Jakarta - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Infateri Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-D/UNIFIL pada misi UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) di Lebanon Selatan, kembali melaksanakan tugasnya dengan normal pasca-insiden baku tembak antara Lebanese Armed Forces (LAF) dengan Israeli Defence Forces (IDF).
"Sebagai peace keeper (penjaga perdamaian), prajurit Konga di medan tugas Lebanon telah melaksanakan tugas pokok memelihara situasi perdamaian di wilayah Lebanon Selatan dan bersifat imparsial (tidak berpihak)," kata Kepala Puspen TNI, Mayjen TNI Aslizar Tanjung, lewat pernyataan tertulis kepada detikcom, Sabtu (7/8/2010).
Seperti diberitakan, insiden baku tembak Libanon-Israel sempat menjadi bahan pergunjingan media setempat lantaran 2 prajurit Konga kabur saat pertempuran. Inisiden 3 Agustus lalu itu menewaskan 3 orang personel LAF, 1 orang wartawan media lokal dan 2 orang perwira senior IDF pada Selasa.
Tanjung mengatakan, dalam insiden baku tembak itu, prajurit Konga yang sedang bertugas menjaga perdamaian sudah melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan oleh PBB.
"Setelah melalui pelaporan ke komando atas dan melakukan negosiasi dengan pihak yang bertikai, prajurit Konga akhirnya melaksanakan pengunduran taktis dengan cara memanfaatkan lindung tembak yang ada karena antara LAF dan IDF terjadi saling baku tembak," kata dia.
Ia menambahkan, sesuai Standardize Tactical Incident Reaction (STIR) No. 17 tentang menghadapi insiden, dalam hal ini antara LAF dan IDF, disebutkan bahwa, "Tindakan yang harus dilakukan adalah: pertama, memonitor situasi tanpa membahayakan pasukan sendiri; kedua, jika terjadi kontak tembak maka pasukan UNIFIL melaksanakan pengunduran taktis (pemutusan pertempuran) terhadap unit-unit yang terlibat di daerah insiden."
(lrn/lrn)
sumber : detik news
"Sebagai peace keeper (penjaga perdamaian), prajurit Konga di medan tugas Lebanon telah melaksanakan tugas pokok memelihara situasi perdamaian di wilayah Lebanon Selatan dan bersifat imparsial (tidak berpihak)," kata Kepala Puspen TNI, Mayjen TNI Aslizar Tanjung, lewat pernyataan tertulis kepada detikcom, Sabtu (7/8/2010).
Seperti diberitakan, insiden baku tembak Libanon-Israel sempat menjadi bahan pergunjingan media setempat lantaran 2 prajurit Konga kabur saat pertempuran. Inisiden 3 Agustus lalu itu menewaskan 3 orang personel LAF, 1 orang wartawan media lokal dan 2 orang perwira senior IDF pada Selasa.
Tanjung mengatakan, dalam insiden baku tembak itu, prajurit Konga yang sedang bertugas menjaga perdamaian sudah melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan oleh PBB.
"Setelah melalui pelaporan ke komando atas dan melakukan negosiasi dengan pihak yang bertikai, prajurit Konga akhirnya melaksanakan pengunduran taktis dengan cara memanfaatkan lindung tembak yang ada karena antara LAF dan IDF terjadi saling baku tembak," kata dia.
Ia menambahkan, sesuai Standardize Tactical Incident Reaction (STIR) No. 17 tentang menghadapi insiden, dalam hal ini antara LAF dan IDF, disebutkan bahwa, "Tindakan yang harus dilakukan adalah: pertama, memonitor situasi tanpa membahayakan pasukan sendiri; kedua, jika terjadi kontak tembak maka pasukan UNIFIL melaksanakan pengunduran taktis (pemutusan pertempuran) terhadap unit-unit yang terlibat di daerah insiden."
(lrn/lrn)
sumber : detik news
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK