Wednesday, 04 July 2012 04:27 |
Yogyakarta, Lapan.go.id – Roket
merupakan teknologi yang sangat bergengsi. Hanya terdapat beberapa
negara di dunia yang mengembangkan program roket. Mengingat manfaat
roket yang besar terutama dalam dunia sipil, Indonesia juga perlu
mengembangkan teknologi ini. Pengembangan roket tersebut akan bermuara
sebagai peluncur benda antariksa.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Lapan, Bambang S. Tejasukmana, saat konferensi pers acara Focus Group Discussion (FGD) di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, DIY, Kamis (7/6). FGD tersebut bertema Perspektif Pemanfaatan Teknologi Litbangyasa untuk Roket Uji Muatan (RUM).
Bambang melanjutkan, saat ini Lapan sedang berupaya
mencapai kemandirian bangsa di bidang peroketan. Dalam jangka menengah,
Lapan membuat program roket sonda dengan diameter 550 milimeter dan
berdaya jangkau 300 kilometer. Roket tersebut akan berfungsi sebagai uji
coba peluncur satelit sebelum Lapan mengembangkan Roket Peluncur
Satelit (RPS).
Untuk mewujudkan RPS, perlu dilakukan berbagai
percobaan atau latihan. Kepala Lapan menjelaskan, selama ini hanya Lapan
dan beberapa instansi saja yang terlibat dalam uji coba pengembangan
roket. Mahasiswa atau masyarakat belum dapat terlibat dalam pembangunan
teknologi ini.
Maka itu, untuk mengajak mahasiswa dan masyarakat terlibat dalam program ini, perlu dilaksanakan suatu program space mindedness.
Program ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat masyarakat dan
generasi muda terhadap teknologi kedirgantaraan. Bambang mengatakan,
salah satu program ini yaitu dengan membentuk komunitas Masyarakat Roket
Indonesia. Komunitas ini akan menjadi wadah bagi para pecinta roket.
Ia mengatakan, komunitas tersebut dapat
mengembangkan roket sebesar yang digunakan dalam Kompetisi Muatan Roket
Indonesia (Komurindo). Pengembangan roket berdiameter 70 milimeter
tersebut dapat menjadi sarana pembelajaran mahasiswa.
Roket Uji Muatan (RUM) yang digunakan dalam
Komurindo tersebut memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa. Kepala Lapan
mengatakan, keterlibatan mahasiswa dan masyarakat dalam program roket
tersebut bertujuan agar mereka mampu mengendalikan roket dan
memanfaatkan roket untuk berbagai aplikasi sipil.
"Bila mahasiswa tertarik menangani roket, maka akan
terbentuk komunitas masyarakat yang mengembangkan aplikasinya, seperti
untuk pemantauan cuaca maupun telemetri. Pada akhirnya, program ini
akan menarik minat masyarakat terhadap ilmu keantariksaan," ujar Kepala
Lapan.
Skywalker UAV (photo : Lapan)
Contoh aplikasi roket ini misalnya untuk membawa
kabel ke suatu tempat yang tinggi denga mudah. Roket ini juga dapat
membantu membuat hujan buatan dengan cara membawa garam. Roket jenis ini
disebut flare rocket atau roket petir. "Masyarakat dapat terus ikut terlibat dalam mengembangkan aplikasi ini," ujar Bambang.
Dalam FGD tersebut, Kepala Lapan menjelaskan
berbagai keuntungan dalam pengembangan RUM sebagai roket pendidikan. Ia
mengatakan masyarakat dapat terlibat dalam pengembangan sistem kendali
dan aplikasi roket.
Ia menambahkan, selain melalui roket, kecintaan
mahasiswa terhadap keantariksaan juga dapat dipupuk dengan melibatkan
mereka dalam program UAV (Unmanned Aerial Vehicle). UAV yang berbahan Styrofoam dapat berfungsi untuk mitigasi bencana.
sumber : LAPAN
|
Monday, July 23, 2012
ROKET TINGKATKAN KECINTAAN MASYARAKAT TERHADAP KEANTARIKSAAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2012
(876)
-
▼
July
(71)
- Teknologi ''Kapal Perang Stealth (Siluman)'' dari ...
- TNI patroli gabungan di Lebanon
- Sembari Latihan Pitch Black 2012 ,6 sukhoi baru ak...
- ‘Super-JAS’ Costlier Than Expected: Report
- Kekuatan Dirgantara Jadi Tulang Punggung
- Berita Foto : Pembaretan Anggota Kopassus Baru
- Super Tucano akan Diterbangkan Ferry ke Indonesia
- China, Indonesia Begin Missile Talks
- 4 Super Tucanno tiba Ahir Agustus
- Proses Pembelian Tank Leopard Sudah Selesai
- Kekuatan Persenjataan Indonesia Turun ke Peringkat 18
- Wing Commander Max Merritt, welcomes Kolonel Agus ...
- Two Australian No. 77 Squadron F/A-18 Hornet Aircr...
- Exercise Pitch Black 12 (PB12)
- ASEAN Tak Berdaya Menghadapi China
- TNI AL dan Angkatan Laut China dialog untuk kali p...
- HMAS Farncomb celebrates successful sinking at RIMPAC
- AL AS Sulit Deteksi Kapal Selam Mini Iran
- SU 30 Indonesia VS F/A 18F Australia
- Menunggu kolaborasi TNI AL dan LAPAN
- Indonesia and the Philippines to Increase Spending...
- ROKET TINGKATKAN KECINTAAN MASYARAKAT TERHADAP KEA...
- Cassidian’s Passive Radar Detects Stealth Aircraft
- TNI AL Manfaatkan Pesawat Tanpa Awak Milik Lapan
- Marinir RI-AS latihan gabungan.
- TNI dan Pembangunan Ekuilibrium Regional.
- TNI AL Manfaatkan Pesawat Intai Tanpa Awak
- Pengamat: Saatnya Kemampuan Militer Ditingkatkan
- Empat Penerbang TNI AU Ikuti Training di Airbus Mi...
- U.S. F-16 Fighter Crashes in Pacific near Kuril Is...
- RI Kirim Sukhoi Ke Australia
- Dirjen Renhan Kemhan: Pembangunan Kekuatan TNI Dil...
- PT Dirgantara Akan Produksi Ekor Sukhoi
- Sukhoi Tertarik Pesawat Buatan PT DI
- Imparsial: Mengkhawatirkan Leopard Ditempatkan di ...
- Mitos mitos yang mengemuka tentang MBT Leopard dan...
- PT DI Peroleh Kontrak Rp 8 Triliun hingga 2016
- PT DI rekrut 1.500 karyawan baru
- Marinir Indonesia dan Thailand akan Gelar Latihan ...
- Four Indonesia' Su-30MK2 will Take Part in Pitch B...
- 16 unit F16 akan hadir di Pekan baru 2014
- Indonesia-China perluas kerja sama antiteror
- Indonesia-China perluas kerja sama antiteror
- Politik luar negeri indonesia : Aktif .kontributif...
- Rusia siap melanjutkan kerja sama militer dengan I...
- SBY Janji Modernisasi Alutsista
- Rusia Siapkan Open Agreement dengan Indonesia
- Kapal Perusak USS Benfold Latihan Bersama KRI Hasa...
- Super Tucanno Akan Segera Datang Ke Indonesia
- KFX/IFX C100,C200 DAN PERBANDINGANNYA
- Hatta Tegaskan Indonesia Harus Mandiri di Bidang A...
- Enam Anggota Kopassus Jadi Penembak Terbaik pada L...
- Pelatihan pertahanan udara Iran digelar
- Rencana pembelian Leopard tidak perlu dirisaukan
- KFX C100/C200
- F-35A VS KFX C100
- Boeing Beri 30 Persen : Kompensasi Berupa Akses Te...
- Pemerintah Putuskan Beli 100 Tank Leopard dari Jerman
- 90 Personel Kopassus Latihan Bersama di China
- Dana Perbaikan Hercules Hibah Sedang Dihitung, Ang...
- Rusia akan memberikan TOT pesawat tempur dan sipil...
- Iran Uji Coba Rudal Yang Menjangkau Israel
- Bae System meberikan pilihan terhadap Malaysia
- Simulasi: Operasi pertolongan KRI Cakra yang tengg...
- Kemhan RI Pastikan Beli Tank Jerman
- EADS dan Albatross Aviation Jajaki Kerjasama denga...
- CN-295 Pertama untuk TNI-AU Jalani Test Flight
- Parlemen Dukung Pembelian Leopard dari Jerman
- Presiden: Tidak Ada Kerjasama Militer Antara Indon...
- Indonesia beli leo dari jerman sebanyak 100 unit
-
▼
July
(71)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK