Seorang utusan senior AS meminta bantuan China, Kamis (6/1) mengatasi krisis semenanjung Korea. China adalah satu-satu sekutu Korut di dunia.
Utusan AS itu, Stephen Bosworth bertemu dengan Wakil Menlu China Zhang Zhijun, Wakil Senior untuk Urusan Semenanjung Korea Wu Dawei dan Wang Jiarui, direktur Departemen Internasional Komite Sentral Partai Komunis. Bosworth diperkirakan berkunjung ke Jepang Kamis malam.
"Dubes Bosworth dan mitra-mitranya dari China telah mengadakan konsultasi bermanfaat bagaimana mengkordinasi langkah lanjutan menangani masalah Korea," demikian bunyi sebuah pernyataan Kedubes AS.
Jurubicara Kemlu China Hong Lei mengkonfirmasikan pertemuan Bosworth. "Semua pihak sepakat terus mengadakan kontak memelihara perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea dan mengenai pembicaraan enam pihak," kata Hong dalam jumpa pers.Pembicaraan mengenai program nuklir Korut melibatkan dua Korea, AS, China, Jepang dan Rusia tapi terhenti selama hampir dua tahun.
Bosworth diperkirakan akan meminta informasi dari China mengenai pembicaraan bulan lalu di Pyongyang antara pemimpin Korut Kim dan Anggota Dewan Negara China Dai Bingguo, pejabat kebijakan luar negeri senior China. China terus mendapat tekanan untuk mendorong Korut, sekutu eratnya, mengubah sikapnya setelah negara komunis itu membom sebuah pulau Korea Selatan (Korsel) akhir tahun lalu, menewaskan empat orang.
Korut akan menjadi masalah penting pada kunjungan Presiden China Hu Jintao ke Washington akhir bulan ini.
Bosworth bertemu Rabu (5/1) di Seoul dengan para pejabat Korsel dan mengatakan dia berharap penuh terselenggaranya "perundingan-perundingan serius" secepatnya mengenai Korut.
Di Washington hari Rabu, Menlu AS Hillary Rodham Clinton dan Menlu China Yang Jiechi mengadakan "pembicaraan panjang lebar" mengenai Korut dan meniadakan rincian mengenai kunjungan Hu pada 19 Januari, kata jurubicara Departemen Luar Negeri P.J. Crowly.
Crowly mengatakan baik AS maupun China menginginkan stabilitas di semenanjung Korea "Tidak ada dari kami ingin melihat munculnya Korut menjadi sebuah negara nuklir," katanya. "Kami berharap memperoleh hasil yang bermanfaat dari kunjungan itu dan pembicaraan-pembicaraan dengan Presiden Hu Jintao yang kami selenggarakan menghasilan suatu konsensus bagaimana cara terbaik ke depan."
Juga hari Rabu, Korut menyerukan bagi diadakannya pembicaraan "tak bersyarat dan lebih dini" dengan Korsel untuk mengakhiri ketegangan selama beberapa bulan. Seoul secepatnya menolak usul itu, yang dimuat oleh kantor berita resmi Korut Korean Central News Agency (KCNA), sebagai tidak jujur dan mengatakan pihaknya menunggu permintaan maaf bagi dua serangan mematikan yang disalahkan dilakukan Pyongyang. (AP/hr)
HARIAN ANALISA
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK