAT (USA) TERHAD...
- Kemajuan Industri Militer Iran, Hasil Sanksi Barat
- Kasal : Kapal Selam Akan Ditambah
- SENGKETA PERBATASAN
- Tiga Kepala Staf TNI Menerima Brevet Hiu Kencana
- Latihan Terbang Fajar Skuadron Udara 12
- Malaysia Kecam Pembakaran Benderanya di Jakarta
- Setelah Iran, Indonesia Rancang Kapal Selam
- Lebanon Harus Secara Resmi Meminta Senjata dari Iran
- "Dihantam" Malaysia, Pemerintah Belum Bereaksi
- RI Siap Manfaatkan Energi Nuklir Untuk Berbagai Ke...
- Presiden Perintahkan Pembahasan Batas Maritim deng...
- Korvet Kelas Sigma V Segera Perkuat TNI AL
- Disiapkan Satu Batalyon di Perbatasan Malaysia
- Iran Tawarkan Rusia Produksi Bersama Bahan Bakar N...
- TNI AL Perketat Patroli Perbatasan
- Malaysia Bangun Jalan Tank di Perbatasan
- Geostrategi Baru Malaysia di Kawasan
- KSAL: Belum Perlu Gelar Pasukan
- RI Rancang Kapal Selam
- Iran Sukses Uji Coba Rudal Jarak Pendek Fateh-110
- Peresmian Produksi Kapal Cepat Rudal Iran
- Iran Sukses Uji Coba Rudal Jarak Pendek Fateh-110
- Budget for Indonesia's defense sector to rise sign...
- Ahmadinejad Segera ke Lebanon
- Mall Gaza, Simbol Bisnis di Tengah Isolasi
- GB Penganugerahan tanda kehormatan tersebut berdas...
- Palestina Kutuk Israel Karena Bongkar Masjid
- Makolatgab TNI Diresmikan
- Ketua Pengawas Atom PBB Berkunjung ke Israel
- Diplomasi Lemah, KBRI Malaysia Perlu Diaudit
- Boustead Gets Letter Of Intent To Build Six Patrol...
- Russian warship escorts 10-vessel convoy off Somal...
- Pentagon again postpones test of missile-destroyin...
- Cina Uji Coba Rudal Pelumat Kapal Induk, Respon Ka...
-
▼
August
(391)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK