Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. (REUTERS)

PBB (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad melancarkan lagi jalan perang terhadap Barat di PBB, Kamis, memicu aksi walkout massal dari delegasi Amerika Serikat dan Eropa.

Pemimpin Iran itu mengulangi komentar yang menyampaikan keraguan terhadap asal-mula holokaus dan serangan 11 September 2001 serta mengkritik AS karena membunuh Osama bin Laden ketimbang membawanya ke pengadilan, lapor AFP.

Negara-negara Eropa menggunakan holokaus sebagai pembenaran untuk membayar "uang tebusan pada Zionis", katanya. Maksud "kejam" Barat adalah penyebab perang dan krisis keuangan, serang Ahmadinejad.

Dalam pengulangan aksi walkout di PBB dan acara internasional lainnya dalam beberapa tahun belakangan ini, seorang diplomat AS yang mengamati pidato itu di Majelis Umum PBB meninggalkan separuh jalan dari pidato 20 menit itu.

Ke 27 negara Uni Eropa kemudian mengikuti dalam langkah protes yang terkoordinasikan.

"Tuan Ahmadinejad memiliki kesempatan untuk menyampaikan aspirasi rakyatnya sendiri pada kebebasan dan martabat, tapi malahan ia kembali berpaling ke cercaan anti-Semitik yang menjijikkan dan teori konspirasi yang tercela," kata juru bicara misi AS Mark Kornblau.

Delegasi Jerman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memprotes terhadap semburan kata-kata kasar, anti-Amerika, anti-Israel dan anti-Barat oleh Presiden Iran".

Dan seorang juru bicara Prancis mengatakan serangan Ahmadinejad "tidak dapat diterima".

Presiden Iran itu menyebabkan aksi walkout di PBB tahun lalu ketika ia menuduh pemerintah AS bisa di belakang serangan 11 September. Ia juga menggunakan pidato pada masa lalu untuk minta penghancuran Israel dan menyampaikan keraguan mengenai adanya holokaus.

Israel dan Kanada termasuk di antara negara-negara yang tidak memiliki diplomat di majelis itu bahkan pada awal pidato terakhir Ahmadinejad.

Ahmadinejad mengatakan pada pertemuan puncak PBB itu bahwa AS dan sekutunya telah menggunakan media Barat untuk "mengancam siapa saja yang mempertanyakan holokaus dan kejadian serangan 11 September dengan sanksi dan aksi militer".

Beberapa negara Eropa "masih menggunakan holokaus, setelah enam dasawarsa, sebagai pembenaran untuk membayar denda atau uang tebusan pada Zionis sebagai "keramat", sementara mereka "membolehkan pelanggaran dan penghinaan" terhadap agama lain.

Pemimpin Iran itu mengatakan ia telah diancam oleh pemerintah AS setelah ia tahun lalu menuduh pemerintah Amerika terlibat dalam serangan itu dan meminta penyelidikan internasional.

Pindah ke operasi AS untuk membunuh Osama bin Laden, Ahmadinejad mengatakan pemimpin Al Qaida itu seharusnya dibawa ke pengadilan "dalam upaya untuk mengenali elemen-elemen di belakang wilayah udara yang aman yang tersedia bagi pesawat penyerang untuk menyerang menara kembar World Trade Center".

Dalam serangam umum pada Barat, Ahmadinejad mengatakan: "Kemunafikan dan kebohongan dibolehkan dalam upaya untuk menjamin kepentingan dan tujuan imperialistik mereka".

"Perdagangan obat bius dan pembunuhan insah-insan tak berdosa juga dibolehkan dalam pengejaran atas tujuan-tujuan kejam itu," ia menambahkan.

"Mereka (Barat) melemahkan negara-negara melalui intervensi militer dan penghancuran infrastruktur mereka, dalam upaya untuk merampas sumber mereka dengan membuat mereka semua lebih tergantung."

Beberapa diplomat Barat mengatakan mereka telah memperkirakan pidato keras Ahmadinejad itu dan telah mempersiapkan rencana walkout sebelumnya.

Juru bicara Gedung Putih Jay Carney meremehkan pidato Ahmadinejad itu. "Pendapat kami mengenai kelakuan Iran dan penganiayaan buruknya pada rakyatnya sendiri telah diketahui. Saya mendapat pengetahuan bahwa presiden Iran memiliki kecaman seperti itu."