J-20 CINA Thursday, 13 January 2011 | |||||||||||||
BEIJING(SINDO) – China tak bisa dipandang sebelah mata dalam teknologi pesawat siluman.Ini setelah dua hari yang lalu China dilaporkan menguji coba pesawat perdana mereka. Beijing telah menunjukkan taringnya dengan sukses menguji coba pesawat jet tempur berteknologi siluman, yakni J-20. Pesawat tempur itu menjadi andalan China dalam mempertahankan teritorialnya. Dengan suksesnya uji coba J- 20,musuh bebuyutan Negeri Panda, Amerika Serikat (AS) langsung bersikap waspada dengan perkembangan teknologi militer Negeri Tirai Bambu itu yang dinilai sangat pesat. Informasi yang tidak diragukan menyebutkan teknologi J-20 hampir sama seperti pesawat siluman terbaru AS, yakni F-22 Raptor dan B-2 Spirit. (F-22 Raptor) USA (F-35A Lightning II) USA Jet tempur siluman China memiliki bodi lebih besar dari jet siluman yang sudah ada. J-20 dikemudikan satu orang,dua mesin,serta lebih berat dan besar dari Sukhoi T-50 milik Rusia dan F-22.Menurut Ted Galen Carpenter, seorang ahli pertahanan di Institut Cato,Washington, mengatakan bahwa pesawat tempur China ini tidak akan membawa perubahan. Penerbangan pertama prototipe Sukhoi Pak Fa T-50 Russia “Keseimbangan kekuatan dunia tidak akan berubah dalam 10 tahun mendatang.Namun, secara psikologi dan simbol memang penting,” tutur Carpenter. China selama ini terganggu dengan kehadiran militer Amerika di halaman belakang mereka. Sebelumnya, para analis memperkirakan J-20 bakal dirilis pada 2019 mendatang.Yang membuat miris pada pakar pertahanan adalah J-20 memadukan antara teknologi Rusia dan AS.Kekurangan teknologi pesawat siluman AS dan Rusia ditutupi J-20.Rentang sayap dengan lebar 14 meter dan berbobot 36.000 kg membuat pesawat tersebut sangat kokoh. Dengan bangganya, Beijing mengklaim bahwa teknologi J-20 merupakan buatan anak dalam negeri. Sementara itu, Matthew Buckley, pilot jet tempur Angkatan Laut AS menyebutkan bahwa J-20 memiliki kemampuan siluman.“Pesawat F-18 yang saya terbangkan seperti truk besar dalam radar. Pesawat itu ada kemungkinan sama sekali tidak tampak,”tuturnya. Disisilain,menurutKerryBrown, dari lembaga Chatham House,J-20 menunjukkan kemampuan riset militer China. “Namun,kemampuan Beijing masih jauh di belakang AS,” ujarnya. Kemampuan J-20 hanya untuk kepentingan pertahanan China dan menekan Taiwan. Sementara itu, Richard Fisher, senior fellowhubungan militer Asia di International Assessment and Strategy Center,lembaga keamanan di Washington menyatakan bahwa pejabat China mengaku program itu bertujuan menandingi F- 22 Raptor. “Pesawat itu memiliki potensi besar mengalahkan F-22 dan jauh lebih unggul dibanding F- 35,”paparnya. Spesifikasi resmi J-20 memang belum dirilis ke publik secara detail. Jika dibandingkan F-22 Raptor milik AS, J-20 tidak kalah saing.Khusus F-22 Raptor,awalnya diperuntukkan menyaingi pesawat tempur Rusia. Kelebihan utama F-22 salah satunya adalah radar AN/APG-77 AESA yang dirancang untuk operasi superioritas udara dan serangan darat, yang sulit dideteksi pesawat lawan,menggunakan apertur aktif dan dapat melacak beberapa target sekaligus dalam cuaca apapun. AN/APG-77 mengganti frekuensinya 1.000 kali setiap detik.Ini membuatnya juga sangat sulit dilacak. Radar tersebut juga dapat memfokuskan emisi terhadap sensor lawan dan membuat pesawat lawan mengalami gangguan. Dalam hal kemampuan senjata, F-22 dirancang untuk membawa peluru kendali udara ke udara yang tersimpan secara internal di dalam badan pesawat agar tidak mengganggu kemampuan silumannya. Pesawat ini juga bisa membawa bom,misalnya, Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Small- Diameter Bomb (SDB) yang lebih baru. Untuk senjata cadangan, F- 22 membawa meriam otomatis M61A2 Vulcan 20 mm yang tersimpan di bagian kanan pesawat. Meriam ini membawa 480 butir peluru dan akan habis bila ditembakkan secara terusmenerus selama sekitar lima detik. Pesawat siluman AS lainnya adalah Northrop Grumman B-2.B-2 berteknologi siluman yang kerap digunakan untuk mengebom. B-2 digunakan dalam tiga peperangan AS,yakni Perang Kosovo pada 1999 saat pesawat siluman tersebut menghancurkan 33% target pengeboman Serbia dalam delapan pekan.B-2 juga menjatuhkan bombom pada rakyat Afghanistan dengan dukungan pengisian bahan bakar di udara.Dalam perang Irak, B-2 juga turut diterjun dalam operasi tempur udara. Karakteristik B-2 sangat khas. Pesawat itu mampu melakukan penetrasi ke wilayah musuh tanpa terdeteksi sedikit pun karena mampu meredam radar yang dipancarkan melalui visual atau pun suara. Mesin-mesinnya tertanam di dalam sayap.Namun, sebagian besar spesifikasitidakdiumumkanke publik. Selain B-2,AS juga memiliki F- 35 yang memiliki kemampuan siluman. Pesawat tersebut memiliki kursi tunggal, mesin tunggal, dan merupakan generasi kelima pesawat tempur yang mampu melakukan serangan darat dengan efektif. Pesawat itu didesain tim industri penerbangan antariksa yang dipimpin Lockheed Martin dan pertama kali terbang pada 15 Desember 2006. Rusia pun tidak kalah. Rusia berusaha menandingi superioritas Amerika Serikat dalam hal kecanggihan pesawat tempur militer berteknologi siluman.Rusia ingin mengangkat kedigdayaan pesawat tempur seperti pada zaman Uni Soviet.Awal tahun lalu, Rusia menguji coba T-50 setelah dua dekade F22-Raptor milik AS menjadi raja di udara. Pesawat jet militer generasi kelima ini tidak dapat terlihat oleh radar, dan sistem penerbangan maupun sistem persenjataan yang canggih.Pesawat siluman itu juga mampu terbang dalam kecepatan superionik lebih dari 1.200 km/jam. Pesawat T-50 bakal menambah kemampuan pertahanan Rusia karena selama ini hanya AS yang memiliki pesawat jet sejenis. Ingin menjadi pesaing Washington, Moskow berjanji akan membuat 1.000 pesawat tempur siluman dalam empat dekade mendatang. Rusia mengandalkan India sebagai pelanggan utama pesawat tempur Sukhoi. Ide awal pesawat siluman sebenarnya ditemukan seorang pakar dari Rusia. Ironisnya, kini, Rusia justru berada di belakang AS.Awalnya, ide pesawat siluman ditemukan Pyotr Ufimsev pada 1966 dengan hipotesis berjudul Metode Gelombang Tepian dalam Teori Fisik Difraksi.Ufimtsev adalah ahli yang berpengalaman dalam Institut Rekayasa Radio Moskow. Ufimtsev mengalkulasikan cara- cara baru, yakni membentuk ruang bentuk geometris khusus yang mencerminkan radiasi elektromagnetis. Dengan menciptakan kalkulasi silang sebuah radar yang mudah dilumpuhkan. Dia menetapkan rumus konfigurasi bersisi dua dimensi, berupa tata cara mengutak-atik komponen dalam sebuah radar. Hasilnya, radar bisa terganggu bila dikacaukan dengan sinar dua dimensi tadi. Hingga kemudian, pada 1979, Rusia mengembangkan satu pesawat intai dan dari uji coba ternyata berhasil mengecoh radar antipesawat terbang AS di Padang Pasir Nevada. Namun, pada 1976, salinan teknologi pesawat siluman tersebut akhirnya bocor dan jatuh ke tangan AS. Dikembangkan Divisi Teknologi Angkatan Udara Amerika hingga mengembangkan teknologi siluman tersebut dengan hasil nyata,SR-71 Blackbird,F-117, dan B-2. (AFP/Guardian/ andika hm) Tidak kalah dengan AS,Russia, dan Cina , Negara kita indonesia bersama sahabat kita Korsel sedang membangun Jet tempur generasi kelima speknya dibawah F35 diatas F16 yang bernama F33 sebelumnya KFX, mudah mudahan dengan begitu RI akan bangkit seperti Korsel dan Cina , mandiri dalam pengadaan alutsistanya dan memberdayakan Industri pertahannnya kusunya PT DI. adapun info F33 adalah sebagai berikut
F-33 (sebelumnya KF-X) adalah sebuah program Korea Selatan dan Indonesia untuk mengembangkan pesawat tempur multi-fungsi canggih untuk Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) dan Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara (TNI-AU)[1], program ini dipelopori oleh Korea Selatan dengan Indonesia sebagai mitra utama. Negara-negara lain seperti Turki telah menunjukkan minat dalam kerjasama pengembangan dan produksi pesawat. Ini adalah program pengembangan pesawat tempur kedua Korea Selatan setelah KAI FA-50. Proyek ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Korea Selatan Kim Dae-Jung pada upacara wisuda di Akademi Angkatan Udara pada Maret 2001. Meskipun persyaratan operasional awal untuk program KF-X seperti yang dinyatakan oleh ADD (Badan Pengembangan Pertahanan) adalah untuk mengembangkan pesawat ber kursi-tunggal, ber mesin jet kembar dan dengan kemampuan siluman (stealth) yang lebih baik dibanding Dassault Rafale atau Eurofighter Typhoon, tapi masih kurang stealth dibanding Lockheed Martin F-35 Lightning II, fokus dari program tersebut telah bergeser untuk memproduksi pesawat tempur dengan kemampuan lebih tinggi dari pesawat tempur kelas KF-16 pada tahun 2020. [2][3] WIKIPEDIA/INDONESIA DEFENCE |
Wednesday, January 12, 2011
J-20,Perpaduan Teknologi AS dan Rusia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2011
(2335)
-
▼
January
(289)
- Militer Mesir Akhirnya Berpihak pada Rakyat, Selam...
- Rusia Ajak Indonesia 'Main Perang-perangan'
- Terjadi Peningkatan Pelanggaran Militer Malaysia D...
- TNI Siagakan Hercules Evakuasi WNI di Mesir
- Peningkatan Kekuatan Militer Asing Ancam Indonesia
- Industri Pertahanan Indonesia Sekarat
- Rusia Tak Akan Embargo Alutsista untuk Indonesia
- Indobatt Hadiri Peringatan Hari Republik India
- SBY Perintahkan 6.100 WNI di Mesir Dievakuasi Lewa...
- Russian answer to U.S. reusable robotic spacecraft...
- US senator demands probe of tanker mix-up
- Iran to showcase new rockets, satellites
- Electronic warfare a new career field
- LHD Mistral, Kapal Serang Amfibi Terbaru Rusia Dar...
- Roket Yang Ditembakkan ke Kantor Polisi Mesir Hant...
- Panglima: Tak Ada Mark-up di TNI
- Rakyat Mesir Siap-Siap Gelar Demonstrasi Jutaan Umat
- Israel Paksa Barat Berhenti Mengkritik Mubarak
- Skenario Berbahaya, Mubarak Kerahkan Penembak Jitu
- Israel Kirim Senjata ke Mesir Untuk Menumpas Demon...
- Helikopter Israel Tiba di Mesir, Banjir Darah Hing...
- Habibie: Indonesia Harus Kuasai Dua Teknologi Utama
- Brak!! Habibie Gebrak Meja Komisi I DPR Saat Bahas...
- Habibie Jadi 'Presiden' Lagi Saat Rapat dengan Kom...
- Catatan kecil kekuatan TNI AU kita
- PT AP & TNI AU Teken Kesepakatan Gunakan Bandara B...
- Russia's Angara booster rocket to be 'ready for te...
- Russia to continue developing missile defense system
- Mumpung Mesir Kacau, Israel Menjarah
- Mubarak Lengser, Suplai Gas Mesir ke Israel Diputus!
- Pasukan Komando Israel Masuki Kairo
- Biografi Bapak Teknologi Indonesia B.J. Habibie
- Komisi I DPR Undang Habibie
- Batalyon-466 Paskhas Latihan SAR Terpadu
- Kemandirian Teknologi Militer Indonesia
- Turki Menggandeng Alenia Aeronautica Dan Embraer D...
- Korsel Akan Membuat Jet Siluman Pertama Pada Tahun...
- WZ-10 Memasuki Dinas Operasional
- Germany to take fewer A400M planes
- Pentagon Spokesman Discusses China, North Korea
- Bill Clinton meminta peran Indonesia dalam rehabil...
- Menhan Menerima Kunjungan Dubes Finlandia dan Vietnam
- TNI AL “Repowering” 6 Kapal
- Menhan : F-16 TNI AU Akan Diupgrade Block 32
- Hibah F16 Menguntungkan
- Latihan Manuver Taktis KRI Frans Kaisiepo-368
- 2011, TNI peroleh anggaran sebesar Rp 44 triliun
- AS Hibahkan 24 Pesawat F-16, DPR Khawatir Intervensi
- Kesultanan Aceh (bukti malaka dulu milik indonesia)
- Malaysia Klaim Pulau Sumatera
- Kerajaan Sriwijaya ( bukti malaka dulu milik Indon...
- KSAU: Hibah F-16 Tunggu Jawaban AS
- Indonesia Looking for Trainer/Attack Aircraft
- Tak Ada Tekanan AS dalam Sidang Video Kekerasan TN...
- Tiongkok Bantah Jiplak Teknologi Pesawat AS
- Siluman dari Pesawat AS yang Jatuh di Serbia
- France-Russia sign Mistral warships deal
- DTI Will Continue Other Project : UAV, AAV
- TNI Siapkan Tender Pengadaan Kapal Selam
- Dubes Australia : Australia Menganggap Penting Hub...
- F-15E flies with new radar system
- Kepolisian AS Sebarkan Islamophobia
- Inilah Dukungan Baru AS terhadap Israe !
- Radar TNI AU Tak Pernah Deteksi Benda Luar Angkasa
- Kasau Serahkan OV-10 Bronco ke Musdirla
- Jet Tempur China Bikin Gerah Amerika Serikat
- AS Kecam Vonis Pelaku Video Kekerasan Papua
- KRI Banda Aceh Akan Lengkapi Armada TNI AL
- EKUADOR HARAPKAN KERJASAMA ANGKATAN UDARA DENGAN I...
- Wuih! Misil Supersonik Masuk Jajaran Persenjataan KRI
- TNI AL Tingkatkan Pengawasan Pulau Terluar
- AS tidak Terlibat Patroli di Selat Malaka
- TNI-AL Akan Uji Persenjataan Strategisnya
- Transfer Teknologi Alutsista Harus secara Bertahap
- TNI AL Kirim Personel 'Colong' Teknologi Alutsista...
- Penambahan Pesawat TNI AU Terus Diupayakan
- RI- Republik Korea Akan Tingkatkan Kerjasama Indus...
- SAF Troops Thunder On in New Zealand
- Konsep Pembangunan Aviation Park Disiapkan
- APMM Gets Six New Patrol Boats to Combat Maritime ...
- KRI Banjarmasin
- Kepastian Hibah F-16 Belum Dapat Jawaban AS
- JAGM Completes Flying Qualities Tests on Navy’s F-...
- What the Pentagon’s Top Tester Said About the F-35B
- KC-10 marks 20 years of deployment, nearly 30 year...
- Russia, U.S. to discuss Afghan helicopter deal in ...
- Ini Dia Alasan Kekhawatiran AS Atas Iran
- Hadapi Kapal AS, Iran Kirim Kapal Perusak ke Medit...
- Sarjito Jadi Komandan Resimen Kavaleri 1-MAR
- CAE Wins C-130H Simulator Contract for Malaysia
- SGPV Akan Menggunakan Basis Gowind Class
- AL Thailand Akan Beli 2 Kapal Selam Bekas Pakai
- Direktur Asia-Timur Tengah UNDPKO Kunjungi Konga L...
- TNI AL Tingkatkan Pengamanan Wilayah Perbatasan
- Tank Tempur Kodam VII Telat Tiba di Pelabuhan Maka...
- AL Korsel Lumpuhkan Bajak Laut Somalia
- Russia, EADS continue fight for Indian aerial tanker
- China tidak Ingin Lomba Senjata
- Fly Pass Pesawat Tempur Hawk Meriahkan Sertijab Da...
- RI-Turki Bangun Kerjasama di Bidang Industri Perta...
-
▼
January
(289)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK