Memperingati hari Sepuluh Fajr Kemenangan Revolusi Islam (Dahe-ye Fajr), Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad secara resmi mengeluarkan perintah peluncuran satelit nasional Navid-e Elm-o Sanat. Demikian dilaporkan televisi al-Alam Jumat (03/2).
Satelit Navid-e Elm-o Sanat dibuat oleh Universitas Elm-o Sanat Tehran diluncurkan ke angkasa dengan ucapan Allahu Akbar bersandi suci "Ya Mahdi Adrikni" pada pukul 03:30 Jumat dinihari dan menempati jalur orbitnya dengan sukses.
Berdasarkan laporan ini, satelit yang dibuat Universitas Elm-o Sanat Tehran ini termasuk satelit pemantau yang bertugas memetakan bumi dengan presisi gambar yang sangat detil.
Satelit Navid-e Elm-o Sanat ini tergolong kelas mikro yang mengorbit di ketinggian 250 hingga 375 kilometer dan berat 50 kilogram dengan orbital sudut 55 derajat.
Aplikasi satelit ini dipergunakan untuk pelbagai kepentingan di bidang ilmu meteorologi, manajemen bencana alam, mengkaji kelembaban dan suhu udara, bahan kimia atmosfer, angin, salju, hujan dan samudera.
Satelit nasional Iran ini akan mengorbit bumi setiap kali dalam 90 menit dan kamera yang dipasang akan mengirimkan gambar dengan resolusi tinggi ke 5 stasiun bumi yang terletak di pelbagai daerah Iran.
Satelit Navid-e Elm-o Sanat lebih baik ketimbang satelit Omid dari sisi teknologi kontrol dan lebih stabil. (IRIB Indonesia/SL)
Satelit Navid-e Elm-o Sanat dibuat oleh Universitas Elm-o Sanat Tehran diluncurkan ke angkasa dengan ucapan Allahu Akbar bersandi suci "Ya Mahdi Adrikni" pada pukul 03:30 Jumat dinihari dan menempati jalur orbitnya dengan sukses.
Berdasarkan laporan ini, satelit yang dibuat Universitas Elm-o Sanat Tehran ini termasuk satelit pemantau yang bertugas memetakan bumi dengan presisi gambar yang sangat detil.
Satelit Navid-e Elm-o Sanat ini tergolong kelas mikro yang mengorbit di ketinggian 250 hingga 375 kilometer dan berat 50 kilogram dengan orbital sudut 55 derajat.
Aplikasi satelit ini dipergunakan untuk pelbagai kepentingan di bidang ilmu meteorologi, manajemen bencana alam, mengkaji kelembaban dan suhu udara, bahan kimia atmosfer, angin, salju, hujan dan samudera.
Satelit nasional Iran ini akan mengorbit bumi setiap kali dalam 90 menit dan kamera yang dipasang akan mengirimkan gambar dengan resolusi tinggi ke 5 stasiun bumi yang terletak di pelbagai daerah Iran.
Satelit Navid-e Elm-o Sanat lebih baik ketimbang satelit Omid dari sisi teknologi kontrol dan lebih stabil. (IRIB Indonesia/SL)
Ralph Shoenman: Navid-e Elm-o Sanat Bukti Kemampuan Iran Hadapi AS
Ralph Shoenman, pengamat politik menjelaskan, kesuksesan Republik Islam Iran meluncurkan satelit Navid-e Elm-o Sanat ke orbit menunjukkan kemampuan Iran menghadapi Amerika Serikat (AS).
"Mengingat perubahan intonasi petinggi AS dalam menyikapi Iran, petinggi Tehran harus melakukan persiapan matang mempengaruhi opini publik regional dan internasional menghadapi makar AS," ungkap Shoenman dalam wawancaranya dengan Press TV Jum'at (3/2).
Ia juga mengisyaratkan kesuksesan Iran meluncurkan salelit Navid-e Elm-o Sanat ke orbit dan menekankan, setiap keberhasilan Iran menunjukkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) negara ini untuk menghadapi ancaman Amerika Serikat.
Satelit Navid atau Gospel dirancang untuk mengumpulkan data tentang kondisi cuaca dan memantau bencana alam. Satelit tersebut memiliki berat sekitar 110 pon (50 kilogram) dan akan mengorbit bumi di ketinggian hingga 234 mil (375 kilometer), mengitari planet ini 15 kali sehari. Satelit ini dari jenis yang dikenal sebagai miniatur atau mikrosatelit, yang biaya produksi dan peluncurannya jauh lebih murah.
Satelit ini diluncurkan pada Jum'at dini hari pukul 3:30 waktu setempat. Hadir dalam acara tersebut, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Menteri Luar Negeri, Ali Akbar Salehi dan Menteri Negara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kamran Daneshjoo. (IRIB Indonesia/MF)
Produksi Massal Rudal Jelajah “Zafar” Dimulai
Program produksi massal rudal jelajah maritim baru bernama "Zafar" diresmikan oleh Kementerian Pertahanan dan Dukungan Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Ahmad Vahidi.
Fars News (4/2) melaporkn, produksi massal rudal tersebut diresmikan bertepatan dengan peringatan Sepuluh Hari Kemenangan Revolusi Iran. Tipe pertama rudal "Zafar" itu juga telah diserahkan oleh Brigjen Vahidi kepada panglima Angkatan Laut Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Laksamana Ali Fadavi.
Vahidi kepada wartawan mengatakan, "Seperti yang telah kami umumkan sebelumnya, produksi massal rudal Zafar telah dimulai hari ini (Sabtu, 4/2). Rudal ini adalah tipe rudal anti-kapal, jarak dekat dan dengar menggunakan sistem kendali radar. Rudal ini mampu menghancurkan target sedang hingga kecil dengan keakuratan tinggi."
Salah satu keunggulan rudal jarak dekat ini, menurut Vahidi, adalah flesibilitasnya untuk dipasang di berbagai jenis perahu cepat dan kapal patroli Iran, serta memiliki sistem penangkal perang elektronik. Rudal ini sepenuhnya hasil kerja keras para ahli militer dalam negeri Iran.
Lebih lanjut Vahidi menjelaskan, "Setelah ditembakkan, rudal ini akan menurunkan ketinggiannya dan setelah itu memasuki posisi jelajah sehingga tidak terdeteksi musuh dan pada tahap berikutnya adalah menemukan target pada ketinggian sangat rendah."
Menyangkut kecepatan penggunaan rudal tersebut, Vahidi menandaskan, rudal Zafar dapat ditembakkan dalam setiap tiga detik baik secara per unit, maupun multi-shot. (IRIB Indonesia/MZ)
Angkatan Udara Iran Siap Tempur
Komandan Angkatan Udara Iran mengatakan bahwa sanksi terhadap Iran telah mendorong negara ini untuk mencapai swasembada di berbagai bidang.
Berbicara pada upacara khusus menandai ulang tahun ke-33 kemenangan Revolusi Islam, Brigjend Hassan Shahsafi mengatakan, sanksi Barat telah memacu Angkatan Bersenjata Iran untuk mengukir prestasi unik di bidang teknis dan sains. Ditambahkannya, keahlian teknologi pengayaan uranium dan peluncuran satelit Omid ke orbit bumi adalah di antara beberapa prestasi negara.
"Iran mengadopsi doktrin defensif, tidak memiliki rencana untuk menargetkan negara manapun, dan menyeru semua negara regional untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan Timur Tengah, tanpa ketergantungan pada pasukan asing," jelasnya.
Brigjend Shahsafi menuturkan, Republik Islam Iran mengejar sebuah kebijakan yang independen dan mempertahankan kehadiran yang kuat di kawasan Teluk Persia, sejalan dengan posisi geostrategis penting di bidang keamanan dan energi.
"Angkatan Udara Iran dalam kesiapan tempur penuh untuk mempertahankan wilayah udara negara dan integritas wilayah serta memantau pergerakan musuh di kawasan untuk merespon setiap ancaman," tegasnya. (IRIB Indonesia/RM)
Berbicara pada upacara khusus menandai ulang tahun ke-33 kemenangan Revolusi Islam, Brigjend Hassan Shahsafi mengatakan, sanksi Barat telah memacu Angkatan Bersenjata Iran untuk mengukir prestasi unik di bidang teknis dan sains. Ditambahkannya, keahlian teknologi pengayaan uranium dan peluncuran satelit Omid ke orbit bumi adalah di antara beberapa prestasi negara.
"Iran mengadopsi doktrin defensif, tidak memiliki rencana untuk menargetkan negara manapun, dan menyeru semua negara regional untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan Timur Tengah, tanpa ketergantungan pada pasukan asing," jelasnya.
Brigjend Shahsafi menuturkan, Republik Islam Iran mengejar sebuah kebijakan yang independen dan mempertahankan kehadiran yang kuat di kawasan Teluk Persia, sejalan dengan posisi geostrategis penting di bidang keamanan dan energi.
"Angkatan Udara Iran dalam kesiapan tempur penuh untuk mempertahankan wilayah udara negara dan integritas wilayah serta memantau pergerakan musuh di kawasan untuk merespon setiap ancaman," tegasnya. (IRIB Indonesia/RM)
Iran Produksi Rudal Kendali Laser “Basir”
Republik Islam Iran memamerkan rudal kendali laser cerdas barunya yang diberi nama "Basir" dan merupakan hasil kerja keras para pakar militer domestik.
Hal itu dikonfirmasikan oleh Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi Senin (30/1) pada acara pameran rudal tersebut di Tehran. Vahidi menambahkan bahwa ini merupakan pertama kalinya para pakar domestik di Organisasi Industri Pertahanan Iran berhasil memproduksi rudal kendali laser canggih.
Ditegaskan Vahidi bahwa Basir dirancang untuk menghancurkan tank, kendaraan militer, jembatan, dan target bergerak atau permanen lainnya dengan tingkat keakuratan tinggi. Selain itu rudal tersebut juga mampu mengidentifikasi dan melacak target.
Brigjen Vahidi mencatat bahwa rudal tersebut memiliki memiliki jangkauan 20 km, dan sangat berguna di daerah pegunungan.
Vahidi menjelaskan bahwa Republik Islam Iran kini masuk dalam jajaran lima negara terkemuka dunia yang mampu memproduksi senjata pintar dengan menggunakan teknologi pribumi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Republik Islam telah meraih prestasi besar di sektor pertahanan dan bahkan mencapai kemandirian dalam produksi perangkat keras militer penting dan sistem pertahanan.
Tehrantelah berulang kali meyakinkan negara-negara lain, terutama negara jiran bahwa kekuatan militernya bukan ancaman bagi negara-negara lain, mengingat doktrin pertahanan Iran semata-mata berdasarkan pada prinsip pencegahan. (IRIB Indonesia/MZ)
sumber : irib
Hal itu dikonfirmasikan oleh Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi Senin (30/1) pada acara pameran rudal tersebut di Tehran. Vahidi menambahkan bahwa ini merupakan pertama kalinya para pakar domestik di Organisasi Industri Pertahanan Iran berhasil memproduksi rudal kendali laser canggih.
Ditegaskan Vahidi bahwa Basir dirancang untuk menghancurkan tank, kendaraan militer, jembatan, dan target bergerak atau permanen lainnya dengan tingkat keakuratan tinggi. Selain itu rudal tersebut juga mampu mengidentifikasi dan melacak target.
Brigjen Vahidi mencatat bahwa rudal tersebut memiliki memiliki jangkauan 20 km, dan sangat berguna di daerah pegunungan.
Vahidi menjelaskan bahwa Republik Islam Iran kini masuk dalam jajaran lima negara terkemuka dunia yang mampu memproduksi senjata pintar dengan menggunakan teknologi pribumi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Republik Islam telah meraih prestasi besar di sektor pertahanan dan bahkan mencapai kemandirian dalam produksi perangkat keras militer penting dan sistem pertahanan.
Tehrantelah berulang kali meyakinkan negara-negara lain, terutama negara jiran bahwa kekuatan militernya bukan ancaman bagi negara-negara lain, mengingat doktrin pertahanan Iran semata-mata berdasarkan pada prinsip pencegahan. (IRIB Indonesia/MZ)
sumber : irib
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK