Pages

Wednesday, August 22, 2012

Parlemen Setujui Pembelian MBT Leopard

22 Agutus 2012, Jakarta: Sejalan dengan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kenaikan anggaran pertahanan menjadi Rp 77 triliun pada 2013, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membidangi pertahanan dan luar negeri dikabarkan sudah menyepakati rencana pembelian 100 unit tank leopard. Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddik, mengklaim rapat Komisi beberapa hari lalu menyepakati persetujuan pengadaan Main Battle Tank (MBT) merek Leopard setelah dilakukan sejumlah renegosiasi. Menurut Mahfudz, rapat tersebut menyetujui pengadaan Leopard langsung dari Jerman sebagai negara produsen yang memegang lisensi produksi. Kontrak jual beli harus dilakukan secara langsung tanpa ada pihak ketiga. Selanjutnya, produsen Jerman harus menyiapkan produksi baru dalam paket lengkap dengan variasi bobot 40 sampai dengan 60 ton dengan berbagai spesifikasi dan fungsi. Sebelumnya, MBT Leopard diketahui hanya berbobot berat rata-rata 60 ton saja. Poin lainnya adalah jual beli dilaksanakan dengan harga yang jauh lebih murah yaitu antara US$800.000 sampai dengan US$1,5 juta per unit. Harga itu turun jauh dibanding rencana pembelian Leopard bekas dari Belanda yang harganya mencapai US$2,5 juta per unit. "Terakhir, kesiapan transfer of technology dengan PT Pindad. Ini semoga jadi hasil terbaik setelah terdebatan panjang antara Komisi I DPR dengan Kemenhan. TNI AD kabarnya sangat setuju dengan opsi terakhir ini," kata Mahfudz, di Jakarta, hari ini. Untuk mendukung transfer of technology dimaksud, lanjut Mahfudz, Komisi I DPR akan mendorong pembahasan segera RUU Industri Pertahanan dan dijadwalkan selesai pada masa sidang depan. "Ini akan jadi payung bagi revitalisasi industri pertahanan nasional yang mengikat pemerintah," kata dia. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, belum bisa menjawab sedetil Mahfudz Siddik. Menurutnya, belum jelas apakah poin-poin itu sudah merupakan keputusan komisi. "Soal Leopard katanya TNI akan membeli yang kelas menengah atau seberat 40 ton. Kalau kelas ini memang relatif ringan dibandingkan kelas 60 ton. Tapi akan kita bahas nanti," tandas politikus PDIP itu. Sumber: Investor

10 comments:

  1. Dasar goblok amat....
    mau beli MBT Leopard kok Anggota DPR-RI suruh beli yang ukuran kecil,, untuk apa beli yang kecil kalau ada yang lebih besar kuat dan bagus.
    ah.... dasar otaknya cuman buat korupsi dana aja, takut uang banyak dipakai buat beli alutsista. wahai para Jendral... sikat aja tuh anggota DPR yang goblok amat pikir nya.

    ReplyDelete
  2. Negara sekitar yang tadinya ngeper denger MBT beratnya 60 ton, sekarang timbul keberanian dan ketawa tahu beratnya hanya 40 ton

    ReplyDelete
  3. Aduh kasihan Para pejabat TNI gak bisa lagi korupsi alias kongkolikong dalam pembelian alutsista...mampussss looooo'

    ReplyDelete
  4. gimana infonya katanya 2a6 ee..malah leo 40 ton ..perlu konfirmasi...nih...sejelas jelasnya..

    ReplyDelete
  5. hahahahaha parahhhh kok bisa menciut dari 60 ton jadi 40 ton? leopard 1 ? OMG.. parade pake ginian mah diketawain atase pertahanan negara utara selatan ...

    ReplyDelete
  6. Goblok nya juga para jendral stuju MBT nya yg 40 ton, sama juga mereka ini penghianat dan membela yg membayar alias misionaris nya negara asing yg tidak rela kalau postur TNI ini kuat.

    ReplyDelete
  7. kasihan ni pakcie indon....kami punya jaya MBT rusia T90 bobot 75 ton punya ketebalan baja sangat tebal, kami bidi MBT indon yg punya bobot 40 ton mati kalian ni...dasar 'INDON' mesti ja indoooooonnn, cita2 nya punya jaya di tanah asia...hahahahaha'

    ReplyDelete
  8. Malay goblok..yang 40 ton itu cuma yang support recovery tank,main battle tank tetap 63 ton..tank malay sekali sikat langsung hancur..malay itu bangsa pengecut,mana bisa lawan kami..penduduknya aja cuma 17 juta(separuhnya wanita dan nenek2,yang separuhnya laki2..tapi banci..‎​‎​\=D/=)):p ‎​​.. НɑНɑНɑНɑ.. :p\=D/=))
     НɑНɑНɑНɑНɑ..
    ..НɑНɑНɑНɑНɑ )

    ReplyDelete
  9. Mohon maaf ... MENHAN sudah membantah bahwasanya LEOPARD 2A6 tidak ada yang bobotnya 40 ton ... semua LEOPARD berbobot 60 ton lebih ... anggota DPR bisa mengatakan begitu karena itu merupakan angan angan mereka saja ... jadi bagi para maloners untuk tetap waspada ...wkwkwkw

    ReplyDelete
  10. Biasalah,kalo urusan alutsista memang tak semudah urusan yg lain.Mungkin karena banyak pilihan,dan mudah-mudahan yang dipilih itu banyak jumlahnya....!! Amiin..

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK