9 Agustus 2012, Jakarta:
Kementerian Pertahanan
(Kemhan) menegaskan seluruh
proses pengadaan 1 Unit Kapal
Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514
sudah sesuai prosedur dan
terhindar dari unsur korupsi.
Ketegasan ini disampaikan
Kemhan untuk menanggapi berita
dan informasi yang berkembang
di masyarakat terkait dengan
pengadaan Kapal Perusak Kawal
Rudal (PKR) 10514 yang
terindikasi korupsi.
Sebelumnya salah satu Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM)
mempermasalahkan beberapa
hal yang terkait dengan
pengadaan Kapal PKR dari
Belanda. Salah satunya terdapat
intervensi pemerintah kepada TNI
AL agar membeli kapal tersebut,
Kepala Staf TNI AL Laksmana
Soeparmo, tersirat adanya
penolakan terhadap rencana
pembelian kapal perang dari
Belanda itu dan permasalahan
perbandingan pengadaan Kapal
KPR dari Italia yang lebih dapat
mengefisiensikan anggaran.
Sehubungan dengan hal tersebut,
dapat dijelaskan bahwa
pengadaan Kapal PKR dari
Belanda kecil kemungkinan
terjadinya korupsi karena
pengadaan PKR sudah melalui
proses yang panjang (hampir 2
tahun), dari mulai tahap
perencanaan tanggal 16 Agustus
2010 sampai dengan
ditandatangani kontrak pada
tanggal 5 Juni 2012. Kontrak
pengadaan PKR dengan skema
joint production antara PT PAL
Indonesia dan DSNS Belanda
ditandatangani oleh Kepala
Badan Sarana Pertahanan
(Baranahan) Kementerian
Pertahanan (Kemhan) Mayjen TNI
Ediwan Prabowo dengan Direktur
Naval Sale of Damen Schelde
Naval Shipbuilding (DSNS), Evert
Van den Broek, di Kantor Kemhan
di Jakarta.
Selama proses pengadaan Kapal
PKR telah dibentuk Tim
Manajemen Proyek Kerjasama
Pembangunan dari TNI AL yang
bertugas menunjang keberhasilan
proyek khususnya dalam Transfer
of Technology (ToT) dan
pemberdayaan Industri
Pertahanan (PT. PAL Indonesia)
dan lokal Konten. Hal ini sudah
sangat jelas menegaskan tidak
adanya pemaksaan Pemerintah
kepada TNI AL dan adanya
penolakan dari Kasal.
Terkait pengadaan Kapal PKR
milik Italia, penawaran ToT yang
ditawarkan untuk membangun
Kapal secara keseluruhan di PT.
PAL, bukan menjadi penentu
kemenangan proses pengadaan
ini. Dukungan logistic terpadu,
sistem pemeliharaan dan
komunaliti dengan kapal yang
telah dimiliki TNI AL juga menjadi
pertimbangan yang digunakan.
Bila dibandingkan dengan
pengadaan Kapal PKR dari
Belanda tersebut sangatlah
banyak terdapat kelebihan,
diantaranya mencakup
penyediaan Program Transfer of
Technology kepada Industri
dalam negeri dalam hal ini PT.
PAL untuk pemahaman filosofi
desain dan pembangunan
konstruksi Kapal. Terdapat
perolehan Hak yang
menguntungkan, yakni pihak
Belanda dapat memberikan
lisensi untuk memproduksi dan
hak untuk mengekspor setiap
kapal PKR yang dibangun di
Indonesia. Disamping itu tanpa
adanya biaya royalti, Pemerintah
Indonesia mempunyai hak untuk
memberikan lisensi untuk
produksi dan hak untuk
mengeskpor kepada industri
Nasional Indonesia. Mengenai
program training yang disediakan
pihak Damen Schelde Naval
Shipbuilding Belanda meliputi
Familiarization, pengoperasian
Kapal dan pemeliharaan tingkat
organik untuk Anak Buah Kapal
(ABK) termasuk pemeliharaan
tingkat menengah untuk ABK ini
serta pemeliharaan tingkat depo
untuk Base Maintenance Team
(BMT).
Pada kesempatan ini, dapat
diberikan gambaran tentang Nilai
ToT yang diberikan pihak DSNS
(Damen) kepada PT. PAL
Indonesia (Persero) adalah
sebesar 7 Juta Euro. Besarnya
nilai ToT diperoleh berdasarkan
hasil negosiasi Kemhan dengan
DSNS yang mempertimbangkan
beberapa hal.
Diantaranya adalah berdasarkan
standar biaya yang diterapkan di
Eropa Timur, dan prioritas
pencapaian sasaran penggunaan
alokasi anggaran untuk 1 unit
kapal PKR yang telah disetujui
oleh user/TNI AL. Sehingga ToT
merupakan prioritas namun tetap
menjadi bahan pertimbangan
yang harus diwadahi di dalam
setiap pengadaan alutsista. Nilai
ToT yang diberikan kepada PT.
PAL Indonesia (Persero) untuk
biaya pembayaran dalam rangka
penggunaan personel dan
fasilitas PT. PAL. Indonesia
(Persero), sedangkan bahan dan
raw materiil untuk pembangunan
kapal ini didukung langsung oleh
DSNS.
Adapun rincian penggunaan dari
nilai ToT yang diberikan ini adalah
untuk biaya pembangunan empat
bagian/modul kapal sebesar 5,5
juta Euro dan untuk pelatihan
personel PT. PAL Indonesia
(Persero) di Vlissingen,
Netherland dan di Surabaya,
Indonesia sebesar 1,5 Juta Euro.
Total dari nilai ToT sebesar 7 Juta
Euro belum termasuk Intellectual
Property, materi ajar dan Tuition
fee yang jika di hitung maka
nilainya akan melebihi 7 Juta
Euro.
Kapal PKR 10514 ini dilengkapi
dengan main engine 2xdiesel
engine, 2xE Drive (CODOE). Diesel
Generator 4x715 kw, dan 2x435
kw, dan Gear Box CODOE, heavy
duty. Combat System, yaitu
persenjataan antiserangan udara,
antiserangan kapal selam, dan
antiserangan kapal atas air. Data
teknis platform, yaitu LOA 105
meter, lebar 14 meter, draft 3,7
meter, displacement 2.335 ton,
speed max/cruise/economic
28/18/14 knot, range at 14/18
knot 5.000 NM, edurance 20 hari,
sea keepinh upto sea state 5,
crews 120 orang, helipad 10 ton.
Harga kapal PKR 10514 per
unitnya sebesar 220 juta dolar
Amerika dengan waktu
penyelesaiannya selama 49 bulan.
Sumber: DMC
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2012
(876)
-
▼
August
(74)
- Kapal Perang KRI Klewang Ditempatkan Di Armatimih
- KRI Nanggala-402 dan USS Oklahoma City latihan ber...
- Wamenhan Terima Kunjungan Dubes Korsel
- Menhan Serahkan Blue Print Pengembangan Alutsista ...
- Kapal Perang Siluman Buatan Dalam Negeri Siap Dire...
- Rusia Enggan Berikan S-300, Iran Produksi Sistem y...
- PT Lundin Rancang Tiga Varian Kapal Patroli Trimar...
- KCR 63 TRIMARAM KRI KLEWANG 625
- Mengenal Changbogo Class Submarine Calon Penghuni ...
- Indonesia butuh 12 kapal selam
- Aerobatics Ace Suspected of Badge Sales
- KRI Clurit-641 Latihan Bersama Dengan AL Asia Teng...
- Konflik Laut Cina Selatan dan Posisi Strategis Ind...
- ToT Missile C-705 vs Konflik Laut Cina Selatan : I...
- Wasapada terhadap kerawanan konflik laut cina sela...
- Anggaran Pengadaan Alutsista Sebesar Rp. 28.2 T
- Anggaran Pengadaan Alutsista Sebesar Rp. 28.2 T
- DPR ingatkan Pemerintah dengan hibah F16 yg diberi...
- 496 pemuda ikut "Sail Morotai" bersama KRI Surabaya
- Mabes TNI Akui Membutuhkan Rudal Maverick
- Warships, Fighter Jets, S-400 to 'Protect Russia A...
- B-52s bring persistent airpower to Exercise Pitch ...
- Pengamat: Pesawat Jet Tempur Tanpa Rudal Jarak Jau...
- TNI Gelar Latihan PPRC 2012 di Natuna
- AS Jual Rudal US$ 25 Juta untuk Dandani F-16 Milik...
- AS Berikan Sinyal Positif Penjualan Apache
- Formal Launching of KRI Klewang will be Held on En...
- 16 F-16 Hibah AS Ditempatkan di Lanud Pekanbaru
- Irak dan Uganda Segera Beli Senjata dari Indonesia
- AS Beri Lampu Hijau Untuk Pengadaan Apache
- Formal Launching of KRI Klewang will be Held on En...
- KRI Klewang Kapal Perang Trimaran Diluncurkan 31 A...
- Menhan Bantah Bobot Tank Leopard 40 Ton
- Tawaran Hibah Tahap ke 2 dari AS Meliputi 10 Pesaw...
- Australia Launches EA-18G Growler Acquisition for ...
- Indonesia Requests 18 AGM-65K2 Maverick
- Pemerintah dan Parlemen Sepakat Batalkan Beli Leop...
- Ujicoba UAV hipersonik militer Amerika Serikat gagal
- Marinir siapkan pasukan ke Ambalat
- AS Menawarkan Tambahan Hibah Pesawat F-16
- Parlemen Setujui Pembelian MBT Leopard
- Indonesia dan Tiongkok akan Produksi Misil Bersama
- Presiden: Prioritas Sumber Persenjataan dari Dalam...
- Indonesia Mulai Bersuara di Industri Militer Duni
- Menhan Klarifikasi Isu Pengadaan Alutsista
- AS Kembali Tawari Hibah F-16
- Menhan : Master List Pengadaan Alutsista Bisa Beru...
- Menhan Enggan Beberkan Jumlah Pesawat Tempur TNI AU
- TNI AL Beli 11 Helikopter Anti-Kapal Selam
- Tahun ini 4 super tucanno tiba di indonesia
- TNI Akan Gelar Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepa...
- Rusia Akan beli ribuat pesawat tempur dan helikopter
- Satelite A2 LAPAN Indonesia Akan Diluncurkan Thn 2013
- N250 Akan Di bangkitkan Lagi Habibie
- Buka Puasa Bersama di Rumah Dinas Pangkose Hanudna...
- Setujui Kenaikan Anggaran Pertahanan. DPR beri Sya...
- TNI sedang membangun Pangkalan KS di teluk palu
- Untuk Sementara 1 Skuadron sukhoi sudah cukup
- PT DI Serahkan 4 Unit Helikopter Bell ke pada TNI AD
- Nanggala akan latihan bersama dengan KS milik US Navy
- Presiden: Riset Untuk Pertahana Perlu Ditingkatksn
- Pengadaan Alutsista diperioritaskan Produk Dalam N...
- Anggaran Pertahanan RI meningkat dari tahun ketahun
- Kekuatan TNI Masih Jauh Dari Standar
- Jangan Kuliahi Indonesia Soal HAM
- Kemhan : Pengadaan PKR Sudah Sesuai Prosedur
- Indonesia dan Jepang Rintis Kerjasama Riset Pengin...
- Indonesia Resmi Membeli KS dari KORSEL
- Embrarer kirim 4 Super Tucanno ke Indonesia
- KSAD : Berharap Leopard Bisa Dipamerkan
- Indonesia siap luncurkan roket RX-550
- Pemerintah Beli Rudal C-705 dari Cina
- TNI Segera Diperkuat Pesawat Tempur IFX/KFX Gener...
- Modern Infantry Vehicles Making Tanks Obsolete
-
▼
August
(74)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK