Medan,
Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan menunggu keputusan pusat
satuan tempur mengenai pergantian sejumlah alat utama sistem senjata
(alutsista) yang sudah tidak layak pakai.
"Pada dasarnya, kami hanya menerima," kata Pangdam I Bukit Barisan
Mayjen TNI Lodewijk Paulus usai upacara serah terima jabatan dari Mayjen
TNI Leo Siegers di Makodam I Bukit Barisan di Medan, Rabu.
Pangdam mengatakan, setiap pusat satuan di lingkungan TNI-AD memiliki
kewenangan dalam menentukan pergantian alutsista, terutama yang sudah
tidak layak pakai.
Ia mencontohkan, persenjataan di Batalyon Infanteri lebih ditentukan dari pertimbangan Pusat Infanteri di Mabes TNI.
Demikian juga dengan satuan lain seperti Batalyon Kavaleri, Batalyon
Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), dan Artileri Medan (Armed).
Dengan kewenangan itu, kepastian perlu tidaknya pergantian alutsista
tersebut sangat tergantung pada pusat satuan yang ada di TNI-AD
tersebut.
Meski tidak membantah tentang kemungkinan untuk mengajukan usulan,
tetapi hal itu hanya menjadi pertimbangan mengenai kondisi persenjataan
di Kodam I Bukit Barisan.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu menegaskan pihaknya
menerima segala keputusan yang dikeluarkan pusat satuan tempur
tersebut.
"TNI-AD memiliki pertimbangan mana yang harus diprioritaskan," katanya.
Menurut catatan, pemerintah menganggarkan sekitar Rp99 triliun untuk
biaya perawatan dan pembelian sjumlah alutsista hingga tahun 2014.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, alokasi anggaran itu
merupakan salah satu hal yang dibahas dalam rapat terbatas yang
dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ini program nasional yang langsung di bawah koordinasi Presiden," katanya.
Sumber : Antara
|
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK