Pages

Wednesday, January 5, 2011

Kapal selam kelas Kilo

Yunes, sebuah kapal selam Iran kelas Kilo
Kilo adalah nama kelas yang diberikan NATO untuk kapal selam militer bertenaga diesel buatan Rusia. Versi asli dari kapal selam ini di Rusia dikenal dengan nama Project 877. Kapal selam kelas ini juga memiliki versi yang lebih baru yang dikenal dengan nama Improved Kilo dan di Rusia dikenal dengan Project 636.
Berfungsi sebagai anti kapal permukaan dan anti kapal selam dan beroperasi di perairan dangkal. Kapal selam kelas Kilo mampu beroperasi dengan tenang. Project 636 dikenal sebagai salah satu kapal selam yang menghasilkan suara terlemah di dunia.
Kapal selam pertama kelas Kilo untuk Angkatan Laut Uni Soviet beroperasi pada tahun 1982. Angkata Laut Rusia masih memiliki kapal selam kelas ini, dan per tahun 2000 dilaporkan memiliki 14 buah kapal selam kelas ini termasuk 7 cadangan. 21 buah diekspor ke beberapa negara :
Indonesia menyatakan membeli 2 buah Improved Kilo pada 2006, dan dijadwalkan pengiriman akan dilakukan pada 2009. Dalam rencana jangka panjang TNI-AL membutuhkan 6 sampai 12 buah kapal selam sekelas Kilo.

Ada beberapa varian kelas Kilo sehingga spesifikasi berikut mungkin tidak cocok untuk semua varian. Berikut adalah spesifikasi secara kasar.
  • Bobot :
    • 2.300-2.350 ton ketika mengapung.
    • 3.000-4.000 ton ketika menyelam.
  • Dimensi :
    • Panjang : 70-74 meter.
    • Beam: 9.9 meter.
    • Draft: 6.2-6.5 meter.
  • Kecepatan maksimum
    • 10-12 knot ketika mengapung.
    • 17-25 knot ketika menyelam.
  • Sistem propulsi : Diesel elektrik.
  • Kedalaman maksimum : 300 meter (operasional : 240-250 meter).
  • Ketahanan
    • 400 mil ketika menyelam dengan kecepatan 3 knot.
    • 6.000 mil ketika mengapung dengan kecepatan 7 knot (7.500 mil pada kelas Improved Kilo).
    • 45 hari di laut.
  • Persenjataan
    WIKIPEDIA

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: