Pages

Tuesday, August 17, 2010

Gedung Putih Bantah Ultimatum Turki


Selasa, 17 Agustus 2010 |
AP photo/Serkan Senturk
Ilustrasi
TERKAIT:

MILWAUKEE, KOMPAS.com - Gedung Putih membantah laporan media yang menyebutkan Presiden Barack Obama telah memperingatkan Turki bahwa negara itu dapat kehilangan kesempatannya untuk memperoleh senjata buatan Amerika Serikat karena sikapnya terhadap Israel dan Iran.

Sebelumnya seorang pejabat senior mengatakan, seperti dikutip harian Inggris Financial Times, bahwa Obama telah mengatakan pada pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, beberapa tindakan yang Turki lakukan telah menimbulkan pertanyaan yang diajukan pada Hill, yang merujuk pada Kongres AS. Pertanyaan itu berkisar pada, "Apakah kita bisa percaya kepada Turki sebagai sekutu", kata pejabat tersebut.

Namun juru bicara Gedung Putih Bill Burton, Senin (16/8), membantah bahwa sebuah ultimatum telah dikeluarkan buat Ankara. "Saya benar-benar tidak tahu dari mana mereka sudah meramalkan hal itu," katanya. "Presiden dan Erdogan telah berbicara sekitar 10 hari lalu dam mereka membicarakan mengenai Iran dan armada kapal serta masalah lainnya yang berkaitan dengan hal itu," kata Burton. "Kami jelas sekali mengadakan pembicaraan tanpa henti dengan mereka, tapi tidak ada ultimatum yang telah dikeluarkan."

Erdogan ingin membeli pesawat mata-mata Amerika untuk memerangi pemberontak separatis Kurdi setelah militer AS mundur dari Irak pada akhir 2011, lapor Financial Times. Kelompok pemberontak itu, Partai Pekerja Kurdistan (PKK), memiliki markas di gunung di bagian utara Irak, dekat perbatasan Turki.

AS telah menyuarakan kekecewaan setelah Turki memilih menentang sanksi baru PBB terhadap Iran, yang Dewan Keamanan PBB sahkan Juni lalu. Ankara berdalih bahwa Teheran sebaiknya diberi kesempatan untuk melakukan perjanjian pertukaran bahan bakar nuklir, yang diperantarai Turki dan Brasil.

Seorang pejabat yang tak disebutkan namanya, seperti dikutip Financial Times , mengatakan kecemasan Kongres atas Turki berarti "bahwa beberapa permintaan yang Turki buat pada kami, contohnya dalam memberikan suatu persenjataan yang mereka inginkan untuk memerangi PKK, akan menjadi lebih sulit bagi kami untuk menggerakkannya melalui Kongres".

Hubungan Turki dan Israel berada dalam krisis setelah serangan Israel terhadap kapal bantuan tujuan Gaza pada 31 Mei lalu yang menyebabkan sembilan aktivis Turki tewas.


kompas

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK