Presiden SBY memberi pengarahan pada acara silaturahmi olahraga Divisi Infanteri 1/Prakarsa Vira Gupti Kostrad Cilodong di Markas Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat,hari Minggu (31/1) pagi. (foto: abror/presidensby.info)
"Bagi saya, hari liburpun saya gunakan untuk melakukan kegiatan yang konstruktif baik di Jakarta maupun di luar Jakarta di seluruh Indonesia. Bertemu dengan kalangan masyarakat. Hari ini adalah hari Minggu, tetapi saya merasakan suasananya sama saja dengan bukan hari Minggu. Ini menunjukkan bahwa kehidupan prajurit tidak mengenal hari. Semua dilaksanakan dengan semangat dan tujuan yang baik untuk menjaga motivasi saudara semua setiap saat mengemban tugas negara," ujar SBY.
Sebagai Panglima Tertinggi TNI, Presiden SBY merasa lega dan senang karena gangguan-gangguan keamanan, konflik-konflik bersenjata, termasuk konflik horizontal yang ada di negara ini telah jauh menurun dan boleh dikatakan kembali normal atau lebih baik dibandingkan keamanan sebelum krisis 1998 lalu. "Para prajurit masih ingat, pernah ibaratnya TNI tidak pernah sempat berkonsolidasi. Berangkat ke daerah operasi, kembali satu atau dua bulan, berangkat lagi ke tempat daerah operasi yang lain," terang SBY.
"Alhamdulillah, situasi kemanan di seluruh Indonesia terus membaik dan ini harus kita jaga dan kita pertahankan. Dengan itu saudara bisa melakukan banyak hal, pelatihan-pelatihan, pendidikan, pembinaan satuan dan semua hal yang kalau frekuensi tugas itu sangat tinggi, seringkali tidak cukup untuk melaksanakan pembinaan, pendidikan maupun pelatih. Gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk melatih dan membina prajurit. Tetapi saya tentu ingin prajurit Indonesia juga memiliki daya tempur yang tinggi, kesiagaan yang tinggi, pengalaman yang bertambah. Oleh karena itu, disamping latihan yang mendekati realisme seperti pertempuran sesungguhnya, kebijakan pemerintah dewasa ini, Indonesia aktif untuk mengirimkan kontingennya mengikuti tugas perdamaian dunia dibawah bendera PBB. Ini juga salah satu bagaimana prajurit benar-benar bisa senantiasa mengasah ilmu, ketrampilan, dan pengalaman militernya," tambahnya.
Negara ingin, pemerintah yang memiliki tugas untuk terus meningkatkan kemampuan serta profesionalitas TNI, termasuk modernisasi dan regenerasi persenjataan, perlengkapan dan peralatan militer.Tentu ingin terus meningkatkan kemampuan TNI kita. "Yang perlu diketahui prajurit adalah anggaran negara itu tidak tak terbatas, selalu ada batasnya. Menurut UUD dari APBN itu, 20 persen itu kita gunakan untuk pendidikan nasional, sisanya 80 persen kita bagi dengan berbagai kepentingan dalam sektor pembangunan baik di pusat maupun daerah, termasuk TNI," tutur SBY.
Yang jelas, tegas SBY, anggaran pertahanan terus ditingkatkan. "Mulai tahun 2010 peningkatannya cukup nyata. Dengan anggaran yang makin meningkat ini, baik AD, AL, AU, harapan saya memiliki kemampauan yang makin diandalkan dan tidak boleh kalah dengan tentara tetangga-tetangga kita. Indonesia negara yang besar, wilayah tanah air kita luas, penduduknya banyak, sumber daya alam juga banyak, oleh karena itu negara ini harus kita jaga dan kita pertahankan. Percayalah, dalam batas kemampuan anggaran negara, anggaran TNI akan terus ditingkatkan dengan demikian alutsista terus bisa dimodernisasikan serta dilengkapi. Yang penting prajurit teruslah berlatih, teruslah siap bertempur. Yang memenangkan pertempuran adalah mental prajuritnya," tegasnya.
Presiden SBY menjelaskan dua tugas komandan. "Satu adalah melaksanakan tugas pokok. Dua adalah meningkatkan atau memperhatikan kesejahteraan anggotanya. Itu berlaku mulai dari komandan pleton sampai KASAD, sampai Panglima TNI dan Presiden. Jadi tanpa dimintapun tugas Presiden adalah menjalankan tugas negara dan yang kedua terus memikirkan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, termasuk keluarga Divisi 1 Kostrad," SBY menjelaskan.
"Tentu saja saya harus adil. Disamping meningkatkan gaji prajurit TNI, anggota Polri dan PNS, saya juga harus memperhatikan para guru, bidan, perawat, penjaga palang kereta api, petani, nelayan, buruh agar kehidupannya makin kedepan makin meningkat. Tahun 2004 dulu gaji PNS golongan 1 yang paling rendah hanya sekitar 700 ribu. Tahun 2009 hampir mencapai 2 juta karena saya punya cita-cita gaji terendah itu agar hidupnya layak sebesar 2 juta. Sebagian sudah terlampaui, guru misalnya dan sejumlah PNS. Tentara uang lauk pauk juga naik. Kita akan terus tingkatkan sesuai dengan kemampuan anggaran dan kemampuan negara. Tolong doakan agar ekonomi kita tumbuh terus, penerimaan negara meningkat terus sehingga banyak yang bisa kita gunakan untuk kesejahteraan rakyat," seru SBY.
Sebelum pengarahan, Presiden SBY dan Ibu Ani meninjau Rumah Pintar Cakra Cendekia-1. Usai acara, SBY dan rombongan menikmati santap siang bersama para prajurit. (osa)
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2010/01/31/5096.html