Pages

Friday, April 22, 2011

Tentara Thailand-Kamboja kembali Baku Tembak di Perbatasan, 6 Tewas


Suci Dian Firani - detikNews
 
Tentara Thailand-Kamboja kembali Baku Tembak di Perbatasan, 6 Tewas
Ilustrasi: Tentara Kamboja (AFP)
Bangkok - Militer Thailand dan Kamboja kembali terlibat baku tembak gara-gara sengketa batas wilayah di dekat kuil Hindu Preah Vihear. Insiden itu menyebabkan 6 orang tewas dan 12 lainnya terluka, termasuk 3 tentara Thailand yang dilaporkan dalam kondisi kritis.

Korban tewas terdiri dari 3 tentara Thailand dan 3 tentara Kamboja. Ribuan penduduk desa juga terpaksa dievakuasi. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (22/4/2011).

Menurut catatan, ini adalah kejadian paling serius sejak pertempuran pada bulan Februari 2011 lalu. Pertempuran di dekat kuil Preah Vihear yang telah berumur 900 tahun itu menyebabkan 10 orang tewas.

Kedua belah pihak saling menyalahkan atas bentrokan terakhir yang pecah di pagi hari dan berlangsung selama beberapa jam ini.

"Tentara Kamboja yang menembak pertama kali dengan senapan di Thailand dan kami hanya melakukan pembalasan yang sesuai. Saya pikir Kamboja ingin mengambil alih kuil di perbatasan," kata Menteri Pertahanan Thailand, Jenderal Prawit Wongsuwon.

Sebaliknya, Kamboja menuduh tentara Thailand memasuki 0,4 kilometer (0,25 mil) ke wilayahnya.

"Pasukan Thailand berbaris langsung menuju posisi pasukan Kamboja yang ditempatkan di kuil Krabei Ta dan meluncurkan serangan tak beralasan. Ini adalah satu lagi invasi oleh Thailand di Kamboja dan kita tidak bisa menerima hal ini," kata Juru Bicara Pemerintah Kamboja, Phay Siphan.

Perbatasan Thailand-Kamboja belum sepenuhnya dibatasi, sebagian karena dipenuhi dengan ranjau darat sisa dari perang di Kamboja. Konflik memanas ketika UNESCO memberikan status kuil Hindu Preah Vihear sebagai warisan dunia.

Pengadilan Dunia pada tahun 1962 memutuskan bahwa kuil itu milik Kamboja, namun kedua negara mengajukan klaim kepemilikan seluas 4,6 kilometer persegi (1,8 mil persegi) dari daerah yang berdekatan.

Kamboja telah meminta mediasi luar untuk membantu mengakhiri kebuntuan itu, tapi Thailand menegaskan sengketa harus diselesaikan melalui pembicaraan bilateral.

Pada bulan Februari, anggota Dewan Keamanan PBB menyerukan kepada kedua negara untuk "menahan diri" dan melakukan gencatan senjata. Permintaan itu disampaikan pemerintah Indonesia selaku ketua blok regional ASEAN.

"Indonesia, sebagai ketua ASEAN saat ini, menyerukan penghentian segera pertikaian antara Kamboja dan Thailand," kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa.

Dia mengatakan bahwa dia telah melakukan kontak dengan rekan-rekannya Thailand dan Kamboja, mendesak kedua negara untuk menyelesaikan pertikaian mereka melalui cara-cara damai.

detik news

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK