Pages

Tuesday, August 3, 2010

Prioritas KRI Jaga Pulau Terluar & Perbatasan


TNI AL masih terus melakukan pemetaan persenjataan dan perlengkapan yang dibutuhkan.

Amril Amarullah

VIVAnews -- Pengamanan wilayah perbatasan maritim dan pulau-pulau terluar akan menjadi wilayah prioritas TNI AL dalam memanfaatkan alat utama sistem senjata (alutsista).

"Prioritas kami antara lain, pengamanan wilayah perbatasan maritim dan pulau-pulau terluar," kata Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya TNI Agus Suhartono kepada wartawan, Minggu 30 November 2009.

Ia mengemukakan, pihaknya masih terus melakukan pemetaan persenjataan dan perlengkapan apa saja yang dapat diserahkan pengadaan dan penanganannya kepada PT PAL. Salah satunya dengan diluncurkan KRI Samarinda 592 pada Sabtu, 28 November 2009 kemarin di Surabaya.

KRI Samarinda 592 itu sendiri akan di operasikan di bawah Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Karena itu, Menteri Pertahanan RI berpesan agar kapal perang yang dibuat dari uang rakyat itu dipelihara dan dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Kapal ini dibuat dengan uang rakyat, untuk itu saya minta peliharalah kapal ini dengan sebaik mungkin. Baca betul pelaksanaan prosedur tentang pemeliharaan kapal ini, dan secara terus menerus laksanakan latihan. Karena dengan latihan secara kontineu, kita menjadi profesional dan akan mampu untuk menghadapi keadaan darurat," kata Menhan RI menegaskan.

Spesifikasi teknis KRI Banjarmasin-592 : Panjang kapal 125 meter, lebar 22 meter, bobot 7300 ton, kecepatan 15 knot, ABK 126 personel ditambah mampu menampung 562 pasukan berikut 5 unit helicopter serta dua LCVP (sekoci pendarat).

Kapal yang akan dikomandani oleh Letkol Laut (P) Eko Joko Wiyono ini merupakan kapal LPD standar yang memiliki berat 7300 ton dengan panjang 122 meter dan lebar 22 meter. KRI Banjarmasin mampu mengangkut 507 personel, 13 unit tank dan 2 unit Landing Craft Vehicles serta mampu melaju dengan kecepatan maksimal 15 knot.

• VIVAnews