Pages

Saturday, February 25, 2012

Pemerintah Berencana Membeli Korvet yang Ditolak Brunei

KDB Nakhoda Ragam, KDB
Bendhara Sakam dan KDB
Jerambak kapal korvet kelas
Nakhoda Ragam teronggok
selama 10 tahun setelah Brunei
Darussalam sebagai pemesan
batal mengoperasikan. Aljazair
diberitakan akan mengakuisisi
ketiga korvet, tetapi
membatalkan, lebih memilih
frigate kelas FREMM. Indonesia
sedang bernegosiasi untuk
membeli ketiga korvet ini. (Foto:
Flickr)
25 Februari 2012: Besarnya
wilayah laut Indonesia membuat
TNI Angkatan Laut (TNI AL) terus
berbenah diri dengan menambah
armada tempurnya. Salah
satunya adalah dengan membeli
kapal perang dari negara lain.
Tersiar kabar bahwasanya TNI AL
sedang mengincar kapal perang
Nakhoda Ragam Class, sebuah
kapal perang kelas corvete
buatan BAe System Marine,
Inggris, yang tidak jadi dibeli AL
Brunei Darussalam karena suatu
masalah.
Menanggapi kabar tersebut,
kepada itoday, pengamat
pertahanan Muradi mengatakan,
jika memang kapal yang akan
dibeli adalah kapal kelas patroli,
maka tidak akan menjadi
masalah. Tetapi jika yang dibeli
adalah kapal perang yang
berukuran besar, maka itu
menjadi masalah. Sebab
kebutuhannya berbeda dengan
apa yang dibutuhkan Indonesia.
Pembelian alat utama sistem
senjata memang bukan seperti
membeli kacang goreng, setiap
negara memiliki kebutuhan yang
berbeda. Oleh sebab itu,
walaupun kapal yang dibelui
sama kelasnya, tetapi masalah
“jeroan” kapal bisa berbeda.
Karena setiap negara memiliki
spesifikasi dan kebutuhan
menghadapi tantangan yang
berbeda.
“Perairan Brunei itu sangat
sempit. saking sempitnya,
perairan Brunei mungkin bisa
dikelilingi dengan kapal patroli
kecil dalam waktu tiga jam saja.
Bandingkan dengan perairan
Indonesia,” jelas Muradi.
KRI Diponegoro-365 satu dari
empat korvet kelas SIGMA.
Pemerintah pernah
mencanangkan kapal perang baru
TNI AL dirancang merujuk disain
SIGMA. (Foto: Damen)
Melihat adanya perbedaan yang
sangat signifikan itu, Muradi
menganggap, rencana pembelian
kapal perang buatan Inggris yang
tidak jadi dibeli Brunei, adalah
solusi instan untuk jangka pendek
saja, karena untuk mengakali
anggaran pertahanan Indonesia
yang terbilang kecil.
Dari informasi yang diterima
itoday, rencana pembelian kapal
perang Nakhoda Ragam Class ini
sudah mencapai 70 persen, sudah
mencapai tahapan MoU. Namun
TNI AL tetap membuka
kemungkinan untuk membeli
kapal perang lainnya untuk
memperkuat armada tempurnya.
Nakhoda Ragam Class sendiri
adalah kapal perang kelas corvete
buatan Inggris yang dibuat
berdasarkan seri F2000, yang
memiliki kecepatan maksimal 30
knot.
Kapal perang ini dilengkapi sensor
radar dan avionik buatan Thales,
dipersenjatai dengan satu
meriam 76 mm, dua meriam
penangkis serangan udara kaliber
30 mm, torpedo, Thales Sensors
Cutlass 22, rudal permukaan-
udara Seawolf, rudal Exocet
MM40 Block II dan dilengkapi
dengan hanggar yang mampu
menampung satu S-70 Seahawk.
Sumber: itoday

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK