Pages

Tuesday, August 10, 2010

Relawan Indonesia Bangun Sumber Air Bersih di Gaza


Khairul Ikhwan - detikNews

Dok Dompet Dhuafa
Gaza - Tim Relawan Indonesia dari Dompet Dhuafa (DD) membangun tiga sumber air bersih di di Gaza, Palestina. Fasilitas senilai Rp 1 miliar tersebut diharapkan dapat beroperasi pada bulan Ramadan mendatang dan dapat mengurangi ketergantungan warga terhadap Israel dalam pasokan air dan makanan.

General Manager Program Sosial DD, Bambang Suherman menyatakan, ketiga sarana air bersih itu masing-masing berkapasitas 80 ribu liter per jam. Fasilitas ini akan memberikan manfaat besar bagi upaya pemandirian warga.

Gaza hingga saat ini masih terus berjuang untuk memenuhi
kebutuhan dasar pangan mereka dari kemampuan mereka sendiri.

"Air bersih ini bermanfaat untuk mendukung upaya reviltalisasi kawasan perkebunan dan pertanian di Gaza sehingga warga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri," kata Bambang Suherman melalui telepon kepada detikcom di Medan, Sabtu (24/7/2010).

Disebutkan Bambang, hingga sekarang warga di sana masih berupaya
merevitalisasi lahan pertanian di bekas lahan lama yang dulu dihancurkan Israel. Rusaknya lahan pertanian ini membuat warga memiliki ketergantungan yang besar terhadap Israel untuk keperluan pangan, seperti sayur dan buah-buahan.

Areal pertanian yang rencananya akan direvitalisasi tersebut luasnya mencapai 1.500 ekar (atau sekitar 607 hektar) yang terpisah di beberapa tempat.

Untuk mendukung upaya tersebut, dibutuhkan sumber air yang cukup banyak. Saat ini hanya ada empat sumber air bersih yang mampu mengairi lahan seluas 400 ekar. Dua di antaranya berkapasitas 30 ribu liter per jam dan dua unit lagi berkapasitas besar 80 ribu liter per jam. Dengan adanya pembangunan tiga sarana air bersih yang bersumber dari donasi warga Indonesia itu, maka areal yang akan direvitalisasi bertambah.

"Mungkin bertambah sekitar 300 ekar atau sekitar 121 hektar. Tentu saja air tersebut juga bermanfaat bagi keperluan sehari-hari
keluarga-keluarga yang ada di Gaza," kata Bambang.

Ketiga sumber air bersih yang dibangun DD tersebut terletak di
Rafah-Gaza, berbatasan dengan daerah Khan Yunis. Menurut Bambang, di
kawasan ini masih terlihat bangunan-bangunan permanen bekas tempat
tinggal yang sudah dihancurkan.

Dalam pembangunan sarana air bersih tersebut, yang dimulai sejak 17 Juli lalu, DD bekerjasama dengan lembaga Jama'ah al-Khairiyah al-Ijtima'iyyah yang dipimpin DR Fuad al-Nahl. Selain fokus pada bidang pertanian, lembaga ini juga juga memiliki organisasi intermediator untuk program pendidikan, kesehatan, dan rehabilitasi korban serangan Israel.

"Begitu MoU-nya ditandatangani, maka pembangunan langsung dimulai.
Secara teknis pengerjaan itu mereka yang kelola, tetapi komunikasi untuk mengetahui perkembangan proyek kerjasama itu tetap berlangsung.
Diperkirakan, pada Ramadan ini, atau sebelum musim dingin ketiga sarana air bersih tersebut dapat beroperasi," kata Bambang.

Jika sumber air itu bisa dioperasikan dan bisa menyuburkan lahan
pertanian di sana, maka warga Gaza tidak perlu membeli sumber pangan
seperti sayur dan buah-buahan dari luar, baik dari Mesir apalagi Israel.

Hanya kebutuhan listrik yang sampai saat ini masih bergantung kepada
Mesir dan Israel, kata Bambang.
(rul/mad)

detik

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK