Pages

Saturday, January 1, 2011

LHD Mistral, Kapal Serang Amfibi Terbaru Rusia Dari Perancis (I)




Akhirnya Pemerintah Rusia memutuskan membeli dua kapal induk helikopter (Landing Helicopter Dock/LHD)buatan Perancis untuk memperkuat kemampuan Angkatan Laut-nya. Ini adalah transaksi terbesar dan kali pertama Moskwa membeli alutsista taktis dari negara anggota NATO.

Dalam pernyataan yang dirilis Jumat (24/12) lalu, Kremlin menyatakan akan membeli dua kapal perang kelas Mistral dari Perancis dengan harga 400-500 juta euro (Rp 4,7-5,9 triliun) per-unit. Meskipun kuat dugaan Rusia sebenarnya membeli total empat unit kapal ini, dengan perjanjian dua unit pertama dibuat di Perancis dan dua unit selanjutnya dibuat di galangan kapal Rusia.

Dalam pernyataan resmi untuk menyambut baik keputusan Rusia ini, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengatakan, pembuatan dua kapal tersebut akan dikerjakan konsorsium beranggotakan dua perusahaan Perancis, DCNS dan STX, bekerjasama dengan perusahaan galangan kapal OSK dari Rusia. ”Konsorsium ini adalah langkah pertama pembuatan bersama kapal tipe ini, yang akan dilanjutkan dengan pembuatan dua unit tambahan,” demikian bunyi pernyataan Sarkozy.

Bahkan saat kunjungan kenegaraan ke Rusia Oktober 2010 lalu, Sarkozy juga menyatakan, pembuatan kapal pesanan Rusia ini akan memberikan lapangan pekerjaan bagi 1.000 warga Perancis selama empat tahun. Langkah Perancis menjual teknologi militer kepada Rusia ini sempat diprotes negara-negara tetangga Rusia dan Amerika Serikat sebagai anggota NATO.

Dalam sebuah bocoran kawat diplomatik rahasia AS di WikiLeaks, terungkap kekhawatiran Menteri Pertahanan AS Robert Gates, yang menyebut penjualan kapal perang Perancis ke Rusia itu bisa menimbulkan salah paham di kalangan negara-negara sekutu AS di kawasan Eropa Tengah dan Timur.

Sebaliknya, Menteri Pertahanan Perancis Herve Morin mengatakan, negara-negara Barat harus menaruh kepercayaan lebih besar pada Rusia. ”(Penjualan) kapal ini tak akan berpengaruh banyak terhadap kemampuan Rusia karena kemampuan produksi persenjataan AL Rusia sudah sangat ketinggalan,” tutur Morin.


LHD FS Mistral

Kapal kelas Mistral dirancang untuk melakukan misi serangan amfibi, kapal komando, dan pengarah serangan, kapal jenis ini lebih dikenal sebagai kapal induk helikopter karena mampu mengangkut 16 helikopter atau pesawat tempur berkemampuan VTOL beserta empat kapal pendarat pasukan, 40 tank MBT, dan 450 prajurit.

Kepincut Mistral

Setahun lalu, tepatnya Minggu 22 November 2009, menjadi hari paling bersejarah dan membanggakan buat industri pertahanan Perancis. Bagaimana tidak, hari itu untuk pertama kalinya kapal perang amfibi terbaru Perancis dari kelas Mistral berlabuh di pelabuhan St Petersburg, Moskow. Lawatan AL Perancis ini bukan sekedar kunjungan biasa, namun lebih dimaksudkan untuk mem-preview performa dan kapabilitas kapal kepada calon pembeli potensialnya, Rusia.

Selama kunjungan tersebut (22-27 November), tanpa sungkan pejabat AL memberikan kesempatan beberapa helikopter AL Rusia untuk berlatih pendaratan diatas kapal FS Mistral. Latihan lepas landas heli Rusia ini di dampingi oleh beberapa perwira kapal, helikopter Rusia seperti heli anti kapal selam Kamov Ka-27/29 “Helix” dan heli serang Ka-52 “Alligator sukses lepas landas dari atas dek kapal. Heli-heli ini juga melakukan simulasi pengisian bahan bakar dan perawatan di hanggar helikopter.

Sebelumnya pada Agustus 2009 lalu, beberapa media Rusia melansir berita yang menyatakan Moskow akhirnya menyetujui pembelian satu kapal perang amfibi jenis Landing Helicopter Dock (LHD) dari Perancis hingga senilai US$750 juta (7,5 trilyun Rupiah).

Berita ini dikutip dari pernyataan Kepala Staf Umum Rusia, Jenderal Nikolai Makarov, yang mengatakan bahwa: "Kita sedang bernegosiasi dengan Perancis untuk pembelian satu kapal Mistral saat ini, dan berencana untuk melisensi 3-4 kapal yang sama untuk dibangun di Rusia”.


Helikopter serang Rusia, Ka-52 "Alligator" berlatih pendaratan diatas deck FS Mistral

Kepala Staf AL Rusia Laksamana Vladimir Vysotskiy menambahkan, “kapal kelas Mistral ini sangat berguna buat AL Rusia terutama dalam operasi pendaratan amfibi. Kapal ini memungkinkan gugus tempur armada Laut Hitam melakukan misi operasi amfibi hanya dalam waktu 40 menit, tidak seperti sekarang yang memakan waktu hingga 26 jam”.

Mistral pertama kali diluncurkan pada tahun 2006 dan pernah diterjunkan mengevakuasi pengungsi di perang Libanon 2008, kapal ini dibangun di galangan kapal DCNS (Direction des Constructions Navales Services), Perancis.

Kapal induk sekaligus pendarat amfibi ini menjadi yang pertama dibeli Rusia dari negara anggota NATO. Bahkan para pejabat NATO di Brussels, Belgia, enggan berkomentar mengenai kemungkinan pembelian kapal ini. Sebelumnya Rusia juga pernah melakukan pembelian peralatan militer berupa pesawat intai nir awak (UAV) dari Israel. Copyright ALUTSISTA

alutsista

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: