Pages

Thursday, May 19, 2011

Panglima TNI : Revitalisasi Industri Strategis Untuk Tingkatkan Industri Pertahanan Nasional



tni_revitalisasiJakarta, Seruu.com - “Dalam periode kedua masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa kali telah menunjukkan keinginannya untuk merevitalisasi industri strategis pertahanan, guna mengembangkan kemampuan industri dalam negeri bagi kepentingan pembangunan ekonomi nasional. Revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional sekaligus memberikan kontribusi bagi kepentingan pembangunan ekonomi.”
Demikian dikatakan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. pada acara Seminar Revitalisasi Industri Strategis yang diselenggarakan Harian Umum Sinar Harapan, Kementerian Pertahanan dan Perum LKBN Antara di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara Lt II Jl. Medan Merdeka Selatan 17 Jakarta, Rabu (18/5). Seminar diselenggarakan dalam rangka menyongsong ASEAN Defence Minister’s Meeting yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 – 20 Mei 2011.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 7 tahun 2008 tentang kebijakan umum pertahanan negara, memuat bahwa satu permasalahan aktual dalam penyelenggaraan pertahanan negara adalah rendahnya kondisi dan jumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista), terkait dengan rendahnya pemanfaatan industri pertahanan nasional dan embargo oleh negara - negara produsen utama, untuk itu diperlukan percepatan terwujudnya kemandirian industri pertahanan.
Dokumen Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Perindustrian RI serta Kementerian Negara BUMN tentang percepatan penggunaan alutsista produksi dalam negeri tahun 2006, merupakan komitmen bersama yang bisa memberikan harapan bagi terwujudnya industri pertahanan nasional. Namun demikian untuk mewujudkan hal tersebut Indonesia masih mengalami kendala yang diantaranya adalah keterbatasan anggaran negara, hal ini mendorong pemerintah untuk terus mengagendakan revitalisasi industri strategis nasional.
Menurut Panglima TNI, terdapat tiga catatan penting dalam revitalisasi industri strategis yang diarahkan bagi percepatan dan perluasan ekonomi. Pertama, adalah revitalisasi industri dan potensi pertumbuhan pasar; kedua, horison industri nasional umumnya sering terjebak oleh target laba jangka pendek dan ketiga, revitalisasi yang mendasari semua aspek – aspek revitalisasi yaitu revitalisasi ketekunan dalam menjalin kerjasama antar lembaga, revitalisasi semangat, kemauan dan nasionalisme setiap pelaku nasional, para ahli dan peneliti, kalangan akademisi serta komponen terkait lainnya dalam memegang komitmen dan menegakkan disiplin termasuk komponen pengguna industri pertahanan yaitu TNI. Revitalisasi tersebut merupakan kunci utama menuju pembangunan industri menuju pembangunan industri strategis dalam rangka percepatan dan perluasan ekonomi nasional.
Seminar Pertahanan ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro selaku Keynote Speaker, Menteri Pertahanan Malaysia Datok DR Ahmad Zahid bin Hamidi, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datok Syed Munsche Afzarudin, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar, serta perwakilan dari negara – negara sahabat ASEAN dan para pejabat TNI.
Adapun para pembicara dalam Seminar Pertahanan adalah Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin; Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN, DR Irnanda Laksanawan; Komisaris Utama PT. PAL, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno; Pengamat Masalah Pertahanan DR M. Riefqi Muna; Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. Dirgantara Indonesia, Bapak Dita Ardonni Jafri dan Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Dirjen Pothan Kemenhan RI, Brigjen TNI Agus Suyarso. [puspen/ir]

Seruu.com

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK