Israel meminta Barat untuk berhenti mengkritik Presiden Mesir Hosni Mubarak di tengah pemberontakan rakyat negara itu.
Tel Aviv berusaha untuk meyakinkan sekutu-sekutunya bahwa kepentingan Barat sangat bergantung pada stabilitas rezim Mesir.
Dalam sebuah pesan khusus yang dilayangkan oleh Kementerian Luar Negeri Israel kepada kedutaan besarnya di Amerika Serikat, Kanada, Cina, Rusia dan beberapa negara Eropa, para dubes Zionis diminta untuk menekankan kepada negara tuan rumah mereka soal pentingnya menjaga stabilitas Mesir.
Seorang pejabat senior Israel kepada koran Haaretz terbitan Tel Aviv mengatakan, "Amerika dan Eropa sedang terseret oleh opini publik dan tidak lagi mempertimbangkan kepentingan utama mereka ... Bahkan seandainya mereka mengkritik Mubarak, mereka harus mampu membuat sekutu-sekutu mereka tidak merasa sendirian."
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama meminta Mubarak untuk mengambil "langkah konkrit" menuju reformasi demokratis dan menahan diri melakukan tindak kekerasan terhadap para demonstran.
Namun, pada saat yang sama, Wakil Presiden AS Joe Biden justru mendukung sikap Mubarak. Tidak hanya itu, selain menolak menilai Mubarak sebagai seorang diktator, Biden juga menyatakan belum waktunya bagi Mubarak untuk mundur.(IRIB/MZ/SL)
IRIB
Tel Aviv berusaha untuk meyakinkan sekutu-sekutunya bahwa kepentingan Barat sangat bergantung pada stabilitas rezim Mesir.
Dalam sebuah pesan khusus yang dilayangkan oleh Kementerian Luar Negeri Israel kepada kedutaan besarnya di Amerika Serikat, Kanada, Cina, Rusia dan beberapa negara Eropa, para dubes Zionis diminta untuk menekankan kepada negara tuan rumah mereka soal pentingnya menjaga stabilitas Mesir.
Seorang pejabat senior Israel kepada koran Haaretz terbitan Tel Aviv mengatakan, "Amerika dan Eropa sedang terseret oleh opini publik dan tidak lagi mempertimbangkan kepentingan utama mereka ... Bahkan seandainya mereka mengkritik Mubarak, mereka harus mampu membuat sekutu-sekutu mereka tidak merasa sendirian."
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama meminta Mubarak untuk mengambil "langkah konkrit" menuju reformasi demokratis dan menahan diri melakukan tindak kekerasan terhadap para demonstran.
Namun, pada saat yang sama, Wakil Presiden AS Joe Biden justru mendukung sikap Mubarak. Tidak hanya itu, selain menolak menilai Mubarak sebagai seorang diktator, Biden juga menyatakan belum waktunya bagi Mubarak untuk mundur.(IRIB/MZ/SL)
IRIB
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK