Pages

Sunday, June 3, 2012

Presiden: Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan


Presiden SBY disambut upacara militer ketika tiba di Pulau Nipah, Sabtu (2/6). (Foto: haryanto/presidensby.info)

 2 Mei 2012, Pulau Nipah, Kepri: KRI Diponegoro-365 yang membawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono merapat di dermaga Pulau Nipah, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (2/6) pukul 16.00 WIB.

Setibanya di Pulau Nipah, SBY dan Ibu Ani disambut Korps Marinir TNI AL dan Satuan Tugas Pengamanan Pulau Nipah, setelah itu melaksanakan peninjauan pulau dan barak Satgas Pulau Terluar Nipah.

Usai peninjauan, Presiden SBY memberikan keterangan pers kepada wartawan. "Dalam pelayaran tadi, saya mendapatkan briefing dari Menteri Pertahanan dan dilanjutkan Menteri Kelautan dan Perikanan," kata SBY. "Menhan melaporkan kepada saya apa saja yang telah dikembangkan di pos depan kita ini, satuan Marinir dan satuan Angkatan Darat, dengan komposisi kurang lebih dua pertiga Marinir dan sepertiga Angkatan Darat, yang tentu melaksanakan tugas-tugas pos depan tempur bagi pertahanan negara kita," jelas SBY.

"Juga dilaporkan kepada saya, rencana pembangunan Batalyon Marinir di wilayah ini. Dan telah saya putuskan tadi, dari 3 alternatif yang diusulkan Menteri Pertahanan dan Panglima TNI, kita pilih tempat yang kita rasa paling memiliki nilai strategis dan taktis, dan insya Allah akan segera dibangun," ujar Presiden.

"Dengan demikian akan ada 1 Batalyon Marinir di kawasan ini yang disamping benar-benar menjadi pos depan pertahanan kita, juga bisa ikut menjaga keamanan di Selat Malaka dan Selat Singapura di bagian kita, dan kemudian juga ikut dalam menghadapi kejahatan transnasional bersama-sama dengan Kepolisian dan penegak hukum yang lain," terangnya.

Presiden SBY menyapa petugas saat meninjau barak Satgas Pulau Terluar Nipah saat mengunjungi pulau ini, Sabtu (2/6) sore. (Foto: anung/presidensby.info)

Presiden SBY mendapatkan penjelasan mengenai rencana pengembangan Pulau Nipah, Sabtu (2/6). (Foto: haryanto/presidensby.info)

Sementara dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Presiden SBY mendapatkan penjelasan bahwa wilayah Nipah nanti juga akan dikembangkan, sehingga disamping berfungsi sebagai pos depan pertahanan, juga ada kegiatan ekonomi yang akan dilaksanakan. "Mengingat kawasan kita ini: Batam Bintan, Karimun, Singapura, dan Johor adalah kawasan ekonomi dan usaha, kita ingin memanfaatkan letak yang strategis ini untuk kepentingan ekonomi kita. Namun demikian, Nipah kita bangun, kita rancang memang untuk gugus depan pertahanan kita," SBY menegaskan.

Saat melakukan peninjauan di Pulau Nipah, Presiden SBY dan Ibu Ani menyempatkan menanam pohon di wilayah itu. SBY menanam pohon Waru, sementara Ibu Ani menanam pohon Jati Londo. Setelah menyampaikan keterangan pers, SBY dan Ibu Ani melanjutkan perjalanan menuju Pulau Bintan, masih di wilayah Kepulauan Riau, dengan Ferry Dumai Line-1.

Presiden Meninggalkan Singapura Menuju Pulau Nipah dengan KRI Diponegoro

Presiden SBY dan Ibu Ani meninggalkan Singapura menuju Pulau Nipah, Indonesia, dengan KRI Diponegoro-365 dari Changi Naval Base, Sabtu (2/6) pukul 13.30 WIB. (Foto: anung/presidensby.info)

2 Mei 2012, Singapura: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono dan delegasi meninggalkan Singapura menuju Pulau Nipah, Indonesia, dengan KRI Diponegoro-365 dari Changi Naval Base, Sabtu (2/6) pukul 13.30 WIB.

Rombongan Presiden SBY dilepas Duta Besar RI untuk Republik Singapura Andri Hadi, Atase Pertahanan RI Kol (Pnb) Mochamad Fadjar Sumarijadji, serta siswa-siswi KBRI yang mengenakan seragam pramuka dan melambai-lambaikan miniatur bendera Merah Putih.

Di atas kapal, di bawah terik sinar matahari, Presiden SBY disambut dengan upacara penyambutan militer. Selesai upacara penyambutan, Presiden SBY dan Ibu Ani melakukan peninjauan dalam kapal. KRI Diponegoro kemudian perlahan mulai meninggalkan Changi Naval Base dan berlayar menuju Pulau Nipah, Provinsi Kepulauan Riau.

Perjalanan menuju Pulau Nipah ditempuh selama lebih kurang 1 jam 30 menit. Selama perjalanan menuju Pulau Nipah, KRI Dipenogoro mendapat pengawalan dari KRI Kujang dan KRI Clurit

Presiden SBY saat saat berlayar dengan KRI Diponegoro menuju Pulau Nipah, Sabtu (2/6) siang. (Foto: anung/presidensby.info)

Presiden SBY memberikan penghormatan balasan ketika menerima penghormatan sailing pass dan flying pass di anjungan lambung kiri KRI DPN-365, Sabtu (2/6) siang. (Foto: anung/presidensby.info)

Dari atas kapal KRI Diponegoro, Presiden SBY meninjau perairan Indonesia dalam perjalanan menuju Pulau Nipah, Sabtu (2/6) siang. (Foto: anung/presidensby.info)

Tiga puluh menit setelah KRI Diponegoro meninggalkan dermaga, dari anjungan kapal, SBY dan Ibu Ani menerima penghormatan sailing pass dan flying pass di anjungan lambung kiri KRI DPN-365, sebagai tanda memasuki wilayah perairan Indonesia. Sailing pass dan flying pass dilakukan oleh KRI Ahmad Yani-351, KRI Pati Unus-371, KRI Kapitan Pattimura-384, dan pesawat Cassa U-618.

Presiden SBY pun memberikan penghormatan balasan. Mendampingi Presiden SBY, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mensesneg Sudi Silalahi, Setkab Dipo Alam, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan KSAL Laksamana TNI Soeparno.

Dengarkan Paparan Menhan di atas KRI Diponegoro

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendengarkan paparan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di atas KRI Diponegoro, dalam perjalanan dari Singapura menuju Pulau Nipah, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (2/6) siang.

"Sambil menuju Pulau Nipah, pos depan pertahanan kita yang akan kita tinjau, saya memberi kesempatan kepada Menhan bersama Panglima TNI untuk memaparkan laporan," kata SBY di awal acara.

"Silakan melaporkan tentang, pertama, gelar yang telah kita lakukan di Pulau nipah. Kedua, rencana pembangunan pangkalan untuk batalyon marinir di Pulau Batam atau di manapun nanti yang direkomendasikan kepada saya. Kemudian jika waktu masih memungkinkan, dijelaskan kebijakan kita untuk membangun Pulau Nipah ke depan," SBY menambahkan.

Sumber: Presiden RI

4 comments:

  1. Disamping batalyon Marinir dan AD, tentunya kompi Kopassus juga perlu ditempatkan disana daripada nggrombol disekitar Jakarta.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju sekali. ..!! kalau bisa jangan di sumatra ajaaa.."propensi papua butuh pasukan pemburu dengan sytem tarik, new mession selesai cepat di tarik pulang kebarak untuk di gantikan polisi supaya perutnya polisi enggak kayak orang hamil semua.hehe...!!!

      Delete
    2. setuju sekali. ..!! kalau bisa jangan di sumatra ajaaa.."propensi papua butuh pasukan pemburu dengan sytem tarik, new mession selesai cepat di tarik pulang kebarak untuk di gantikan polisi supaya perutnya polisi enggak kayak orang hamil semua.hehe...!!!

      Delete
  2. kipam 70 :
    Gombal kamu, nggak tahu mereka banyak yang operasi.

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK