12 Juni 2012, Makassar: Komando Operasi Angkatan Udara wilayah II (Koopsau-II) akan menambah pesawat tempur tipe F-16 sebanyak 24 buah dari Amerika, dan tambahan berupa pesawat Super Tucano dari Brazil sebanyak 2 unit.
Kedua tipe pesawat tempur tersebut adalah bantuan dari Kementerian Pertahanan RI. Marsekal Pertama Agus Supriana, yang akan dilantik sebagai Panglima Koopsau II mengantikan Marsekal Muda TNI Ismono Wijayanto, Selasa (12/6), di Makassar, mengatakan bantuan unit pesawat tempur dari Kementerian Pertahanan sangat membatu dalam penjagaan batas negara kesatuan Republik Indonesia.
“Nantinya ke-24 pesawat F-16 tersebut, akan bermarkas di Madiun dan pesawat Super Tucano akan bermarkas di Jawa timur. Rencananya pesawat yang didatangkan akhir tahun ini, akan berkeliling ke seluruh wilayah Koopsau II yang berjumlah 21 pangkalan udara,” kata Agus.
Sumber: Infopublik
Kemhan Jajaki Kerjasama Produksi Alutsista dengan Belarusia
2 Juni 2012, Jakarta: Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Senin (12/6) menerima Menteri Luar Negeri Republik Belarus, Sergei Martynov di Kantor Kementerian Pertahanan RI. Maksud dari kunjungan Menlu Belarus adalah selain untuk meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara dan membuka peluang kerjasama strategis di bidang pertahanan. Kerjasama pertahanan ini lebih mengarah kepada produksi bersama Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dengan dasar Transfer of Technology (ToT).
Sumber: DMC
Tiga Bell-412 Perkuat Puspenerbal
13 Juni 2012, Surabaya: Tiga helikopter baru Bell-412 EP buatan Kanada
tiba di Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Surabaya, Rabu. Mereka memperkuat
Skuadron Udara 400 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal).
Upacara penyerahan tiga unit helikopter itu dipimpin Komandan Puspenerbal, Laksamana Pertama TNI Sugianto, di Apron Shelter Skuadron Udara 400, di pangkalan udara itu.
Kedatangan tiga helikopter tersebut molor sehari dari jadwal, karena terkendala cuaca buruk di Bandung saat akan diterbangkan ke Surabaya, Selasa (12/6). Begitu selesai upacara serah-terima, ketiga helikopter itu langsung didemonstrasikan kehandalannya.
Sebelum diserahkan kepada TNI AL, ketiga helikopter tersebut lebih dulu menjalani penyempurnaan di PT Dirgantara Indonesia Bandung, terutama disesuaikan dengan kepentingan pesawat militer dan desain khusus matra laut.
"Ketiga helikopter ini akan difungsikan sebagai pesawat angkut taktis dan dukungan logistik cepat," kata Sugianto.
Menurut ia, helikopter jenis Bell-412 EP sudah tidak asing lagi bagi penerbang TNI AL, karena sebelumnya mereka juga sudah mengoperasikan helikopter serupa dan juga jenis Bell-212.
Bell-412 series memiliki mesin lebih kuat ketimbang Bell-212 series. Secara kasat mata, lubang "knalpot" mesinnya ada dua sementara Bell-212 series cuma satu dan bilah baling-baling utamanya ada empat lembar.
Dengan begitu, bobot beban yang bisa diangkut bisa lebih berat dengan durasi terbang lebih lama sekaligus lebih jauh. Yang pokok juga, kemampuan manuverabilitasnya lebih baik ketimbang seri sebelumnya, termasuk lepas-landas dan mendarat di pijakan bergerak dan sempit seumpama di dek kapal perang.
Setelah upacara penyerahan, ketiga helikopter baru itu langsung digunakan untuk latihan pendaratan pasukan di Lanudal Juanda.
Sumber: ANTARA News
Upacara penyerahan tiga unit helikopter itu dipimpin Komandan Puspenerbal, Laksamana Pertama TNI Sugianto, di Apron Shelter Skuadron Udara 400, di pangkalan udara itu.
Kedatangan tiga helikopter tersebut molor sehari dari jadwal, karena terkendala cuaca buruk di Bandung saat akan diterbangkan ke Surabaya, Selasa (12/6). Begitu selesai upacara serah-terima, ketiga helikopter itu langsung didemonstrasikan kehandalannya.
Sebelum diserahkan kepada TNI AL, ketiga helikopter tersebut lebih dulu menjalani penyempurnaan di PT Dirgantara Indonesia Bandung, terutama disesuaikan dengan kepentingan pesawat militer dan desain khusus matra laut.
"Ketiga helikopter ini akan difungsikan sebagai pesawat angkut taktis dan dukungan logistik cepat," kata Sugianto.
Menurut ia, helikopter jenis Bell-412 EP sudah tidak asing lagi bagi penerbang TNI AL, karena sebelumnya mereka juga sudah mengoperasikan helikopter serupa dan juga jenis Bell-212.
Bell-412 series memiliki mesin lebih kuat ketimbang Bell-212 series. Secara kasat mata, lubang "knalpot" mesinnya ada dua sementara Bell-212 series cuma satu dan bilah baling-baling utamanya ada empat lembar.
Dengan begitu, bobot beban yang bisa diangkut bisa lebih berat dengan durasi terbang lebih lama sekaligus lebih jauh. Yang pokok juga, kemampuan manuverabilitasnya lebih baik ketimbang seri sebelumnya, termasuk lepas-landas dan mendarat di pijakan bergerak dan sempit seumpama di dek kapal perang.
Setelah upacara penyerahan, ketiga helikopter baru itu langsung digunakan untuk latihan pendaratan pasukan di Lanudal Juanda.
Sumber: ANTARA News
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK